with you

1.6K 24 0
                                    

Sudah tiga minggu berlalu dari awal owen menyatakan akan mendekati dan menumbuhkan rasanya pada elodi. Selama itu pula iya meyakini jika perasaanya benar-benar tulus pada elodi.

Mereka semakin dekat dan menunjukan ketertarikan yang sama. Elodi sangat nyaman berada di dekat owen. Ia merasa owen pria yang bisa ia andalkan, owen yang lebih dewasa bisa membawa dirinya ke arah yang lebih positif, walau ada sifat owen yang menurut elodi cenderung posesif, tapi selama ini elodi bisa menerimanya.

Selama hampir satu bulan ini owen tidak secara gamblang mengklaim bahwa mereka ada dalam satu hubungan. Atau bisa di katakan owen belum menyatakan perasaanya secara resmi pada elodi.
Mereka memang bukan anak abg kemarin sore yang harus menyatakan cinta dengan terang-terangan tapi elodi membutuhkan itu. Ia butuh itu untuk setidaknya tidak berharap sendirian. Elodi takut jika ia mengklaim tanpa ada kepastian, dan suatu saat owen meninggalkanya maka ia yang akan korban perasaanya sendiri.

Secara rutin owen menjemput elodi untuk berangkat kerja bersama, lalu janjian makan siang jika memang sempat dan owen akan mengantar elodi pulang jika tak ada jadwal tambahan lain.
Secara rutin pula owen selalu "menjaga" elodi dari dekat bahkan hobby baru favoritnya adalah memandangi elodi yang sedang terlelap, tanpa elodi tau of course.

Orang tua elodi masih belum sempat pulang karna tender proyek ayahnya bermasalah dengan aparat setempat jadi proses kerja ayah elodi sedikit agak terbambat dan lebih merepotkan. Dan itu peluang menyenangkan untuk owen. Ia bisa lebih leluasa "menjaga" elodi.

Saat ini owen dan elodi sedang dalam perjalanan pulang ke rumah elodi, jam menujukan pukul delapan malam elodi yang mempunyai ketumpuk revisi pekerjaan dan owen yang ada metting lebih lama selesai berbarengan dan memutuskan untuk pulang bersama.

"mau mampir? Aku bisa bikinin makan malam sederhana, kamu belum makan kan ?". Elodi melihat owen yang masih fokus ke jalanan di depanya.

"boleh .. Saya mau coba masakan kamu". Owen tersenyum menyentuh tangan elodi dan menggenggamnya.

"oke .. Mudah-mudah masih ada bahan seger di kulkas"

"atau mau kita belanja dulu?".

"gak usah kayanya si masih ada beberapa bahan"

"oke kalo gitu.. Saya makan telur goreng aja gak apa-apa kok asal kamu yang masaknya"

"waahh .. Udah bisa gombal yaa"

"gak gombal emang itu kok yang saya rasain"

"hmm .. Aku rebusin air aja kalo gitu". Elodi tertawa

Owen mengusap sayang rambut elodi.

"saya bakal kenyang kok walau cuma minum air, asal sama kamu". Owen melirik elodi yang masih memandang owen dengan mata menyipit.

"ya ampun .. Bapak ini sudah pintar sekali membual".

"kamu lucu banget kalo mode salting kaya gitu el"

"hmmm terus aja ....". Elodi melengos melihat ke arah jendela mobil menutupi wajah bersemunya.

Mereka sampai di rumah elodi. Baru kali ini owen masuk kerumah elodi dengan cara yang benar. Ia seakan sudah hafal dengan bentuk rumah elodi yang memang berkonsep oppen house .
Elodi mencuci tangan dan membuka kulkas ia melihat ada danging sapi dan sayuran pokcoy. Jadi elodi memutuskan akan membuat sapi lada hitam dan pokcoy tumis bawang putih.

Owen dengan senang hati melihat elodi yang telaten mengurus bahan makanan ia suka melihat kaki lincah elodi mengelilingi dapur.
Duduk di kichen island yang memisahkan dapur dan ruang makan, owen sesekali memakan camilan di depanya.

"saya gak tau kamu bisa masak el .."

"aku bisa beberapa masakan karna ibu emang gak mau pake art katanya itu bikin kita gak mandiri, makanya ibu ajarin aku beberapa resep makanan".

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang