48 Figuran

12.5K 878 30
                                    

Azella sendiri di kamar barunya yang terletak tepat di samping kamar Ethan. Kamar ini sudah ia tempati sejak beberapa jam yang lalu. Kali ini, gadis itu hanya berdiam diri terbaring di ranjang sambil menatap langit- langit kamar yang nampak biasa saja.

Hari masih pagi, Ethan sudah berangkat ke kantor beberapa menit yang lalu. Pria itu sebenarnya ingin mengangkut serta Azella ke kantornya. Namun Azella yang malas menolak dengan susah payah, serta dengan banyaknya alasan yang ia berikan.

Cukup lama ia berdebat dengan Ethan dan pada akhirnya pria itu memperbolehkannya untuk tinggal, dan katanya ia akan mengirim Reon dan beberapa orang untuk menjaga Azella yang sendiri.

Azella tak peduli, yang penting ia bisa tinggal di rumah dan tidur nyenyak tanpa ada gangguan, oh jangan lupa makan semua cemilan yang ada di dapur sambil menonton film.

Azella bangkit, ia yang ingat jika akan ada Reon yang datang berniat mengeceknya.

Namun sejak tadi belum juga muncul siapapun, Azella ternyata benar-benar benar sendiri di rumah besar Ethan.

Azella yang berada di ambang pintu utama tiba-tiba tiba melihat sebuah mobil berhenti di luar pagar rumah Ethan. Merasa itu Reon, ia segera melangkah mendekat dengan sedikit berlari.

Pintu mobil terbuka, Azella juga semakin dekat.

Seseorang turun dari mobil mewah tersebut namun itu bukan Reon. Langkah Azella terhenti, gadis itu menatap heran sosok yang baru saja turun dari mobil tersebut.

"Jhon??"

Yah, dia Jhon si pemeran utama di ceritanya, namun tentu sekarang cerita itu telah berantakan oleh Azella, si Figuran yang sekarang berlagak menjadi tokoh utama. (Tapi emang dia sih tokoh utama nya wkwkwk)

Jhon nampak dengan tampannya melangkah mendekati gerbang sambil memasukkan kedua tangan di sakunya, menatap Azella dengan senyum menyeringai.

"Hai, apa kau masih mengingat ku Zella??"

Azella terdiam tak menjawab, tentu saja ia mengingat Jhon walau pria itu bukan Jhon Wick.

"Apa maumu??" Tanya Azella tanpa berniat membuka gerbang.

"Sopankah begitu? Ada baiknya jika kau mempersilahkan tamu mu masuk terlebih dahulu, kan"

"Oh, tapi maaf kami tidak sedang open house" jawab Azella berlagak layaknya tuan rumah, oh jangan lupakan jika sebentar lagi ia akan menjadi nyonya di rumah ini, hmmm.

"Jadi cepat katakan apa maumu, jangan membuang waktuku" lanjut Azella, bersikap dada menatap berani pada Jhon. Memangnya apa yang harus ia takutkan?? Ingat, dia seorang pembunuh bayaran terbaik yang sayangnya hanya sekedar gelar dan itupun hanya beberapa orang yang mengetahuinya.

"Kau bertanya apa mauku setelah berniat membunuh mantan istriku??"

Azella terdiam, jika itu tujuan Jhon ke rumah ini maka pria itu salah alamat. Jika ingin menuntun atas kematian mantan istrinya maka carilah si pembunuh di neraka, memang raga inilah yang membunuh Anna tapi bukan jiwanyalah yang melakukanya..

"Huh, jangan bersikap seolah kau mencintai mantan istri mu, semua orang tau betul kau sama sekali tak pernah memperdulikannya" ucap Azella dengan sedikit mengejek.

"Kau dan semua orang salah dalam menilai Zella, tentu saja aku memperdulikan nya bahkan setelah aku mengetahui kehamilannya"

Deg

Jantung Azella seakan berhenti berdetak, bagaimanapun ia juga ikut andil dalam pembunuhan tersebut. Ah, ia yang tadinya tidak merasa bersalah seketika rasa bersalah itu mulai menghantuinya.

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang