47 Figuran

14.5K 1K 79
                                    


HAI GENG

MAKASIH BANYAK UDAH JAWAB PERTANYAAN AKU

DAN MAKASIH YANG BILANG CERITA INI sedikit MENARIK ☺️

DAN KARNA ITU..... aku memutuskan untuk melanjutkan saja ceritanya, besok kalo udah baru di revisi sesuai saran dari kalian.

Dan yahh sorry kalo aku lama up yah, kadang emang mentok banget gak ada ide hehe, selain itu juga sedikit sibuk kuliah aku geng.

Apalagi puasa gini nih, ngetik aja rasanya aku gak kuat🥲 bercanda.

Kalo ada yang lupa sama tokonya comen aja deh

TERIMA KASIH SEKALI LAGI

🫶🏿🫶🏿🫶🏿🫶🏿🫶🏿

































"Jadi, kau baru saja kehilangan puluhan anak buahnya karna Ethan dan tangan kanannya hanya karna gadis itu?"

Wilson menatap tajam pada seorang pria yang hari ini menjadi tamunya di sebuah gedung terbengkalai yang sebenarnya adalah markas keduanya. Pria itu mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi apa yang kau mau? Kenapa kau memanggilku kemari,hm?"

"Aku tau kau juga membencinya, meski ia anak dari saudara kakekmu" ucap Wilson dengan suara basnya, tatapannya masih menatap tajam ke arah pria yang menjadi tamunya.

"Yah, aku membencinya namun aku tak gegabah seperti mu hanya karna seorang wanita" ucap pria yang kini dengan santai menghisap rokoknya.

Dia Jhon, dua orang ini saling mengenal dan sudah lama menjalin kerja sama, contohnya....

"Hah, kau bahkan berniat membunuh istrimu hanya karna gadis itu Jhon, dan kau tau gadis itu lah yang membunuh mantan istrimu"

Jhon tersenyum, sudah tak kaget lagi dengan informasi tersebut, pria itu mematikan rokoknya menggunakan jari di asbak, memperbaiki posisi duduknya.

"Ada alasan lain mengapa aku membunuhnya, bukan hanya karna gadis itu Wilson"

Wilson tersenyum sinis, alasan apa lagi yang di gunakan Jhon? Ia tau Jhon juga tergila- gila dengan kekasihnya tersebut. Ah, mengingat Azella membuat Wilson ingin segara menemukan gadis itu, memberikannya pelajaran karna sudah berani kabur darinya.

"Aku terima tawaran mu, tapi ingat! Jangan gegabah"

Jhon berdiri dari dudukny, merapikan jas mahalnya yang sedikit berantakan. Setelah menyetujui tawaran Wilson pria itu beranjak pergi begitu saja, di ikuti beberapa bodyguard serta asistennya.

Wilson diam, menatap tajam kepergian Jhon. Jujur saja, ia tak ingin mengajak Jhon bekerja sama, namun Wilson juga sadar, menghabisi Ethan tak semudah menghabisi cicak di dinding.


....

"Makanan siap"

Azella berteriak kencang setelah selesai menghidangkan dua porsi mie goreng di meja makan, Ethan yang awalnya berada di ruang keluarga datang mendekat.

Aroma mie goreng yang khas tercium di hidung mancungnya, pria itu tersenyum dan segera menarik kursi, duduk di sebelah Azella yang sudah mulai menyantap mie gorengnya tanpa menunggu.

"Maaf yah tuan, jika ingin makanan yang enak pesan saja, aku hanya bisa memasak mie, hehe"

Ethan tersenyum, mengacak rambut Azella pelan.

"Tak masalah, menatap mu saja sudah membuatku kenyang"

Kunyahan Azella terhenti, gadis itu melirik Ethan yang berada di sampingnya, menggeser kursinya sedikit menjauh.

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang