SEVENTEEN and The Misterious Grave : 4 (Twentyfour)

200 16 0
                                    

Story by:Carat_KH

"Untung gue jadi tangan kanan lo, coba kalau gak, dalam bahaya gue sekarang" Kata Seungcheol. Sekarang ia dan Rey berada di halaman depan castile tempat Deadly Witch berada.

Rey terkekeh "itu juga berkat drama lo yang bagus, kalo gak. Udah dipastiin lo akan sama mereka" Balas Rey yang duduk didepan Seungcheol sambil sandaran dipohon dibelakangnya sambil mengelus sebuah katak yang sekarang berada dipangkuan nya.

"Iya sih, itu katak lo siapa namanya?"

"Namanya Vicky, kenapa?" Jawab Rey.

"Vicky? Nama katak lo lebih bagus dari nama lo" Balas Seungcheol membuat Rey tertawa keras.

"Hahahahaha... Iyalah, kan katak kesayangan mama gue, kalo kata mama gue mah. Lebih baik dia kehilangan gue daripada katak ini" Kata Rey dengan ada sedikit sisa tawanya.

"Agak lain mama lo"

"Iyalah, nih katak pemberian papa gue dulu sebelum pergi ninggalin kami untuk selamanya karena dibunuh anggota Deadly Witch, papa gue yang sekarang adalah papa tiri gue, sebenernya gue punya adik, tapi dia mati terbunuh karena anggota Deadly Witch juga, padahal dia baru berumur 9 bulan woy, gila gak tuh" Cerita Rey membuat Seungcheol shock untuk sekian kalinya.

"Kasian adik lo, jadi. Tu adik lo, lo kemanain?"

"Gue kubur dibelakang castile ini, pas gue udah keluar dari sini, gue akan pindahin kuburan nya ketempat yang lebih bagus dan layak untuk nya" Balas Rey yang masih fokus pada kataknya.

"Gue jadi keinget sama kakek buyut gue serius" Ucap Seungcheol.

Rey melihat kearah Seungcheol, "emang kenapa?"

"Choi Seung Hee, kakek buyut pertama. Ia adalah orang pertama yang mengalahkan Deadly Witch terdahulunya, gue rasa ia berhasil. Tapi di patungnya yang terpajang ditempat patung untuk pahlawan keluarga kami, disana tertulis kalau misinya masih belum diketahui berhasil atau gagal" Ucap Seungcheol.

"Ia mati karena apa?" Tanya Rey dan meletakkan katak nya ditempat sebenarnya katak itu.

"Karena Anggota Deadly Witch juga, aku tidak tau misinya apa sampai-sampai tidak tau misinya gagal atau berhasil"

(ᗒᗩᗕ)

"Hati-hati elah Jun! Nanti kalo jatuh kaki lo keseleo, terus sakit. Siapa yang repot? Kami juga" Kata Soonyoung menegur Jun yang terlihat lebih aktif daripada biasanya, lihat saja. Ia bahkan sekarang lari-larian dan sesekali melompat-lompat sampai-sampai Minghao harus memegang nya biar Jun jadi diam, dan syukur nya itu berhasil.

Tapi, Minghao berpindah tempat menjadi disebelah kanan Jeonghan yang memimpin jalan bersama Joshua dan Jihoon. Membuat Jun yang diam menjadi tidak tau diam lagi, membuat Soonyoung kesal.

"Bodo wlee!" Balas Jun sambil memeletkan lidahnya mengejek Soonyoung.

"Argghh Minghao! Coba jaga deh teman lo! Di gak tau diam banget, tau gak sih ini dihutan elah Jun!" Soonyoung benar-benar udah kesel banget, tapi Jun tetap tidak mendengarkan. Saat asik berjalan dengan semangat nya sambil melihat kearah hutan sebelah kirinya. Tanpa sadar, ia menabrak seseorang yang berhenti di depannya sambil menatap nya.

Buk

"Aduh! Ssshh" Jun mengaduh sambil mengusap keningnya yang terasa sakit. Lalu, ia mendongak melihat siapa orang yang ia tabrak. Setelah tau siapa orang nya Jun menyengir, memperlihatkan giginya yang rapi. Karena Jun berubah menjadi perempuan untuk sementara, membuat ia lebih pendek dari yang lain.

"Hehehe Haohao, kenapa berhenti? Kan Jun jadi nabrak, sakit tau" Ujar Jun sambil cemberut dan kembali mengusap keningnya.

"Huft... Makanya jangan lari-larian, Jun ge sih. Gak ngeliat kedepan, kalo Jun ge ngeliat kedepan kan gak bakal nabrak. Maaf ya" Balas Minghao, kemudian menggenggam tangan Jun dan kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda. Dan Jun jadi lebih kalem daripada tadi, membuat Soonyoung jadi agak lebih tenang.

The Hero and his 12 Protectors | SEVENTEEN (Story By : Tidy_K17)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang