the birthday party

1.2K 18 0
                                    

Owen masih setia menunggu odi selesai dengan pekerjaanya.  Ia sampai menarik kursi yang ada di sampingnya untuk duduk di hadapan odi. 
Elodi yang di hadapkan langsung sang bos langsung merasa kikuk. 

Bukan malah mempermudah pekerjaanya nyatanya owen malah memperlambat.
Owen menatap odi dengan dalam seakan bisa menyerap cahaya odi.

"ayo pak...  Kita makan siang sekarang". Odi berdiri dari balik mejanya mengambil ponsel dan dompetnya. 

"kamu sudah selesai ?"

"belum pak...  Tapi ga apa-apa bisa saya selesaikan habis lunch nanti". Odi tersenyum manis.

"padahal saya gak masalah kalo harus nunggu kamu lebih lama". Jawab owen menyusl odi yang sudah melangkah dahulu.

"iya pak...  Saya yang masalah pak jantung saya jadi disco". Tentu kalimat terakir odi hanya gumamkan dalam hati. 

Owen mengajak odi ke salah satu resto salad di mallnya. Owen sebenarnya delapan puluh persen vegetarian karna ia masih memakan daging merah. 

Elodi yang beberapa kali berpapasan dengan rekan kerjanya lain mendengar mereka menyemangati odi seolah odi akan berangkat ke medan perang. 

Acara ulang tahun perusahan di adakan pada sabtu malam. Untuk para pengunjung mall akan bisa menikmati acara di tengah taman yang ada di complex mall.  Dan untuk para karyawan, kolega,  setrta mitra bisnis mereka bisa menikmati acara di ballroom lantai 5. Ballroom itu memiliki window flor to celling yang bisa memperlihatkan suasana taman dengan lebih nyaman. 

Meski dengan tema coctail party.  Tapi elodi tetap mempertahan kan sopan dalam memilih dress.
Ia menggunakan coctail dress putih yang tertutup tapi tetap bisa menampilkan lekuk tubuhnya. 

Owen menatap sekeliling ballroom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Owen menatap sekeliling ballroom. Mencoba mencari sosok yang selalu ada di pikiranya.

"cari elodi? " bisik redda di samping telinga owen

"hmm..  "

"arah jam tiga..  "

Owen langsung menolehkan kepalanya kearah yg di maksud redda.  Ia bisa melihat elodi datang masuk kearah ballroom. Owen yang semua indranya terfokus pada elodi sampai tidak mendengar mama dan papanya memanggil untuk naik ke atas podium dan memberikan kata sambutan.
Sampai redda harus menarik lengan owen agar ia sadar dari lamunan pesona elodi. 

Di atas podium owen beserta kedua orang tuanya memberikan kata sambutan dan terima kasih untuk para tamu undangan, mitra bisnis dan karyawanya. 
Di ujung pidatonya owen memberikan kata yang mampu membuat para karyawan wanitanya bersemu. 

"dan ucapan terima kasih yang terakir saya berikan kepada seseorang yang akhir-akhir ini selalu membuat saya semangat untuk mencapai mimpi kita semua". Owen menatap elodi tepat pada matanya. 

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang