annoying

992 18 0
                                    

Menajalani kehidupan normal yang di harapkan semua orang adalah salah satu keinginan owen. Dia sedari kecil di didik untuk menjadi pewaris kerajaan perusahaan papanya hanya bisa menerima semua pelajaran yang di berikan oleh orang tuanya.

Owen bisa berbagai macam bahasa, ia juga menekuni beberapa cabang olahraga, serta mengikuti sekolah kepribadian dan tatakrama.

Hingga tercipta owen yang bisa membanggakan orang tuanya, owen yang tenang dan bertanggung jawab, owen yang sopan dan pintar bertutur kata.

Owen menjadi pribadi yang pandai menyembunyikan perasaanya, saat remaja owen menahan diri untuk tidak seperti temanya yang lain, apa lagi dengan kehidupan paris yang gemerlap.

Owen sekolah dasar di indonesia tapi, ia melanjutkan tingkat menengah hingga magister di paris, kampung halaman ibunya .

Disana ia bertemu redda sahabatnya dan dapat menyadari apa yang di sembunyikan owen.
Redda bisa membaca ekspresi owen di hadapan orang, owen tidak bisa memakai topengnya di hadapan redda.

Redda mencoba mendekati owen dalam arti ia merasa kasihan owen remaja yang banyak menahan diri dan perasaanya.
Redda hanya anak pemilik restoran tradisional pizza di pusat kota paris. Lambat laun owen mulai membuka diri pada redda hingga mereka memulai untuk mencari jatidiri bersama.

*redda remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*redda remaja

"hei .. Lo gak bisa mangkir meeting lagi wen, capek gue di tanyain bokap lo terus ...". Redda menatap jengah owen.

Memang akhir-akhir ini owen sering bolos kantor atau pulang seenaknya. Bahkan hampir semua meeting di wakili redda.

"gak bisa, elodi masih sendirian di rumahnya ". Owen menjawab redda datar.

"ck !... Udah naik pangkat lo .. Jadi bulol..". Redda misuh-misuh

"apaan artinya ?". Owen menaikan sebelah alisnya.

"bucin tolol ...". Redda tertawa mengejek.

"sial ... Iya juga kayanya .." . Owen tersenyum memperlihatkan gigi pitihnya.

Redda melihat itu hanya bergidig ngeri . Menggelengkan kepalanya, melihat owen seperti ini ada rasa bahagia sahabatnya bisa merasakan perasaan cinta.

Tapi sekaligus merepotkan, ia jadi harus extra lembur untuk mengerjakan perkerjaan owen.

"ayolaahh .. Meeting kali ini please .. Lo aja yang hadir , ok ?". Redda mengiba

"hem ". Owen sudah malas kalau bertemu redda versi mengiba sok imut itu.

"gitu dong .. Kalo lo males kerja mau di kasih makan apaan si odi".

"gue gak kerja aja bisa hidupin el sampe cucu cicit kita ..". Owen jumawa.

Redda tertawa mendengar ucapan owen.
"cucu, cicit ... Kaya bisa aja lo bikinya .. Anak dulu anak ".

"hem lagi latihan terus kok .. Kalo udah resmi jadi tinggal jadiin". Owen masih sibuk dengan laptopnya.

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang