"Sedang apa kau di kamar tuan Ethan pagi- pagi Azella?"
Azella menghentikan langkahnya menatap tari yang kini menatap curiga ke arahnya.
"Emmm...." Azella menggigit bibir bawahnya mencoba mencari alasan yang tepat.
Jika di tanya maka jawabannya Azella juga tak tau, ia juga tadi bingung kenapa tiba- tiba terbangun di kamar yang luas dengan ranjang yang amat empuk, Azella tak mengira jika ini kamar Ethan.
"Tadi...."
"Tadi apa Azella? Kau tak menggoda tuan Ethan kan?" Ucap Tari lagi.
Azella menggeleng cepat "tidak mba, tadi aku hanya di tugaskan tuan Ethan untuk mengantar kopi ke kamarnya" ucap Azella asal berharap alasannya di terima Tari.
"Benarkah? Tak biasanya tuan Ethan minum kopi di kamar dan dia juga tak suka ada yang memasuki kamarnya selain bi Maria selama ini" ucap Tari kembali menatap Azella curiga.
Azella meneguk ludah kasar, sialan si Ethan... Kenapa malah membawanya ke kamar pria itu sih.
"Hehe, aku gak tau mba... Aku hanya menuruti perintah tuan Ethan" ucap Azella mencoba menyembunyikan kegugupannya.
Tari menganggukkan kepalanya "yasudah, cepat siram bunga- bunga itu..... Kau kuliah hari ini?" Tanya Tari sebelum melangkah menjauh.
"Kuliah mba, yaudah aku turun yah" jawab Azella, ia mulai tenang sekarang. Ia melangkah menuruni tangga lalu segera menuju dapur, berharap Ethan masih berada di rumah ini.
Tebakan Azella benar, pria itu ternyata sedang berada di meja makan sedang mengolesi selai coklat pada selembar roti tawar.
Azella segera mendekat, ia menarik kursi yang tak jauh dari Ethan lalu duduk dengan santai. Matanya menatap Ethan lekat, pria itu nampak tampan dengan stelan jas kantor nya, seperti biasa.
"Kenapa aku berada di kamar tuan?" Tanya Azella lansung.
Ethan menggigit roti selai coklatnya lalu mengunyah nya dengan santai Tampa berniat menjawab pertanyaan Azella.
"Tuan.... Ayolah, jangan membuatku menampar wajah tampanmu itu" rengek Azella kesal, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.
"Kau tak melakukan aneh- eneh padaku semalam kan?" Tanya Azella lagi namun Ethan tetap tak menjawab.
Pria itu dengan santai menyodorkan roti yang sudah di olesi selai cokelat pada Azella, Azella membuka mulutnya mengigit roti yang di sodorkan padanya dengan santai.
"Aku tak melakukan apa- apa, hanya mengganti pakaianmu"
Seketika Azella melotot kaget mendengarnya, ia merabah tubuhnya menatap baju tidur yang melekat di tubuhnya.
"Kurang ajar kau tuan, walau aku pelayanmu bukan berarti kau bisa seenaknya melihat tubuhku...." Ucap Azella kesal tangannya bergerak mencubit lengan Ethan cukup kuat.
Ethan meringis lalu menjauhkan cubitan Azella pada lengannya, pria itu menarik Azella mendekatinya lalu membawa Azella ke pangkuannya lagi dan lagi.
"Tuan.... Nanti di lihat mba Dira" bisik Azella lirih, ia takut di laporkan pada bi Maria dan nanti wanita itu menyerangnya.
Jika Azella suka bersikap semena- mena maka ketika berada di pangkuan Ethan ia menciut bak bocah.
"Bersiaplah aku akan mengantarmu" ucap Ethan dengan suara beratnya.
Azella mengangguk ia segera turun dari pangkuan Ethan lalu berlari menuju kamarnya. Ia sungguh merasa malu entah apa penyebabnya. Kadang Azella tak mengerti dengan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
RomanceCERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau tandai ya tandai tapi kalo nggak ya nggak usah **** Azella mati di bunuh ayahnya sendiri namun si ana...