long time ago

497 10 0
                                    

*flash back on

Owen, redda dan keempat temanya sedang berada di sebuah bar rock di daerah universitasnya, mereka berenam sedang menghangatkan diri dengan minum alkohol dengan di temani beberapa kotak rokok.

Owen mahasiswa yang cendenrung pendiam, dia berprestasi karna orang tuanya mewajibkanya harus seperti itu, redda satu-satunya teman owen membawa owen ke pergaulan yang biasa mahasiswa lakukan di tengah semester.

Semuanya berjalan seperti biasa, mereka minum bir, mengobrol dan menyesap rokok yang seakan tak ada habisnya.

Hingga terdengar sejumlah kelompok berjumlah lima orang datang dan duduk di samping tempat duduk mereka, redda tau itu aiden dan teman-temanya, aiden yang arogan dan sombong sama seperti teman-teman bodohnya.

"lihat anak rektor yang berprestasi sedang meminum birnya dengan nikmat". Salah satu teman redda memulai pertikaian.

"kau kenal padaku ? Heh..". Aiden menanggapinya dengan sinis.

"ya .. Kau lelaki brengsek yang merusak jemima". Teman redda masih dengan argumenya.

"apa maksud mu ?". Redda angkat bicara.

"anak rektor kesayangan kita ini, memacari temanku dari panti asuhan dan merusaknya". Teman redda menatap sinis aiden.

"ah .. Kau rupanya yang menyukai jemima, tapi dia malah menyukai ku?".

"tutup mulutmu". Teman redda bangkit ia menatap aiden sengit.

"hei .. hei ..". Owen yang sudah setengah teler berdiri, mencoba menengahi perdebatan itu. "bagaimana jika kalian bertarung secara jantan jangan beradu omongan seperti perempuan". Owen berucap sambil memegang botol birnya.

"apa yang kau bicarakan cupu". Aiden menatap remeh owen.

"kau ..". Owen menatap aiden sayu. "aku tantang kau minum bir dengan dia". Owen menunjuk teman redda. "kalau kau kalah kau harus menyerahkan gadis yang tadi dia sebutkan". Owen tersenyum smirk, "bagaimana ?". Owen menaik turunkan alisnya jahil.

"aku ingin bertarung dengan mu.. Bagaimana?". Aiden mengenal owen, siswa favorit dosen karna kepintaranya dan kekayaanya, off crouse
Ia menjadikan owen rival karna ayahnya si bapak rektor yang otoriter selalu membandingkanya dengan owen.

Melihat owen yang menyulut api, aiden akan dengan hati membesarkan api itu hingga terbakar.

"aku akan melepaskan jemima, dan memberikanya pada temanmu itu". Aiden menunjuk teman redda.
"jika kau menang tentu saja". Aiden tersenyum miring.

Owen yang pikiranya sudah tertutup bir hanya bisa mengangguk.

"oke ! ... Pesan birnya!!!". Owen berteriak riang, redda yang melihat itu hanya ikut tertawa, mereka tidak mengetahui akan ada peristiwa menyedihkan setelahnya.

Owen dan aiden terus menenggak bir, hingga puluhan botol owen yang sudah mabuk sudah hampir kehilangan kesadaranya.
Hingga ..

DUK !!.

Owen menjatuhkan kepalanya di atas meja, ia mabuk dan kehilangan kesadaranya.

"ya .. Kau pantas dengan panggilan culun itu owen". Aiden yang memang sombong menelepon jemima untuk datang ke bar.

Jemima datang dengan nafas memburu, ia memang sangat mencintai aiden, hingga apapun yang aiden inginkan pasti jemima lakukan.
Sejak bayi tinggal di panti asuhan membuatnya kekurangan kasih sayang, hingga aiden hadir dan memberikan itu.

Aiden menyukai jemima yang polos, tapi sikap aroganya menjadikan aiden lelaki brengsek untuk jemima.

"jemima .. Beby ..". Aiden lantas memeluk jemima, menciumnya dengan panas di hadapan semua temanya.

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang