one a new day

406 10 0
                                    

Aiden mendapatkan perawatan intensif karna elodi saksi satu-satunya juga telah sadar, maka sidang untuk tindak kejahatan aiden sudah di tetapkan.

Aiden terpaksa memakai kain pengikat karna ia kerap memberontak ingin melukai dirinya sendiri.

Lille sekarang sedang di bujuk oleh kakaknya agar mau bersaksi menambah berat hukuman aiden, namun lille nasih takut jika videonya tersebar dan ia juga masih takut jika ia bertemu kembali dengan aiden.

"adik kecilku .. Kau harus benar-benar merdeka dalam hatimu agar bisa menjalani kehidupan seperti biasa". Jarred berkata lembut pada adiknya.

"tapi kak .. Bagaimana jika aiden mengancan akan menyebar luaskan video ku??". Lille menunduk malu

"kau tidak perlu khawatir, aku akan mengurus itu".

"hem, baiklah". Lille mengangguk mengerti.

Jarred sengaja membuat lille berani bersaksi, agar lille mendapat keadilan serta agar hatinya benar-benar yakin lille dapat bangkit dengan kedua kakinya sendiri, karna jarred pasti juga akan mendapatkan sanksi, dirinya di anggap kaki tangan aiden karna menyerahkan elodi, walau di bawah ancaman itu tetap harus di proses pidana.

Lille yang mungkin akan ia tinggalkan dalam waktu lama harus benar-benar sembuh luka luar dan dalamnya, agar lille tidak menderita trauma dan jarred akan aman meninggalkan lille sendiri,

Jarred memaksa lille agar berani menghadapi kehidupan.

Elodi sedang menjalani serangkaian terapi, termasuk untuk mentalnya.

Elodi terkadang bagun di malam hari karna mimpi buruk yang terus mengganggunya dan owen akan senantiasa di sampingnya untuk memberikan ketenangan.

Saat ini owen sedang memeluk elodi yang bergetar karna mimpi buruk, ia baru tertidur satu jam dan kembali di bangunkan oleh mimpi buruk, berteriak kencang elodi langsung terduduk dan menangis, membuat owen kaget dan panik dengan keadaan elodi.

"sshhh... Kamu aman sayang .. Kamu aman". Owen menepuk pelan punggung elodi agar ia kembali tenang, saat seperini ini memang sangahmt di butuhkan suport dari orang terkasih untuk melawan ketakutan itu.

Elodi mengatur nafasnya, keringat membasahi dahi dan tubuhnya mendadak kedinginan, selalu itu yabg elodi rasakan saat dirinya bangun oleh mimpi buruk.

"wen, .. Aku mimpi ketemu ibu, ayah dan anak kita".

Owen mematung, ia memang belum memberitahu elodi prihal keguguranya.

Ia takut elodi akan kembali terguncang.

"apa kita punya anak wen?". Elodi mendongak menatap owen yang masih memeluknya erat.

Mengulum bibirnya, owen mengangguk kecil.

"really?". Mata elodi bergertar melihat owen.

"hem, tapi baby udah di surga sayang..". Owen menelan saliva kasar, mudah-mudahan elodi dapat menerimanya.

Jujur dalam hati owen pun masih menyayangkan untuk kehilangan buah hatinya bersama elodi, pada saat owen di beritahu jika elodi hamil dan ke guguran, ia sempat membayangakan jika saja elodi tidak keguguran mungkin mereka akan sedikit terobati dengan kehadiran si kecil yang hidup di perut elodi.

Namun kenyataanya tuhan masih ingin menguji owen, sehingga ia juga tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

"hem.. Aku tau .. Baby sama ibu dan ayah". Elodi meneteskan air matanya dan si usap lembut oleh owen.

"iya baby sama nenek dan kakeknya". Owen mengecup pelan bibir elodi.

"maaf ..". Elodi berkata lirih.

"no .. ". Owen menggeleng "kamu gak salah sayang".

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang