A/N: Coba sambil denger lagu 'Eien/Eternity by. Cynthia'
🌸🍅
"Enyahlah dari hadapanku! Tidak perlu kembali, aku tidak membutuhkanmu!" pekik Sakura keras.
Hari ini menjadi puncak pertengkarannya dengan Sasuke, pria yang berstatus sebagai suaminya sejak setahun yang lalu.
"Baik, aku akan pergi. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu."
Pintu tertutup rapat, menyisakan seorang wanita yang masih termakan emosinya. Kepala yang panas membuat napasnya memburu. Pikirannya kalut dalam emosi sesaat yang tak disangka-sangka akan mendatangkan kesengsaraan.
"SASUKE-KUN!!"
Seulas senyum yang sangat manis terukir, bersamaan dengan ledakan yang menghancurkan bangunan perusahaan besar. Suara riuh dari teriakan orang-orang tak membuat Sakura sadar. Wanita itu jatuh berlutut dengan jiwa yang seakan melayang dari tubuhnya.
Hari itu, Sakura berniat meminta maaf pada sang suami, atas ucapan yang ia lontarkan kepadanya. Tiga hari pria itu tak menampakkan batang hidungnya, membuat Sakura merasa sedikit kesepian. Namun di saat ia berniat memperbaiki semuanya, pria itu, suaminya, Uchiha Sasuke justru pergi meninggalkan dirinya.
Kesadarannya semakin memudar, Sakura tak kuasa mengendalikan dirinya sendiri. Sebelah tangannya mengusap perut yang semakin membesar, anak itu, anak mereka. Dia akan lahir, tanpa seorang ayah.
BRUK!
"Nyonya?!"
Sepasang mata terpejam erat, menyembunyikan netra hijau yang berlinang air mata. Tubuhnya jatuh terhuyung ke depan. Dalam gelapnya pandangan, bayangan seseorang muncul dipikirannya.
"Sasuke-kun, kembalilah.."
Pernikahan antara Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura sama sekali tak berdasarkan cinta keduanya, mereka melakukannya atas permintaan keluarga demi membangkitkan perusahaan yang hampir jatuh bankrut. Tak ada komunikasi di antara mereka, hanya sekedar pertanyaan klasik antara dua orang yang hidup bersama.
Tidak ada yang salah dari pernikahan mereka, hingga suatu ketika, sang pria melakukan sebuah kesalahan yang tak disengaja. Kehamilan pada usia dua puluh tiga tahun, membuat Sakura semakin membenci Sasuke atas perbuatannya. Pengaruh sebotol sake menghadirkan janin kecil di dalam rahim Sakura. Meski pun hal itu bukanlah sebuah dosa untuk dua orang yang sudah menikah.
Akan tetapi, bagi Sakura kesalahan tetaplah kesalahan. Ia tak sudi mengandung bayi yang bukan berasal dari cinta. Sasuke memang suaminya, namun Sakura tidak mencintainya.
Berbeda dengan Sasuke, seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya kian mendalam. Hanya saja, sang istri tidak mengetahuinya. Sasuke memendam perasaannya sendirian, karena ia tahu, Sakura membencinya lebih dari apa pun.
Perusahaan pesaing telah merencanakan kehancuran untuknya, dan hari di mana musuh itu melancarkan aksinya, Sasuke melihat sang istri yang berlarian mendekati perusahaan. Wanita itu dihadang oleh beberapa penjaga agar tidak menjadi korban.
Sasuke menyunggingkan senyum manis, setidaknya ia bisa melihat wajah itu untuk terakhir kalinya.
"Selamat tinggal, Cinta," lirihnya dengan mata terpejam.
Hati yang sakit, mata yang pedih, cinta yang tersayat, perasaan yang terluka, semua itu dapat dirasakan ketika seseorang jatuh cinta. Kata cinta memiliki ribuan rasa yang hanya dirasakan oleh orang yang mengalaminya.
Dari setiap rasa itu, cinta akan semakin tumbuh dan membesar, melekat pada hati dan sulit dimusnahkan. Namun akhirnya tak selalu sama. Ada banyak kisah cinta yang berakhir tragis dan menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
FanfictionSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic