in your area

1.5K 21 0
                                    

"than take it... ". Elodi langsung di pojokan kearah kaca. Window floor to celling yang ada di belakangya menjadi saksi bagaimana owen mencium bibir elodi dengan penuh nafsu. 

Owen membuka blazer yang elodi pakai, di dalamnya elodi hanya memakai camisole bertali spageti. 
Owen mengecup, mencium basah leher jenjang elodi. 
Seakan menemukan oase di tengah gurun. Owen seperti orang kehausan, yang amat sangat menginginkan elodi. 

Elodi mendongakan kepalanya memberikan owen akses menjelajahi semua bagian kulitnya yang terbuka. 

"kamu udah laper banget ?". Owen melepaskan elodi.  Memang hasratnya sudah membuncah tapi tetap owen ingin elodi nyaman. 

"emmm im starving..  Pengen kamu sekarang". Elodi mengalungkan tanganya ke tengkuk owen.
Dan menariknya mereka kembali berciuman. Elodi memberanikan diri melumat bibir owen mengajak lidahnya menari.
Owen yang mendapati elodi lebih agresif dari biasanya hanya bisa menerima permainan elodi.  Ia ingin melihat sisi liar elodi. 

Ciuman mereka terlepas dengan nafas terengah owen mengangkat elodi seperti koala. Owen membawa elodi duduk di sofa yang ada di belakangnya. 

Owen menurunkan tali camisole elodi ia mengecup dada elodi.  Elodi memejamkan matanya merasakan setiap sentuhan lembut bibir owen di atas kulitnya.

Owen meremas pelan dada elodi lalu mengulumnya, elodi hanya bisa mendesah lirih. Ia seperti tenggelam di lautan tequila yang bisa membuatnya mabuk dan hilang akal. 

Owen menaikan pandanganya ia melihat mata elodi terpejam sambil mengigit bibir bawahnya. 

"kamu manis banget... ". Owen mensejajarkan wajahnya lalu melumat bibir elodi dengan liar. 

"emm owen.. Please.. ". Owen melepaskan ciuman mereka hingga tertarik benang saliva di tengahnya. 

Owen merebahkan elodi di sofa. Elodi hanya pasrah saat owen perlahan melepas kacing celana jeansnya. 
Ia menatap jendela di depanya menampilkan langit jingga kemerahan yang indah. 

Elodi berakir hanya menggunakan camisolenya. Ia menatap owen dengan sayu. Owen sedang membuka kemejanya dengan sensual hingga elodi tak terasa merapatkan kakinya, karna yang ada di tengahnya mendadak tidak nyaman.

Selesai dengan bajunya owen menunduk dan berlutut di antara kaki elodi.  Owen mencium setiap inci kaki elodi, ia sangat suka kaki jenjang elodi yang lincah bergerak kemanapun elodi mau. 

"you're so damn hot el... ". Owen terus mencium, merasakan elodi di lidahnya lalu owen lansgung menyukuran kepalanya tepat di tengah.

"no .. ". Elodi menggelengkan kepalanya tak jelas. Ia baru saja mendapatkan oral sex. Dan itu sangat intens.  Owen melihat, merasakan, dan dapat mengakses di bawah sana dengan sangat menyeluruh.

Owen terus menghisap sari-sari yang elodi keluarkan ia mainkan tonjolan kecil milik elodi dan saat itu juga tubuh elodi menegang, ia klimaks dengan deras sampai merasa dirinya melayang,  tubuhnya mendadak ringan.

"this my favorite... ". Owen tersenyum, elodi melihat bibir owen mengkilap akibat cairanya.  Ia lantas menarik owen dan melumat kasar bibir owen. 

"that's your taste... Enak banget kan? ". Owen mengulum bibirnya, elodi yang mendengar kata-kata vulgar owen mendadak menjadi panas. Hasratnya menggebu dan ingin segera di tuntaskan. 

Tapi mengingat owen yang sudah memberikan ia pengalaman baru maka elodi pun ingin memberikan yang sama pada owen.

Elodi bangkit, mendorong tubuh owen hingga rebah di sofa dengan kepala berada di hand stand sofa. 

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang