the real

475 10 0
                                    

Elodi bangun pagi, merapikan barangnya dan menunggu aiden di lantai dasar hotel tempat mereka menginap.

Elodi besyukur owen tidak menyusulnya ke hotel, dan itu semakin membuat elodi yakin owen sudah merubah kebisaan buruknya yang suka memaksa.

Tapi tetap di hati kecil elodi ia masih takut owen menjadi yang sebelumnya.

Aiden terlihat turun dari tangga sambil menenteng tasnya, ia terlihat tampan dengan sweter hitam turtle neck.

"maaf menunggu lama". Aiden tersenyum ke arah elodi.

"tidak masalah aku memang bangun lebih pagi". Elodi bangkit dan berjalan kearah meja resepsion menyerahkan kunci kamarnya, dan melakukan transaksi pembayaran.

Mereka menaiki taxi ke stasiun, dan langsung naik kereta karna jam memang sudah menunjukan waktu keberangkatan.

Selama perjalan elodi membaca naskahnya, sampai aiden bertanya padanya.

"elodi, mau kah kau menjadi kekasih ku ?". Aiden menatap elodi memohon.

Elodi yang mendapati pertanyaan itu langsung mematung, ia seperti tersiram air es membeku.

"elodi ..". Aiden memanggil namanya lembut
"ya ? ... Emmm ". Elodi mengulum bibirnya. Ia bingung harus memberi tanggapan seperti apa.

"bagai mana ? Mau kan ?". Aiden menatap elodi seperti anak kecil meminta permen, memohon dengan menggemaskan.

"emm .. Maaf ". Elodi tersenyum tak enak hati, "aku tidak mau mengecewakan mu --". Elodi menegakan tubuhnya dan menghadap aiden sepenuhnya.

"sejujurnya ... Aku belum selesai dengan masa laluku, itu yang membuatku enggan berkencan dengan siapapun". Elodi tersenyum sendu.

"apa aku tidak bisa menjadi orang yang menghapus masa lalu mu?". Aiden masih berharap.

"désolé .. Aiden i cant". Elodi menunduk, sejujurnya ia sangat tidak enak dengan keadaan ini.

Di paris elodi tidak hanya sekali mendapatkan pernyataan cinta, banyak yang menyukainya melihatnya ceria menjalani hari di restoran Mr. Pierre.

Bahkan salah satu pemilik butik terkenal, penah menyatakan perasaanya pada elodi.

Tapi elodi tidak mau membohongi orang lain apa lagi dirinya sendiri, di saat ia masih terjebak dengan masa lalu, elodi memutuskan menolak semua pernyataan cinta itu.

"hei .. Tidak masalah". Melihat elodi yang tidak nyaman aiden memutuskan akan mendekati elodi dengan perlahan.

"mérci ... Kau pria perngertian, pasti banyak wanita yang tertarik padamu ..". Elodi tersenyum "ya termasuk lille". Ia menggumamkan itu di hatinya.

"jangan menghiburku setelah kau tolak". Aiden pura-pura merajuk.

Elodi tertawa melihat aiden mengerucutkan bibirnya lucu, ia besyukur aiden tidak membuatnya semakin bersalah.

Elodi kembali menghadapkan tubuhnya ke depan, ia menoleh pada jendela di sampingnya.
Sampai kapan ia akan terjebak pada masa lalunya ?
Atau mungkin tidak akan bisa ia keluar dari masa lalunya? .

Elodi menghela nafas pelan, mencoba membaca kembali naskahnya tapi pikiran malah berkelana kemana-mana, ia akhirnya menutup naskahnya, merogoh tasnya mengambil kripik kentang yang sudah ia buka dan bungkus kembali menggunakan karet, tipikal asia sekali.

"kau mau? ". Elodi menyodorkan pada aiden.

"tidak, kau saja.. Aku tidak suka camilan". Aiden menahan tangan elodi saat akan menyuapinya kripik.

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang