~Koma~

1.8K 94 2
                                    

Pagi hari telah tiba, Bella akan pergi kerumah sakit untuk menjenguk Sheira. Sebelum pergi, Bella mengabari Sheril. Bella menjelaskan mengenai kejadian yang menimpa Sheira dan keadaan Sheira semalam. Sheril sangat terkejut mendengar kabar kakaknya dan dia segera ke Jakarta.

Selesai sarapan, Bella menunggu Lexa diteras depan rumah karena Lexa akan menjemputnya. Semalam Bella cerita pada Lexa mengenai kondisi Sheira. Kebetulan saat malamnya, Lexa baru pulang dari luar kota dan pagi ini Lexa akan menemani Bella sekaligus menjenguk Sheira.

“Bel..”. Sapa Lexa setelah keluar dari mobil dan menghampiri Bella.
Keduanya berpelukan dan Bella menangis dipelukan Lexa.

“Sstt.. udah jangan nangis. Sheira pasti akan baik-baik aja kok. Udah ya kasian bayinya kalau mommynya nangis terus. Ayo kita berangkat”. Ucap Lexa.

Kemudian mereka menyudahi pelukannya dan berangkat menuju rumah sakit.

“Lex, dulu setelah gue menikah, Rio datengin gue lagi dan itu posisinya juga ada Sheira. Selain dia ngomong omong kosong, dia juga ngikutin kami pas kami mau ke mobil. Trus mereka berantem lagi dan Rio ngomong kalau dia bakal hancurin Sheira dan ngerebut gue. Kemaren gue udah cerita ke papa soal itu dan gue minta papa buat ngerahin anak buahnya buat ngawasin Rio karena gue yakin kalau dalang dibalik ini adalah dia”. Jelas Bella.

“Mungkin aja sih. Secara dia orangnya nekat banget dan terlalu terobsesi sama lo. Dia juga udah dua kali dihajar sama Sheira, jadi dia bisa aja suruh orang buat ngeroyok Sheira”. Kata Lexa.

“Sekarang lo nggak usah mikirin yang aneh-aneh ya. Pikirin kesehatan lo sama bayi lo aja. Soal pelaku biar diurus sama papa lo”. Lanjut Lexa.

“Iya Lex”. Ucap Bella.

“Kalau lo pengen sesuatu atau apapun, lo bilang aja ke gue”. Ucap Lexa.

“Iya Lex. Makasih ya”. Kata Bella yang dijawab anggukan oleh Lexa.
Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka dan beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit.

Mereka segera melangkah menuju ke ruangan Sheira. Saat mereka akan sampai, Bella melihat dokter dan perawat yang baru saja keluar dari ruangan Sheira dan berpapasan dengan mereka.

“Dokter permisi, bagaimana keadaan Sheira?”. Tanya Bella pada dokter yang semalam.

“Kondisi pasien masih belum sadar, tapi sudah bisa dijenguk dan harus satu orang saja”. Jawab dokter.

“Baik dok, terima kasih”. Ucap Bella.

“Baik, saya permisi”. Pamit dokter.

Setelah itu Bella masuk, sedangkan Lexa menunggu dikursi yang ada didepan ruangan Sheira.


Bella pov

Aku melihat tubuh Sheira yang masih tertidur dengan lelap. Aku melihat kepalanya yang diperban, wajah cantik dan tampannya yang dipenuhi luka dan lebam, serta tangan kiri yang terbalut perban karena punggung tangannya retak.
Tubuh yang biasanya kuat, sementara kini terbaring lemah. Mata yang biasanya menatapku dengan penuh cinta, sementara kini tertutup. Aku berusaha agar tidak menangis, kemudian aku menghampirinya setelah aku meyakinkan diriku agar aku kuat.

“Good morning by”. Kemudian aku mencium keningnya kemudian duduk dikursi samping kiri brankar.

“Aku kangen banget sama kamu sayang. Kangen suara kamu, kangen dicium kamu, kangen dielus perutnya sama kamu, pokoknya apapun tentang kamu aku kangen”. Ucapku sambil mengelus lengan kirinya karena aku tidak bisa menggengam kedua tangannya. Tangan kiri diperban dan tangan kanan diinfus.

“Baby juga kangen sama dada. Kemaren baby sempet nendang aku keras saat kamu lewat depan aku, trus aku elus dan ngomong sama baby dan baby nggak nendang dengan keras lagi. Baby kangen dielus sama dadanya, kangen juga diajak ngobrol. Ini baby nendang loh by kayak diajak ngobrol sama kamu”. Ucapku sambil mengelus perutku.

“Maafin aku ya karena aku gak bilang soal firasatku tentang kamu. Seharusnya aku bilang ke kamu. Mungkin kalau aku bilang, kamu gak akan kayak gini by. Pasti kamu kesakitan banget sayang. Hei.. jangan nangis by, ntar mukanya perih sayang”. Ucapku.

Aku melihat dia mengeluarkan air mata dan aku segera mengusapnya dengan tisu.

“Aku tau pasti kamu kesakitan banget, tapi aku mohon jangan nangis sayang ntar mukanya perih. Jangan nangis ya, Aku sama baby sedih kalau lihat kamu nangis. Daritadi aku nggak nangis by karena aku gamau kamu sama baby sedih. Kita sama-sama kuat ya sayang. Cepet sadar biar kita bisa ketemu lagi. Gapapa kalau kamu masih mau istirahat, tapi jangan lama-lama ya karena mommy sama baby udah kangen sama dada. Emang kamu nggak kangen aku sama baby? Aku akan nungguin kamu by sampai kamu sadar dan aku akan terima apapun kondisi kamu. Untuk orang yang udah ngelakuin ini ke kamu, mereka udah dalam pencarian polisi”. Aku melihat jika dia sudah tidak menangis dan aku kembali duduk seraya terus memandangi wajahnya.

“Kamu istirahat ya. Aku tunggu didepan. Maaf karena siang sama malem aku harus pulang. Mama bilang kalau aku harus banyak istirahat by, gapapakan sayang? Tapi aku akan kesini setiap hari. Jangan lama-lama ya istirahatnya. I love you so much by, i love you”. Ucapku.

Setelah itu aku mencium keningnya kemudian keluar dari kamarnya agar dia istirahat.

“Bel gue boleh masuk nggak? Gue mau jengukin Sheira”. Kata Lexa.

“Boleh Lex, tapi jangan lama-lama ya”. Ucapku.

“Oke..”. Ujar Lexa. Kemudian dia masuk dan aku duduk ditempatnya tadi.

“Selama bapak jaga Sheira disini ada yang janggal nggak?”. Tanyaku pada dua orang anak buah papa yang berada didekat pintu.

“Nggak ada non. Kami tidak melihat sesuatu yang janggal”. Jawabnya.

“Kalian udah tau pesan atau perintah papa semalem kan?”. Tanyaku.

Papa sudah memerintahkan untuk mengintai Rio dari semalam dan menjaga ruangan Sheira.

“Sudah non”. Jawabnya.

“Bagus kalau gitu. Kalau ada yang mencurigakan, langsung aja kalian ringkus dan bawa ke markas papa”. Ucapku.

“Baik non”

Bella pov end


Setelah beberapa saat, Lexa keluar dari ruangan Sheira. Bella masih belum ingin pulang karena ini masih belum terlalu siang. Akhirnya mereka duduk didepan ruangan Sheira.

Setelah dua jam berada disana, terlihat Mama Fany dan Sheril yang datang menghampiri mereka. Sheril dan Lexa saling tatap sebelum Sheril berbicara dengan Bella.

“Kak apa boleh kalau aku masuk?”. Tanya Sheril pada Bella.

“Boleh dek, tapi jangan lama-lama ya”. Ujar Bella.

“Iya kak”

Setelah Sheril masuk, Mama Fany menyuruh Bella untuk pulang karena sudah masuk waktu istirahat dan makan siang. Bella pun menurut dan pulang bersama Lexa.


♡__*To Be Continued*__♡


Sorry for typo🙂🙏 & see you😁👋

Choice of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang