Say 'I Love You' (Canon)

1.3K 73 0
                                    

Suami, anak, dan pekerjaan adalah hal penting yang harus Sakura jaga. Sebagai seorang dokter, Sakura harus siap dalam menangani ribuan pasien yang datang. Sebagai seorang istri, Sakura harus melayani suaminya dengan baik. Dan sebagai seorang Ibu, Sakura harus mengurus sang buah hati. Semua itu memerlukan fisik dan hati yang kuat, menjalankan seluruh tugasnya tanpa mengeluh.

Setelah semua pekerjaan yang melelahkan itu, Sakura berharap ia bisa mendapatkan sebuah apresiasi dan pengakuan cinta dari sang suami. Namun sayangnya, pria itu tidak selalu berada di sampingnya. Karena tuntutan misi, Sasuke harus berada di luar desa untuk melindungi Konoha dari berbagai serangan musuh.

Seperti biasa, Sakura akan bangun sebelum matahari terbit. Sakura membuat sarapan dan membereskan apartemennya, kemudian bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Tidak lupa membawa sang buah hati untuk ikut serta, karena sang ayah sedang menjalankan misi di luar desa.

Awalnya semua berjalan sangat lancar. Sakura sangat menikmati hari-harinya. Namun setelah mengatasi beberapa operasi tanpa henti, Sakura mulai kehilangan sebagian dari energinya.

"Sakura-san, kau terlihat pucat," ujar Megumi, salah satu junior Sakura di rumah sakit.

"Aku baik-baik saja." Sakura tersenyum.

Ino melipat tangannya di depan dada, menatap sahabatnya yang selalu keras kepala.

"Kau bisa mengambil cutimu, Sakura."

Sakura menggeleng pelan, "Aku hanya sedikit kelelahan, Ino."

Ino menggulirkan matanya, "Seperti biasa, keras kepala."

Sakura terkekeh mendengar celotehan Ino.

Setelah shift-nya berakhir, Sakura membawa Sarada untuk membeli beberapa bahan makanan. Wanita itu juga menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah orang tuanya.

"Kau terlihat kelelahan, Sakura." Mebuki terlihat khawatir.

"Aku melakukan banyak operasi minggu ini."

"Kenapa tidak mengambil cuti?"

"Aku tidak ingin menghabiskan waktu di rumah. Terkadang aku merasa kesepian karena sendirian." Sesaat pikiran Sakura teringat pada sosok yang sangat ia rindukan.

"Kenapa tidak tinggal di sini dulu?" tanya Kizashi.

"Jaraknya terlalu jauh dengan rumah sakit, Ayah." Sakura meminum teh herbal yang disediakan oleh sang ibu. Tubuhnya terasa menghangat ketika sensasi dari teh herbal itu mulai mengalir dalam tenggorokannya.

Sakura jarang menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Padahal biasanya ia selalu mengunjungi kedua orang tuanya setiap hari sabtu dan minggu.

Sakura membawa Sarada dalam gendongannya, berjalan menyusuri desa Konoha yang terlihat sepi karena hari telah larut.

Sesampainya di rumah, Sakura segera mengurus segala kebutuhan Sarada dan membiarkan putri kecilnya tidur dengan tenang.

Sakura membersihkan dirinya. Merelaksasi otot-ototnya untuk melepas penat setelah hari yang berat. Sakura merendam tubuhnya di dalam bathtub dengan air hangat, memejamkan matanya sejenak. Pikirannya berkecamuk, sejenak ia teringat pada suaminya yang sudah lama tidak kembali.

"Sasuke-kun.."

Sakura membuka matanya, mengerjap beberapa kali untuk memperjelas pandangannya.

Sakura terkesiap, "E-Eh?!" Ia tidak lagi berada di kamar mandi.

Sakura menurunkan pandangannya, tubuhnya dibungkus dengan kaus dan celana pendek.

One-Shot Collection SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang