our relationship

1.4K 25 0
                                    

Owen menghentakan tubuhnya semakin cepat. Elodi pun sudah bisa mengimbangi gerakan owen. Sakit yang ia rasakan tadi seakan hilang dan tergantikan dengan rasa nikmat yang amat sangat.

Elodi menyukai rasa baru ini. Ia suka bagaimana gagahnya owen berada di atasnya. Ia mengalungkan tanganya di sekitar tengkuk owen menariknya ke arah wajahnya dan menciumnya dalam, lidah mereka saling membelit, desahan demi desahan mereka keluarkan.

"owen .. Faster please..  Aku mau keluar".

"heemm ya...". Owen hanya bisa menggumam ia baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini.
Sampai ia lupa bagai mana cara berhenti.

"el... Kamu sempit sekali di bawah sini.. ". Owen menyesap puncak dada elodi, mebuat elodi semakin hilang akal.

"owen.. Please...". Entah untuk apa elodi meminta tolong.

"come to me ... Give it to me el ...".owen mempercepat hentakanya.

Elodi meledak dalam hasratnya ia seakan tenggelam dan enggan timbul kembali, ia tersesat dengan rasa yang bisa membuatnya bergetar dan blank seketika.

Owen memberikan sedikit jeda untuk elodi menikmati sisa-sisa pelepasanya. Ia mencium elodi mengabsen setiap inci mulut elodi. Owen merasa puncaknya akan datang ia semakin menghentak elodi dengan keras dan dalam dengan gerakan yang intens.
Dan melepaskan semua kedalam tubuh elodi hingga hanya terdengar geraman kasar darinya.

"gimana kalau saya gak bisa berenti el ...". Owen menggeram . Tautan tubuh mereka belum terlepas

"than don't ... ".

"kamu gak apa-apa ? Ada yang sakit ? Apa aku terlalu kasar ?" owen mengusap sayang rambut elodi.
Ia melepas tautan tubuhnya membuat elodi melenguh. Owen berbaring di samping elodi masih dengan nafas memburu.

"hem .. Gak apa-apa cuma agak ganjel kaya masih ada punya kamu di dalem aku". Elodi tersenyum

"i love you el ... Ada yang bilang kalo mengucapkan kata itu sebelum kita melakukan sex itu karna nafsu semata, tapi bila nafsu itu sudah terlampiaskan masih bisa mengatakanya itu tandanya ia gungguh-sungguh".
Owen memiringkan tubuhnya ke arah elodi ia menatap elodi dengan dalam dan tak ada satu kebohongan disana.

"i love you ..." . Owen mengecup pelipis elodi

"hmm i know ..". Elodi mempercayai owen. "kita melakukanya tanpa proteksi .. ". Elodi menambahkan

"itu semua tergantung kamu .. Saya akan tanggung jawab dengan semua keputusan kamu".

Owen menarik elodi kedalam dekapanya. Ini akan jadi salah satu spot favorit elodi yg baru. Ia bisa mendengar detak jantung owen yang tenang tapi menggebu.

"kalo aku minum morning after pils gak apa-apa ? "

"gak apa-apa el .. Saya selalu akan terima keputusan km".

"thanks ....". Elodi mendongak dan mengecup pelan owen.

Owen bangkit dan berjalan ke arah toilet. Ia mengambil handuk dan membasahinya dengan air hangat.

"sini biar saya bersihkan.."

"hah ?"

Owen lantas membuka kaki elodi ia membersihkan privat area elodi dengan hati-hati. Sejujurnya elodi malu dengan bentuk perhatian owen tapi ia mencoba menerimanya toh, ia susdah memberika owen segalanya, Di rasa sudah bersih ia langsung membersihkan dirinya sendiri dan ikut masuk ke dalam selimut bersama elodi dengan keadaan yang masih sama-sama naked.

Alarm ponsel elodi membangunkan wanita itu, ia melihat jam di atas nakas samping tempat tidur menujukan pukul lima pagi.
Ia melirik owen yang masih memejamkan mata, elodi memperhatikan owen dari mata hidung dan bibir yang sudah beberapakali memberikan ia kenikmatan.

OBSESSED BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang