lille ❤ nick - the true

569 8 0
                                    

Lille menarik kopernya di luasnya bandara Changi setelah semalam ia menghadiri acara pernikahan elodi dan owen, melihat temanya sudah mendapatkan jodoh lille jadi memikirkan dirinya.

Kapan jodohnya akan datang?

Lille menghela nafas pelan, jodoh?
Yang ada ia malah terjebak dengan pria dua tahun lebih muda darinya yang sedang duduk di sampingnya dan meminum bubble tea yang ia lihat tadi.

"lill kau tidak mau ini, aku baru tau jika teh dan susu akan sangat enak jika di campur seperti ini". Nick berkata riang.

"ya, kau bisa minum semuanya, aku tidak mau". Lille memandang kosong kedepan, bagai mana dengan hidupnya kini.

Jarred masih menjalani hukumanya hingga empat tahun kedepan, lille juga tidak ingin kembali ke mont saint-michel, tempat itu masih memberikan luka padanya.

Ya, lille akan tetap menetap di flat kakaknya hingga menemukan kembali tujuanya.

Pengeras suara menyerukan jika pesawat tujuanya sudah siap boarding, lille kembali berjalan menuju gate dan mencari tempat duduknya dengan nick yang mengintil seperti anak ayam.

Lille duduk di dekat jendela, menatap awan yang terlihat ringan seperti kapas.

"lill ..". Nick memanggilnya dengan suara berat.

"ya ?". Lille menatap nick penasaran.

"lill ... Jika aku tidak sesuai dengan apa yang kau mau, atau aku adalah bukan nick yang kau kenal saat ini, apa kau masih mau menyukai ku?". Nick menatap lille lembut.

"maksud mu?".

"aku akan memberitau mu semua tentangku, tapi tolong tetap perlakukan aku seperti saat ini, aku suka saat orang lain memperlakukan ku biasa saja,tak ada yang spesial, tapi justru itu yang membuat ku bahagia". Nick bicara panjang namun tak ada yang lille mengerti.

"hem, akan ku coba ..". Lille akhirnya mengangguk, tak tega dengan tatapan memohon nick padanya.

"mèrci princes ..". Nick menyandarkan kepalanya pada bahu kecil lille, namun lille tak keberatan.

Ia malah memperbaiki posisi duduknya agar nick lebih nyaman.

Menarik tangan kecil lille ke dalam genggamanya, semoga apa yang ia sukai kali ini tak berubah.

Mengahbiskan perjalanan panjang, mereka sampai di charles de gaulle, dan nick untuk pertama kalinya mengajak lille pergi ke rumahnya.

"lill, kau ... Em ..aku ..".

"apa ?kau mau apa?" lille menatap nick datar, jangan memancing emosi dengan tingkah bocahnya, lille cape.

"kau mau ke rumah ku?". Nick berkedip cepat, membuat lille terkekeh.

Wajah tampan, tubuh besar dengan tatto yang menghiasi sebelah tanganya, namun nick malah terlihat menggemaskan.

"ada apa di rumah mu? Apakah ada spa? Atau  jacuzzi? Karna saat ini aku sangat membutuhkanya". Lille menjawab asal.

"ada!! ...aku memilikinya". Nick malah berkata senang.

"ya ... Terserah kau saja ..ayo". Lille mendorong troli kopernya dan nick berjalan di sampingnya dengan santai, karna kopernya juga ada di atas troli yang lille dorong.

Menaiki taksi dan menyebutkan alamat rumahnya membuat supir taksi itu berbalik menatap wajah nick.

"kesana?"

"ya pak ..". Nick menjawab santai.

Sang supir melajukan kendaraanya dengan kecepatan normal, hingga memasuki sebuah gerbang besar dan di sambut dengan luasnya halaman yang terbagi menjadi beberapa bagian, ada taman bunga, hingga kebun anggur.

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang