Azella tersenyum manis, melanggar lenggok kesana kemari dengan tangan yang sibuk menyirami tanaman di rumah besar seorang Ethan.
Senang akan segera berkuliah dan terhindar dari beberapa kerjaan rumah adalah kesenangan yang luar biasa bagi Azella.
Tadi bi Mariah mengatakan jika Ethan mendaftarkan ya di bidang desainer. Namun pria itu juga mengatakan menyuruh seorang Azella jadi tukang kebunnya.
Yah...
TUKANG KEBUNNYA!!!
Azella tersenyum pasrah, jika ia di tugaskan merawat kebun Ethan itu berarti ia tak akan ke dapur dan membersihkan rumah besar itu namun konsekuensinya tangan mulusnya akan terkena banyak tanah, dan pasti akan lecet nantinya.
"Azella!! Kemari"
Azella menoleh pada asal suara, dan segera melangkahkan kaki nya mendekati bi Maria yang nampak berdiri di dekat kolam.
"Apa bibi cantik, galak amat sih pagi -pagi" ucap Azella di akhiri dengan kekehan kecil.
Bi Maria nampak diam saja, masih dengan tatapan menyeramkan nya.
"Kenapa lama sekali ha?" Tanya bi Maria pada akhirnya.
"Memangnya mengurusi kebun seluas ini memerlukan waktu yang cepat? Tidak bibi, lagian tugasku Memeng di sini kan" ucap Azella santai.
Bi Maria nampak menggeleng - gelengkan kepalanya, entah apa yang wanita parubaya itu fikirkan, biarlah Azella tak peduli untuk itu.
"Jika tidak ada yang lain, aku akan kembali menyirami tana......."
"Bersihkan kolam ini dan sekitarnya, ingat jangan ada yang ketinggalan"
"Loh, kan aku....."
"Bibi tak menerima penolakan Azella"
Azella menghela nafas pasrah kembali, ia memang tak bisa melawan seorang bi Maria, entah kenapa itu.
Azella menatap kolam yang tak terlalu luas namun juga tak kecil di hadpanya, nAzella yakin itu adalah kolam renang pria dewasa yang mungkin sangat dalam bagi seorang Azella yang mungil ini.
Masalahnya sekarang bagaimana membersihkan kolam renang ini? Azella sungguh tak berpengalaman di bidang ini.
Nampak beberapa dedaunan kering mengambang di kolam tersebut, dan beberapa berserakan di sekitarnya. Azella segera mengambil sapu lantai dan mulai menyapu dedaunan di sekitar kolam tersebut.
Tak membutuhkan waktu lama, Azella berhasil menyapu dedaunan tersebut. Sekarang dengan mengandalkan insting nya, Azella mengambil sebuah benda yang sekiranya memang di gunakan untuk membersihkan dedaunan di kolam tersebut.
Ia mulai melaksanakan tugasnya dengan baik, walau kadang kesulitan dalam menjangkau beberapa dedaunan.
"Aku sungguh tidak bisa berenang" ucapnya ngeri.
Dulu saat ia masih menjadi seorang derisa, Azella pernah tenggelam dan hampir mati dan sejak itulah dia sangat atau bahkan tak pernah sedekat ini dengan kolam,sungai,ataupun danau ah bahkan laut.
Azella suka laut namun ia juga takut, selama ini ia hanya bisa memandangi laut dari kejauhan Tampa berani untuk mendekat.
Dan saat ini, Azella terpaksa melakukan hal yang ia hindari.
'ehem'
"Apalagi sih bi......tuan....aaaaa"
Dan benar, apa yang Azella takutkan kini terjadi. Ia tergelincir memasuki kolam.
Azella mencoba menggapai apapun itu, namun tentunya tak ada yang bisa ia gapai.
Ethan awalnya mengira gadis itu berpura- pura untuk mencari sensasi namun saat tubuh itu mulai melemah dan tak lagi mencoba menggapai sesuatu, seakan pasrah Ethan mulai panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
RomanceCERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau tandai ya tandai tapi kalo nggak ya nggak usah **** Azella mati di bunuh ayahnya sendiri namun si ana...