27-03-20XX
"Tidak, tidak. Aku tidak akan melalukan itu."
"Ayolah Sakura, ini hanya permainan." Gadis bernama Haruno Sakura itu menoleh dengan tatapan tajam.
"Iya, ini memang permainan. Tapi kau memintaku untuk mencium orang asing, Ino."
Sebuah permainan yang Sakura mainkan bersama ketiga temannya berujung menyulut emosi. Sakura terlihat tidak terima dengan tantangan yang diberikan padanya.
"Sepertinya tantangan itu cukup seru," timpal Karin.
"Tak apa, Sakura. Kau bisa meminta izin terlebih dahulu."
Sakura melotot mendengar penuturan Ino dan Karin, "Kalian semua gila."
"Berhenti memprotes. Kau lihat pria itu 'kan? Kau harus menciumnya."
"Bagaimana jika dia menolak?"
"Itu urusanmu. Jika gagal, kau harus membayar semua makanan ini." Sakura meringis mendengarnya. Uangnya mungkin akan terkuras jika harus membayar seluruh tagihan mereka.
Sakura menarik napas panjang. Suhu tubuhnya mulai terasa hangat, peluh pun menetes perlahan dari pelipisnya. Sakura berjalan mendekati pria berambut gelap yang tengah menikmati secangkir kopi.
"P-Permisi."
Pria itu meletakkan gelas kopinya, dan melirik sedikit, "Ada ap-..?"
Belum selesai bicara, pria itu dikejutkan oleh kecupan hangat yang mendarat sekilas di pipinya.
"Maaf!" Tanpa menunggu, Sakura berlari mengambil tasnya dan pergi dari sana.
Ino dan Karin tampak sangat puas dengan apa yang mereka lihat. Raut wajah dan gerak-gerik Sakura yang terlihat gugup mengundang tawa mereka. Sedangkan Hinata hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Sakura menyandarkan punggungnya pada tiang besi yang menjadi topangan lampu di jalan. Saat ini Sakura berdiri sendirian sembari meratapi kejadian yang baru saja terjadi beberapa saat lalu. Sakura bersumpah bahwa ia tidak akan pernah melupakan pria yang menjadi korban dari kejahilan teman-temannya.
"Dasar gila, ARGHH!" pekik Sakura. Ia mengacak-acak surai merah mudanya.
Jika bisa, Sakura ingin menghilang saja.
Getaran ponsel memecah lamunan Sakura. Ia merogoh tasnya dan mengambil ponselnya yang bergetar. Beberapa pesan dari teman-temannya telah menumpuk di dalam obrolan grup.
📩 Girl's World
Ino-pig : @Cherry kau di mana?
13.40Kareen : Kau sudah sampai rumah?
13.40Hinata de coco : Sakura-chan, apakah kau marah pada kami?
13.42Sakura menghela napas dan kembali menyimpan ponselnya. Tak berniat untuk membalas, ia mengabaikan pesan dari teman-temannya.
Angin kencang menerpa seisi kota. Hawa dingin terasa menusuk permukaan kulit. Seketika langit menjadi gelap kala awan hitam mulai menutupi kecerahannya. Sakura merapikan rambutnya yang berantakan karena tiupan angin, ia segera mempercepat langkahnya untuk menghindari hujan yang mungkin akan segera datang.
Namun alam berkata lain, hujan deras lebih dulu turun dan mengguyur kota Tokyo. Sakura mengangkat tas yang ia bawa untuk menutupi kepalanya, saat ini belum ada tempat untuknya berteduh. Rambut merah muda yang terurai panjang sudah hampir basah sepenuhnya.
Sebagian dari pakaian Sakura basah karena jatuh. Tubuhnya baru saja bertubrukan dengan seseorang yang berjalan berlawanan arah. Sakura mengaduh kesakitan akibat bokongnya membentur jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
Hayran KurguSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic