Saat ini, Azella sedang mengekori Dira yang sedari tadi sibuk memilih beberapa sayuran dan bahan dapur lainya. Wanita itu tak membiarkan Azella untuk mandi atau hanya sekedar mengganti pakaian.
Baru saja Azella pulang Dira sudah menariknya untuk menemaninya berbelanja bahan-bahan dapur yang sudah habis.
Kesal, tentu saja.... Ia lelah seharian berkuliah, memikirkan tugas demi tugas yang menumpuk.
Tapi mau bagaimana lagi, ia pelayan dan ia harus ingat fakta itu.
"Carikan kecap zel, dari pada kau mengekoriku saja sedari tadi"
Azella mengangguk menurut, ia melangkah mulai berkeliling mencari kecap yang Dira maksud.
'aws'
"Ah, maaf"
Fokus mencari kecap membuat Azella tak sengaja menabrak seorang wanita berkebaya.
"Maaf nyonya, maaf saya tidak melihat anda" ucap Azella sesopan mungkin.
Namun tak ada respon dari wanita itu, Azella menegakkan tubuhnya menatap wanita itu bingung. Ia sedikit kaget saat mendapati wanita itu menatap datar ke arahnya.
"Bu? Apakah kau baik- baik saja? Aku benar- benar tidak sengaja, maaf kan aku yah" ucap Azella pelan, ia merasa sedikit merinding di tatap seperti itu.
Masih belum mendapatkan respon Azella mengusap tengkuknya, canggung dengan posisinya saat ini.
Bayangkan saja, kau tidak sengaja menabrak seseorang lalu meminta maaf namun orang yang kau tabrak hanya diam menatap datar ke arahmu.
"Pembunuh"
Satu kata keluar dari bibir wanita itu, namun kata itu amat membingungkan.
Azella menatap kembali wanita itu, ia tersenyum menampakkan gigi- giginya, masih dengan tangan yang mengusap usap tengkuknya.
"Maaf Bu, aku tak merasa pernah membunuh... Oh, ada.... Aku pernah tak sengaja membunuh semut dan nyamuk....."
"Kau pembunuh, kau pantas mati" ucap wanita itu lagi, masih dengan wajah Tampa ekspresi nya.
Azella melotot mendengarnya, ia mulai melangkah mundur.
"Maaf Bu, aku sudah pernah mati dan belum berniat mati lagi...hehe, sekali lagi maaf yah lagian ibu juga sih yang gak liat- liat, permisi"
Tanpa membawa kecap keramat yang di pinta Dira ia segera berlari menuju kasir, tempat di mana sekarang Dira berada.
Wanita itu nampak sibuk memperhatikan kasir yang menghitung belanjaanya.
"Mana kecapnya?"
Azella menarik nafas panjang, ia sedikit ngos-ngosan karna berlari.
"Em....kecap habis mba, beli di tempat lain saja ya" jawab Azella berbohong, bukan apa- apa... Jika nanti dia mengatakan belum ketemu, kemungkinan Dira akan menyuruhnya kembali mencari si kecap sampai dapat dan Azella tak mau itu.
Ia amat malas bertemu dengan wanita aneh mengenakan kebaya hitam tersebut.
"Kau tak berbohong kan?" Tanya Dira curiga.
"Tidak, aku anak baik mba Dira, aku tak suka berbohong... Stok kecapnya memang sudah habis, iyakan mba kasir?" Azella menatap kasir tersebut dengan mata sedikit melotot, berharap mau di ajak kerja sama.
Dira juga menatap mba kasir, meminta jawaban dari gadis itu.
"Ti....benar mba, kebetulan stok kecap kita habis dan kemungkinan akan datang satu jam lagi, apa mba nya mau menunggu saja?" Ucap kasir tersebut di sertai senyuman andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
RomansaCERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau tandai ya tandai tapi kalo nggak ya nggak usah **** Azella mati di bunuh ayahnya sendiri namun si ana...