32 Figuran

70.6K 5.1K 1.2K
                                    

Pria dengan wajah babak belur serta rambut yang sedikit acak- acakan, mata sayu serta kemeja yang tak lagi terlihat rapi.

Menyedihkan....

Kata itulah yang cocok untuk panampilan Jhon saat ini, pria itu berdiri dengan sedikit lunglai di hadapan seorang Azella.

Yah, Azella yang berniat untuk pulang dari kampus malah mendapati Jhon di jalan sepi masih di area kampus. Pria itu nampak kacau saat ini.

Mata Azella menatap tangan Jhon yang masih di perban, membuat Azella sedikit merasa bersalah.

"Aze"

Azella mengerjab pelan, ia ingin kabur meninggalkan Jhon, namun ia tak tega. Jhon nampak lemah.

"A--apa?"

Rasa takut dengan perilaku aneh Jhon masih Azella rasakan, namun rasa kemanusiaan berhasil mengalahkan rasa takutnya.

Gadis itu menoleh pada sebuah bangku panjang tak jauh dari mereka.

"Duduklah" perintah Azella dengan wajah datarnya.

Jhon menurut, hatinya seketika berbunga-bunga saat Azella ternyata peka dengan keadaan.

Yah, dia baru saja di hajar oleh beberapa preman saat berangkat ke kantor, Jhon melawan dan berhasil mengalahkan premen-preman sialan itu, namun bukan berarti dia tak terluka kan?

Jhon mandiri dan berniat ke rumah sakit sendiri namun saat melewati kampus ia teringat dengan Azellanya. Pekerjaan kantor membuatnya tak bisa bertemu selama beberapa hari dengan Azella, jadi ia memutuskan untuk menemui gadis itu, berharap Azella mengobati lukanya.

Dan yah, apa yang Jhon harapkan berhasil. Gadis itu sekarang kembali duduk satu bangku dengannya walau dengan jarak yang cukup jauh.

Azella yang sudah duduk mengeluarkan kotak kecil yang selalu ia bawa, kota berisi beberapa peralatan medis yang mungkin bisa untuk mengobati Jhon.

Gadis itu menyodorkan kotak kecil itu pada Jhon, Jhon yang melihatnya meraih kotak tersebut dengan menatap tanya pada Azella.

'ehem'

Berdehem singkat Azella menaikkan satu kakinya di atas paha lalu melipat kedua tanganya menatap lurus ke depan.

"Obati sendiri, tanganku terlalu berharga untuk mengobati dirimu" ucapnya tanpa menatap Jhon, gadis itu enggan menatap wajah tampan dari sosok Jhon.

Jhon terkekeh pelan, ia menurut dan mulai mengobati sendiri lukanya.

Ingin memaksa, merasakan sentuhan tangan mungil Azella di wajahnya namun ia tak mau membuat Azella kembali takut padanya, Jhon harus bisa mengontrol dirinya sebelum Azella semakin jauh membenci nya.

Azella melirik Jhon yang nampak kesusahan, gadis itu meraih tasnya lalu menyodorkan sebuah cermin kecil pada Jhon.

Melihat nya Jhon kembali tersenyum, ia memang tak salah memilih gadis ini untuk mengisi kekosongan di hatinya.

...

Jhon memang tampan, bahkan dengan wajah nya yang di hiasi beberapa luka serta lebam. Yah, pemeran utama memang  mempesona persis seperti yang di deskripsikan di novel.

Namun sayangnya di mata Azella Jhon masih kalah jauh  dari sosok Ethan. Ethan om tampan, kaya raya, sexy....uh, memikirkannya membuat Azella menjadi teringat dengan pria itu.

"Terima kasih dan maaf tentang beberapa hari yang lalu"

Azella tersadar dari lamunannya, ia menatap Jhon yang mengulurkan kotak kecil tempat beberapa obat- obatan milik Azella.

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang