Azella membasuh wajah bantalnya di selang air penyiram tanaman, selesai dengan itu ia mengikat rambut nya dengan asal.
Bangun dari tidur ia lansung menuju taman belakang, menyiram bunga- bunga itu lalu melakukan perawatan lainya, seperti memotong daun yang tak rapi dan memberi pupu biar sehat.
Ia yang selasai dengan taman belakang segera menuju taman depan.
Menghela nafas panjang, ia menduduki dirinya sejenak. Lelah juga, pagi- pagi begini. Taman di rumah Ethan ini tak bisa di bilang kecil, sangat luas untuk ukuran Azella.
"Ngopi dulu mbak"
Azella yang mulai sibuk menyiram bunga di halaman depan tak sadar jika sedari tadi di perhatikan seorang scurity di pos rumah Ethan. Jika Azella tak salah ia bernama paul
Azella menatap Paul yang sial nya sedikit tampan itu.
"Tidak mas, aku lebih suka minum jus wortel" tolak Azella sok sopan.Paul tersenyum, Azella yang melihatnya sontak menahan tawa. Paul memang sedikit tampan, namun jika ia nyengir sedikit ketampanannya akan berkurang dan sangat berkurang karna dua gigi depannya sudah lebih dulu berpulang dari si pemilik.
Itulah yang membuat Azella tak mau meladeni Paul, ia takut sifat buruknya yang suka merendahkan orang tak sengaja kembali muncul.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Azella, karna memang taman di depan tak seluas taman belakang.
Azella mengemasi peralatan berkebunya, ia mencuci tangan di kran terdekat. Lalu melangkah masuk setelah melempar senyum pada Paul yang ternyata masih di tempatnya, sialnya pria itu malah kembali nyengir...membuat Azella lagi- lagi menahan tawa mati Matian.
Saat memasuki rumah ia melihat Dira yang membawa nampan berisi.... Bubur serta air putih melewati pintu.
Penasaran Azella segera mendekat "untuk siapa mba? Apakah tuan Ethan sedang bermanja- manja di hari libur ini? Sampai- sampai sarapannya di antar ke kamar?" Tanya Azella kepo, ini memang hari libur dan Ethan biasanya akan tetap ke kantornya... Namun mungkin saja pria itu sakit atau apa, makanya meminta di bawakan saja ke kamar sarapannya.
"Tidak, kau ini... Jangan bicara sembarangan, ini sarapan untuk gadis yang tuan Ethan temui pingsan, di jalan dekat rumah ini semalam" jawab Dira yang menghentikan langkahnya.
Azella melotot kaget, itu tak mungkin Ana si tokoh utama kan? Yah, Azella harus memastikan ya.
"Aku saja mba yang mengantarkan, kebetulan pekerjaanku sudah selesai" ucap Azella menawarkan diri.
Dira nampak berfikir sejenak, " emmmm.... baiklah, aku juga ada pekerjaan lain, di suapi yah jika dia tidak kuat makan sendiri, jangan lupa kasih obat yang ada di nakas.... Kamarnya ada di kamar tamu..." Ucapnya lalu menyerahkan nampannya pada Azella.
Azella menyambut nampan itu dengan sigap, dengan senyum kemenangan.
Ia melangkah dengan hati- hati menuju kamar tamu, lalu membukanya menggunakan tangan kiri.
Azella manatap bingung keadaan kamar yang nampak seperti tak berpenghuni, suara gemercik air membuat Azella lansung paham di mana si gadis yang di selamatkan Ethan berada.
Azella meletakkan nampan di nakas di samping kasur, ia menduduki dirinya di tepian ranjang lalu menatap suasana kamar tamu yang nampak luas dua kali lipat dari kamarnya. Jelas... Dia pelayan dan kamar tamu ini untuk tamu Ethan yang pastinya orang- orang kaya semua. Kecuali gadis yang masih di kamar mandi itu, Azella belum memastikan ya.
Azella menghela nafas pelan, masih tak terima dengan status nya yang ternyata sekarang adalah pelayan.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok gadis cantik bertubuh sedikit tinggi dengan bodi aduhai. Gadis itu benar- benar Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
RomanceCERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau tandai ya tandai tapi kalo nggak ya nggak usah **** Azella mati di bunuh ayahnya sendiri namun si ana...