lille ❤ nick - trying

265 5 0
                                    

Jam enam tepat lille keluar dari toko setelah merapikan bunga dan mengunci pintunya, tidak ia tidak menunggu nick yang jelas-jelas sudah pergi dengan chloe di depan matanya, tapi kenapa pandanganya ia edarkan meneliti setiap orang yang lalu-lalang di hadapanya.

Manusia sering menyakiti diri sendiri dengan ekpetasinya yang ia buat sendiri padahal kenyataan yang tak sampai.

Lille menyetop taksi yang melaju di hadapanya, pulang ke flatnya sendiri dengan wajah lelah padahal ia hanya melayani beberapa pelanggan saja.

Wajar toko masih baru jadi belum terlalu banyak yang mengetahuinya.

Masuk ke flatnya yang masih gelap, berjalan ke arah sofa tanpa menyalakan lampu, lille meringkukan diri disana merasakan semakin sesak pada dadanya

"tidak lill, kau tidak boleh menyukainya ... Tidak". Lille berkata lirih, dengan air mata yang mulai membasahi matanya.

Menangis sendiri dalam gelap..

Sebuah ketukan tak sabar terdengar di pintu flatnya, membuat lille terpaksa bangun dan menyalakan lampu, membuka pintu tanpa mengecek wajahnya yang sembab dan merah.

"prin..". Nick melebarkan matanya saat melihat lille dalam kondisi yang menyedihkan.

Lille merutuk dalam hatinya, sial kenapa tidak di cek dulu siapa yang mengetuk, ia malah langsung membukanya tanpa berpikir.

"kau kenapa princes ?". Nick merangsek masuk, menggeser tubuh lille agar ia bisa lewat.

"nick, bisa tinggalkan aku sendiri, aku ingin sendiri". Lille berkata pelan, ia bahkan tak mampu mengangkat wajahnya menatap wajah nick.

"no! .. Aku akan menemani mu, kau kenapa? Apa ada masalah di tempat kerja mu?". Nick memegang lengan atas lille menekanya lembut.

"masalah ku adalah kau, tapi kau bahkan tak sadar tuan muda". Lille membatin.

Lille hanya menggeleng lemah, menghela nafas agar dadanya terasa lebih lapang, tapi itu tak memberikan efek apapun, karna yang membuatnya makin sesak ada di hadapanya.

Menatapnya dengan lembut penuh perhatian dan kekawatiran.

"aku akan memesan makanan, kau mau makan apa princes". Nick mengikuti lille yang berjalan ke arah sofanya dan duduk di sampingnya.

"aku tidak lapar". Lille memejamkan matanya bersandar pada sofa, menutup matanya dengan tangan yang penuh plester.

"hei, ini tadi tidak ada ..". Nick yang menyadari tangan lille terluka langsung menariknya memperhatikanya dengan seksama.

"apa yang terjadi?". Nick masih dengan rasa ingin taunya yang tinggi membuat lille kembali terisak.

"nick ...". Lille berkata lirih, "kau tau, aku bahkan tak memiliki perhiasan sebagai mana wanita pda umumnya, karna aku memang tak mampu membelinya, jadi untuk apa kau membuang waktu dengan wanita yang tak memiliki apapun seperti ku .. Kau tak akan mendapatkan apapun bahkan jika kau mempermainkan ku". Lille mengungkapkan apa yang mengganjal di dadanya, bongkahan batu besar itu berangsur mengecil, namun dengan ujung meruncing yang membuat lille semakin tertusuk.

"apa yang kau bicarakan lill?".

"apa kekasih mu tak memberikan apa yang aku berikan? Sehingga kau menjadikan ku jalang pribadi mu dengan embel-embel perasaan mu?". Emosinya semakin meningkat membuat lille semakin terisak.

"nick, hanya tubuh ini yang aku miliki dan jika kau membutuhkanya kau bisa mengambilnya nick, tapi tolong jangan hati ku, aku bisa mati jika merasakan sakit ini lagi ..". Tangis lille pecah

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang