time

785 12 0
                                    

Waktu serasa berjalan cepat jika kita menjalaninya dengan orang yang tepat.
Owen dan elodi menjalani hubungan layaknya sepasang binatang yang bisa kawin kapanpun mereka inginkan.  Semua tempat mereka jadikan saksi untuk memadu kasih,  kantor, kamar, apartemen hingga mobil.

Perasaan menggebu dan buta oleh hasrat hingga mereka tidak menyadari semua ini mungkin saja hanya dorongan sifat manusia pada dasarnya, nafsu.

Mereka merasakan hawa panas satu sama lain tapi di saat bersamaan mereka terasa dingin.

Memang akhir-akhir ini owen disibukan dengan kerja sama baru perusahaanya. 
Yang mengharuskan ia lebih sering ke singapore.

Elodi juga menjalani kehidupanya seperti biasa, jika owen pulang ia pasti akan menginap di rumah elodi, tapi jika owen tidak ada elodi sendrian di rumahnya dan pasti di temani setangkai bunga mawar namun kali ini bukan di meja dapurnya, melainkan di depan pintu rumahnya.

Elodi berpikir mungkin penguntitnya sudah bosan denganya yang selalu cuek,  hingga penguntitnya itu tidak menampakan dirinya lagi. 

Hingga semua yang di lalui elodi membuahkan hasil. Elodi melihat penguntitnya! 
Ya, ia melihat rekaman cctv yang memperlihatkan siluet seorang pria yang memakai topi dan masker hitam. 

Hanya menaruh bunga itu di depan rumahnya dan melenggang pergi. 

Eldoi di buat bingung karna ia merasakan orang yang berbeda dengan siluet yang pernah ia liat di kamarnya. 

Yang ada di kamarnya seorang pria tinggi besar tapi di rekamana terasnya pria itu lebih pendek meski sama-sama memiliki tubuh atletis. 

Apa ada dua orang yang menguntitnya? , elodi melaporkan ke polisi berbekal rekaman cctv.  Tapi jawabanya lagi-lagi tidak membuat elodi puas. 

"kami akan berusaha mengusut kasus ini,  bila ada kejanggalan yang mba elodi rasakan harap segera melapor kembali".

Elodi hanya menatap polisinya dengan tatapan kesal, buat apa elodi melaporkanya jika ia bisa mengatasi semuanya sendrian. 

Elodi takut lama kelamaan penguntitnya berbuat nekat yang lebih dari sekedar mengamati elodi. 

Lagian elodi bukan artis siapa orang yang tidak ada kerjaan melihat kegiatan elodi yang membosankan. 

"huuffftt...  Cape-capein doang ke kantor polisi, begitu doang juga gue bisa". Elodi merebahkan dirinya di sofa tengah ruangan.

Elodi sedang menunggu caca, datang ke rumahnya karna caca sedang ngedate dengan pacarnya ia akan pulang kemungkinan lewat tengah malam.  Dari pada mendapan ocehan dari orang tuanya, caca memilih menumpang di rumah elodi.

Drrtt... 

Caca : odi gue lagi otw rumah lo..  Ada yang mau di titip? 

Elodi : hemmm..  Sebagai tanda tutup mulut ni??

Caca : heheh sogokan gue biar kalo gue numpang lagi pintu rumah lo terbuka lebar :)

Elodi : hem .. Kalo gitu gue pengen martabak asin,  manis, roti bakar, mie tek-tek,  siomay, tahu telur, apaan lagi yaa...

Caca : buat stok lo??  Satu aja cepetan..

Elodi : yah katanya sogokan gimana si..

Caca : wait for me... Serah gue mau beliin lo apaan bye! 

Elodi tersenyum lebar, merasa beruntung memiliki sahabat seperti caca yang bisa mendengarkanya sepanjang waktu tanpa menghakimi.

Elodi pergi mandi, menyiapkan baju jika caca tidak membawa baju ganti. Tidak berselang lama caca dantang membunyikan bel rumahnya. 

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang