43. Figuran

18.9K 1.4K 143
                                    




'plak'

Azella memegangi pipinya yang terasa memanas, gadis itu menatap orang yang lancang menamparnya. Tatapan benci ia layangkan.

"Jangan pergi dari ku, sayang jika kau tak ingin merasakan sakit"

Kemana?

Kemana Wilson yang lemah lembut?

Kenapa sekarang Wilson berubah menjadi pria mengerikan?

Azella menatap tak percaya pada sosok di hadapnya, beberapa menit yang lalu ia mencoba kabur namun dengan gampangnya Wilson kembali menangkapnya. Pria itu membawa Azella keruangan nya dan.... Menampar Azella cukup keras.

"Aku mencintai mu Zella, jangan menc...."

"Tak ada seseorang menampar orang yang di cintai ya dengan begitu keras, jika kau cinta maka harusnya kau melepaskanku, membiarkanku hidup layaknya manusia normal bukan malah mengurung ku di kamar" potong Azella berani, lagi pula untuk apa ia takut? Azella sudah pernah mati sebelumnya, jika keberuntungan berpihak padanya semoga saja saat mati ke dua kalinya dia masuk ke tubuh orang lain lagi, tubuh putri raja misalnya.

"Yang ku lakukan ini demi kau Zella, pria itu sudah membunuh orang tua mu dan kau ingin hidup dengannya? Hey... Ada aku di sini kenapa harus dia?"

"Karna dia tampan dan baik hati" Azella tersenyum dengan jawabanya "dan kapan aku bilang ingin hidup bersama nya? 'nya' yang kau maksud siapa? Tuan Ethan?" Tanya Azella polos.

"Siapa lagi jika bukan pria itu yang ada di otakmu sekarang, hm?" Jawab Wilson menekan setiap katanya.

"Uang, itu juga ada di otakku sekarang" jawab Azella masih memasang wajah polosnya. "Dan... Aku tak peduli jika Ethan membunuh orang tua ku lagian orang tua ku juga tak peduli padaku, ohh aku juga bukan Azella yang asli, kenapa aku harus peduli?" Lanjutnya mengibaskan rambutnya dengan gaya songong.

"Azella!!"

"Iya tuan Wilson, baiklah aku akan ke kamar sekarang....jangan terlalu sering berteriak jika masih sayang dengan suara sexy mu itu,hm" ucap Azella santai menatap Wilson yang nampak menahan amarah. Memangnya Azella salah apa?

"Aku akan mengirim beberapa pembunuh bayaran untuk membunuh pria itu, Zella"

Azella menghentikan langkahnya, ia berbalik tersenyum miring.

"Coba saja, aku yakin para pembunuh mulah yang mati" balas Azella santai lalu membuka pintu dan benar- benar keluar dari ruangan tersebut.

...

"Oh tuan Ethan, di mana kau sekarang? Jangan mati dulu sebelum bertemu ku"

Azella menatap foto yang ia curi diam- diam di rumah Ethan, walau foto tersebut nampak kaku dan wajahnya datar tak menghilangkan sedikitpun ketampanannya.

Gadis itu kini tengah terbaring di ranjang sambil mengangkat foto Ethan tinggi- tinggi lalu membawanya ke pelukan, ia menangis tapi tak berair.

"Jangan sia- siakan wajah tampan mu itu, kau harus menikah denganku sebelum mati yah...." Ucap Azella lagi, menatap langit- langit kamar.

"Bagaimana caranya aku bisa berkomunikasi denganmu? Akh, bagaimana jika Wilson memang akan membunuhmu? Oh nooo!!" Teriak Azella dramatis di akhir kalimat.

Ia memang nampak berani menyuruh Wilson mencobanya, namun ia juga khawatir jika Ethan tak sanggup melawan para pembunuh bayaran yang Wilson kirim.

Bagaimana jika Azella menjadi janda sebelum menikah? Ah tidak, bagaimana jika Ethan ternyata sudah menyukai gadis lain?

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang