~Pindah Rumah~

2.3K 123 0
                                    

Mereka baru sampai Jakarta kemarin, tapi hari ini mereka akan mengemasi barang-barang Bella karena mereka akan tinggal dirumah Sheira.

“Sayang ini boneka kamu mau dibawa nggak?”. Tanya Sheira setelah mengambil boneka beruang dari pasar malam.

“Iya by”. Ucap Bella yang sedang mengemas skincarenya.

“Mau dimasukin dimana?”. Tanya Sheira setelah menghampiri Bella.

“Kamu taro diatas kasur aja by nanti aku yang bawa”. Ucap Bella tanpa melihat ke arah Sheira.

“Ya ampun anak aku kenapa dijepit gitu lehernya?!”. Heboh Bella saat melihat kearah Sheira karena melihat bonekanya diperlakukan seperti boneka beruang punya Sheira saat dipasar malam.

“Hehe.. biar gak ketinggalan sayang”. Ucap Sheira yang dibalas gelengan kepala oleh Bella.

Setelah mengemas semua dan memastikan tidak ada yang tertinggal, mereka segera berpamitan pada orang tua Bella.

“Pa ma, Sheira ijin untuk ngajak Kak Bella tinggal dirumah Sheira. Sheira janji dan akan buktiin ke papa mama kalau Sheira akan bahagiain Kak Bella dan memperlakukan Kak Bella dengan baik. Kami akan usahain sering berkunjung kesini atau kapanpun papa mama mau ke rumah juga silahkan”. Kata Sheira saat mereka sedang berada di teras.

“Iya Shei bawalah istrimu, papa percaya sama kamu”. Ucap Papa Willy sambil menepuk pundak Sheira.

“Makasih pa”. Ucap Sheira.

“Nak ingat, kalian harus sering-sering kesini kalau ada apa-apa bilang ke papa mama ya, gak usah sungkan. Kalian berdua anak kami”. Ucap Mama Fany yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Sheira.

“Ma pa, Bella pamit ya. Jaga kesehatan papa mama. I love you mama papa”. Ucap Bella kemudian memeluk orang tuanya.

Setelah beberapa saat mereka melerai pelukannya dan Sheira berpamitan.

“Kami pamit ya pa ma. Mama papa sehat-sehat”. Ucap Sheira.

“Iya nak/Shei”. Ucap orang tua Bella barengan.

Selesai berpamitan, mereka langsung menuju ke rumah Sheira dengan mengendarai mobil Bella. Barang bawaan mereka tidak terlalu banyak karena sebelum menikah, mereka telah memindahkan sebagian barang Bella.

Sesampainya dirumah Sheira, mereka langsung menata barang-barang Bella dikamar Sheira. Barang Sheira tidak terlalu banyak jadi kamarnya masih muat untuk barang-barang Bella.

Dirumah Sheira terdiri dari dua lantai. Terdapat empat kamar, kamar orang tua Sheira dan kamar tamu ada dilantai satu, sedangkan kamar Sheril dan kamar Sheira ada dilantai dua. Kamar Sheira didominasi dengan warna hitam, putih, dan abu-abu.



Bella pov

Sekarang aku berada dikamar Sheira, kami sedang menata barang bawaan ku. Aku melihat sekeliling kamar Sheira dan menemukan boneka Sheira yang diletakan di atas meja samping tv.

“By bonekanya aku taro disitu ya deket boneka kamu”. Ijinku pada Sheira saat dia menghampiriku setelah dari kamar mandi.

“Iya sayang, kalau kamu mau nata, tata aja sesuka kamu. Aku ambilin minum dulu ya, kamu mau minum apa?”. Tanya Sheira.

“Air putih dingin aja by”. Jawabku.

“Yaudah aku ambilin dulu ya”. Ucapnya setelah menciumku. Dia suka sekali menciumku dan aku juga sangat menyukainya.

“Iya by, makasih sayang”. Ucapku. Kemudian dia keluar dari kamar sedangkan aku segera menata barang-barang ku.

Bella pov end 


Di meja makan dekat dapur terdapat seseorang yang sedang duduk sambil memijat pelipis dan memejamkan matanya.


Sheira pov

Aku merasa jika badan ku sedikit demam dan lemas, kepala ku juga sedikit pusing. Aku mengambil obat sakit kepala dan meminumnya setelah itu aku memijat pelipisku sambil memejamkan mata. Aku akan beristirahat setelah membantu Kak Bella menata barangnya.

Setelah beberapa saat aku mengambil air dingin dan mengambil susu coklat kemudian aku kembali ke kamar. Sesampainya dikamar aku melihat Kak Bella yang sedang menata pakaiannya dilemariku. Aku tersenyum padanya saat dia menoleh kearah ku. Aku tidak menunjukan rasa sakitku, aku tidak mau Kak Bella khawatir karena aku tau kalau dia juga capek dan butuh istirahat.

“Sayang ini minumnya, diminum dulu biar aku yang lanjut nata”. Ucapku setelah aku menghampirinya.

“Iya by”. Katanya. Dia mengambil botol minum dariku kemudian melangkah menuju kasur dan duduk disana sambil minum.

“Sayang aku nata skincare sama make up kamu aja ya. Aku gak bisa nata pakaian, yang ada nanti berantakan”. Ucapku.

“Iya by, sebisa kamu aja sayang”. Ucap Kak Bella.

Aku melihat jika pakaian ku tertata dengan rapi padahal sebelumnya tidak serapi itu, lebih ke berantakan tepatnya. Aku yakin kalau Kak Bella yang menatanya.

“Sayang kamu nata pakaianku ya?”. Tanyaku.

“Iya by, kenapa emang?”. Tanya Kak Bella.

“Rapi sayang padahal sebelumnya berantakan. Makasih ya maaf ngerepotin kamu”. Ucapku tidak enak.

“By gapapa sayang itu udah tugas aku buat natain pakaian kamu”. Ujar Kak Bella.

“Hmm... sayang tolong kamu pesen makan siang ya pake hp aku aja”. Pintaku.

“Gamau aku masakin aja?”. Tanya Kak Bella.

“Kamu pasti capek sayangku, dari kemarin kita gak cukup istirahat. Lagian juga disini gak ada bahan makanan kecuali beras sama makanan instan”. Jelasku.

“Yaudah kalau gitu, aku pesenin ya”. Ucap Kak Bella yang ku jawab dengan anggukan.

Aku menata skincare dan make up Kak Bella. Aku menatanya dengan hati-hati karena aku pernah merusak alat make up Sheril dan dia marah padaku.

Setelah memesan makanan Kak Bella melanjutkan untuk menata pakaiannya kembali. Beberapa menit kemudian kami sudah selesai menata semua barang Kak Bella dikamarku. Tak lama makanan yang kami pesan telah tiba dan kami memakannya.

“Sayang besok belanja kebutuhan dapur ya”. Kata Kak Bella setelah kami selesai makan dan hanya duduk santai di sofa kamar.

“Iya sayang, kamu buat list aja apa yang mau dibeli biar gak kelupaan”. Ucapku.

“Yaudah aku kedapur dulu ya buat ngecek”. Kata Kak Bella. Setelah itu dia berdiri.

“Habis ngecek, kamu istirahat sayang”. Kataku.

“Iya by”. Ucapnya sambil tersenyum. 

“Sayang aku tidur ya, aku ngantuk banget”. Ucapku. Aku sudah tidak bisa menahan rasa sakitku, aku butuh istirahat.

“Iya by, ntar aku nyusul”. Ucap Kak Bella yang ku balas dengan deheman.

Sheira pov end


Bella segera ke dapur untuk mengecek apa saja yang akan dibeli. Sementara Sheira, dia sedang berbaring dikasur sambil menahan rasa sakitnya sampai dia tertidur.

♡__*To Be Continued*__♡

Sorry for typo🙂🙏

Choice of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang