Waktu yang berlalu tidak akan mampu menghapusmu dari benakku.
"Kita putus."
Dua kata penuh rasa sakit yang baru saja Sakura dengar dari mulut sang kekasih.
Sakura membisu. Gadis itu mematung di tempatnya dengan tatapan kosong.
"Anggap saja kita tidak pernah saling mengenal," kata Sasuke.
"Tapi kenapa?!" Sakura tak mampu membendung air matanya.
Sasuke berdecih pelan, "Kau bertanya 'kenapa'? Tanyakan pada dirimu sendiri!" bentak Sasuke.
"Aku tidak suka perempuan egois sepertimu. Kau mempermainkan perasaan orang lain hanya untuk kesenanganmu. Kau pikir aku ini mainan yang bisa kau gunakan sesuka hati?"
"Kau dan teman-temanmu itu, kalian semua sama saja." Sasuke mengakhiri kalimatnya dan meninggalkan Sakura yang menangis dalam diam.
Sakura memutar memori yang telah terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Hubungannya dengan sang kekasih berakhir menyedihkan. Diputusi secara sepihak tanpa mampu mengatakan apa pun.
Meski pun telah berlalu begitu lama, Sakura belum membuang sedikit pun perasaannya terhadap Sasuke. Di usianya yang telah menginjak dua puluh enam tahun, ia masih hidup dalam bayang-bayang masa lalunya.
Sasuke merupakan mantan terindah bagi Sakura. Tidak mudah untuk melupakan perasaan dan kenangan yang telah melekat di hatinya.
"Nona, pengawal pribadi Anda telah tiba." Lamunan Sakura terpecah. Ia mengangguk dan segera bangkit dari tempatnya.
Sakura membuka pintu rumahnya, terlihat seorang pria berdiri tepat di depan pintu.
"Selamat pagi, Nona. Saya Uchiha Sasuke, orang yang-" Sasuke mengatupkan bibirnya. Matanya menatap datar sosok yang muncul dari balik pintu.
Jantung Sakura berdetak cepat. Orang yang selalu menjadi bayang-bayangnya kini berdiri tepat di hadapannya. Hatinya berkecamuk, segala rasa menumpuk dan tercampur menjadi satu.
"S-Sasuke-kun..?" lirih Sakura.
"Maaf, cari pengawal yang lain saja." Sasuke berbalik tanpa memedulikan Sakura.
"Tunggu!" cegah Sakura.
"Tolong, kali ini saja. Sulit untuk mendapatkan pengawal pribadi. Hanya selama aku berada di Hokkaido! Setelah itu, kita mungkin tidak akan bertemu lagi." Sasuke tak menjawab.
"Aku mohon." Sakura menyatukan kedua telapak tangannya di depan wajah.
"Baiklah. Hanya untuk kali ini." Sakura mengangguk cepat.
"Terima kasih."
Tiga hari. Sakura hanya memiliki waktu selama tiga hari untuk bisa memperbaiki hubungannya dengan Sasuke. Sakura tidak akan menyia-nyiakan waktu singkat itu.
"Kita akan berangkat sekarang." Sasuke mengangguk sekilas, dan mengekori Sakura.
Selama di perjalanan, Sasuke tidak banyak berbicara. Ia hanya mendengarkan ocehan Sakura. Sasuke memfokuskan pandangannya pada jalanan, mengabaikan Sakura yang sibuk berceloteh sendirian.
"Kenapa kau tidak menanggapiku?" gerutu Sakura.
"Aku tidak memiliki kewajiban untuk menanggapi ucapanmu 'kan?"
Sakura mengatupkan bibirnya. Wanita itu tak lagi berbicara. Sasuke menancap gas mobil, mempercepat laju mobil di jalan tol yang sepi.
Pukul enam sore, mereka sampai di salah satu hotel berbintang lima. Sasuke membawa beberapa barang milik Sakura ke lobi hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
Fiksi PenggemarSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic