Taman merupakan salah satu tempat yang Azella sukai, hijaunya rumput serta tiupan angin membuatnya betah berlama- lama di sini.
Sebuah novel di pangkuannya menjadi fokus Azella sekarang sesekali ia membetulkan rambutnya yang di terpa angin.
Ralin dan Diana sedang ada jadwal kuliah sedangkan Azella memang sudah seharusnya pulang beberapa menit yang lalu namun karna memang ada jadwal latihan Azella memutuskan untuk tetap di kampus dan bersantai di taman seperti yang biasa ia lakukan.
Bedanya kali ini Azella memilih lesehan di rerumputan di bawah pohon besar yang amat rindang. Walau hari ini cukup terik ia sama sekali tak terkena sinar matahari di karenakan pohon rindang tersebut.
Ia tersenyum saat sebuah adegan yang cukup membaperkan, walau manja dan suka menghabiskan uang orang tua dulunya ia salah satu gadis yang hobi membaca, membaca novel maksudnya.
"Apakah novel lebih menarik dariku,hm?"
Azella tersentak kaget, ia menatap asal suara yang ternyata sosok Jhon berada di hadapannya.
Azella mendongak menatap Jhon malas, ia menutup novel ya. Di wajahnya kentara sekali tak suka dengan kedatangan Jhon.
"Kenapa? Apakah wajahku kurang tampan dari si brengsek Ethan?"
Azella mengerinyit heran, ia berdiri dari duduknya mengemasi brang- barangnya.
"Yah... Kau tak ada apa- apanya di bandingkan Ethan, kau... Hanya seorang pria brengsek yang tidak menghargai wanitamu" ucap Azella menunjuk wajah Jhon dengan berani.
Jhon terkekeh pelan, ia genggam telunjuk Azella membuat si empuh lansung menariknya kasar.
"Kenapa kau peduli sekali dengan rumah tanggaku sayang? Ah kau tau.... Hari ini kamu resmi bercerai dan sekarang... Kau tak punya alasan untuk menolakku-kan?"
Azella melotot kaget, ini tak pernah di ceritakan di novel yang ada harusnya Jhon sudah mulai bersikap posesif ke pada Ana.
"Kenapa kau kaget? Aku melakukanya demi kau Azella?"
Azella menepis tangan Jhon yang terulur hendak menyentuhnya, ia menatap jijik ke arah Jhon.
"Pria gila! Kau kira aku mau dengan mu?" Ucap Azella tajam.
Jhon kembali terkekeh pelan, ia menarik lengan Azella mendekat bersamaan dengan itu tangan Azella yang sedari tadi berada di dalam tas segera dengan cepat ia keluarkan, lalu dengan cepat pula ia menusukkan sebilah pisau di lengan Jhon.
Pisau kecil yang ia ambil di dapur rumah Ethan.
Jhon melepaskan pegangannya, darah segar mulai merembes di lengannya. Ia memegangi lengannya dengan sedikit meringis.
Memanfaatkan itu Azella segera berlari menjauh, sungguh tadinya ia hanya ingin menakuti Jhon namun entah kenapa ia merasa tubuhnya bergerak sendiri dengan begitu cepat, menusuk Jhon dengan cukup kuat hingga sebilah pisau kecil itu menancap tepat di lengan Jhon.
Sementara itu Jhon masih memegangi lengannya ia mencabut pisau tersebut lalu menutup lukanya dengan santai.
Jhon tertawa dengan tangan menutupi luka nya.
"Agresif... Ah, aku tambah menyukainya" ucapnya terkekeh pelan lalu melangkah mencari klinik terdekat untuk mencegah pendarahan pada lengannya.
.....
Selesai denga latihannya Azella di jemput pak Agus namun bukanya lansung membawanya ke rumah Ethan, pak Agus malah membawa Azella ke kantor pria tersebut.
Kata pak Agus ini perintah Ethan namun Azella tak percaya dengan itu. Lagian mengapa Ethan menyuruh Azella ke kantor di jam 17: 30.
Walau ragu Azella tetap melangkah masuk mendapati kantor yang mulai sepi namun ia tetap melangkah masuk lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
RomanceCERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau tandai ya tandai tapi kalo nggak ya nggak usah **** Azella mati di bunuh ayahnya sendiri namun si ana...