Bella pov
Saat mendengarkan ucapan dokter, perasaanku campur aduk. Ada kabar baik dan buruk secara bersamaan, tapi aku bersyukur karena Sheira sudah sadar dan tidak mengalami cedera otak yang parah meskipun Sheira mengalami kelumpuhan sementara. Aku akan melakukan segala cara dan pengobatan yang terbaik untuknya.
Aku memikirkan banyak hal sambil berjalan menuju kamar Sheira. Sheira sudah dipindahkan dari ruangan ICU menuju ruangan perawatan biasa. Saat tiba didepan pintu kamar Sheira, aku segera masuk dan melihat Sheira yang sedang berbaring dan melihat kearahku.“Hai sayang.. i miss you hubby”. Ucapku.
Setelah itu aku mencium keningnya. Kemudian aku duduk dikursi sebelah brankarnya.
“Ada yang sakit by, hmm....”. Tanyaku sambil mengelus lengan kanannya.
“Kk-kenapa kaki ku g-gak bisa digerakin?”. Tanyanya dengan masih terbata yang membuatku bingung bagaimana cara mengatakannya.
Aku masih belum menjawab dan dia masih menatapku meminta jawaban. Kemudian dia melakukan pergerakan seperti ingin duduk.
“Kamu mau ngapain by?”. Tanyaku sambil memeganginya.
“Duduk”. Jawabnya.
“Aku bantu”. Ujarku.
Aku membantu dia duduk dan menyamankan posisinya. Setelah itu dia bertanya lagi hal yang tadi.
“Kenapa?”
“Aku akan jawab, tapi kamu harus janji bakal dengerin sampe aku selesai jelasin”. Tawarku yang dijawab dengan anggukan.
Aku meletakan tangan kanannya yang terdapat infus di telapak tanganku dan aku sedikit menggenggamnya. Kemudian aku mulai menjawab.
“By kaki kamu gak bisa digerakin karena kamu lumpuh sayang. Kamu mengalami pendarahan otak dan setelah operasi, kamu koma selama sebulan. Cedera otak membuat saraf kamu terganggu dan mengakibatkan kamu lumpuh, tapi kamu gak perlu khawatir sayang. Kata dokter kamu bisa sembuh dengan obat dan terapi karena kamu lumpuh sementara. Jadi gak perlu mikirin yang aneh-aneh ya. Aku akan selalu ada buat kamu, kita sama-sama berjuang ya buat kesembuhan kamu biar kita bisa kayak dulu lagi”. Jelasku sambil mengelus lengannya.
Saat aku menjelaskan dia hanya menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan. Setelah beberapa saat kami diam, akhirnya dia membuka suara.
“Maafin a-aku. Aku udah nyusain k-kamu”. Ucapnya yang ku balas dengan gelengan.
“Kalau k-kamu mau ninggalin aku, silakan”. Ucapnya yang membuatku terkejut.
Aku tidak pernah sekalipun berpikir untuk meninggalkannya. Apapun yang terjadi aku akan tetap bersamanya.
“Ngomong apa sih by?! Aku gak pernah mikir kayak gitu. Apapun yang terjadi aku akan tetap sama kamu. Aku gak suka kamu ngomong gitu”. Ucapku sedikit kesal dan aku melepas tautan tangan kami dan memalingkan pandangan ku.
“Maafin aku. A-aku gak akan ngomong gitu lagi”. Bujuknya setelah beberapa saat kami hanya diam.
Aku segera memeluknya, tapi tidak terlalu erat. Aku mencium kepalanya beberapa kali.
“Jangan tinggalin aku ya. Aku minta m-maaf udah nyusahin k-kamu. Aku janji akan segera sembuh dan a-aku akan bahagiain kamu lagi”. Ucapnya yang terdengar seperti sedang menangis. Setelah itu aku merasa jika bahuku basah.
“Hei.. udah jangan nangis ya, ntar kepalanya pusing by”. Ucapku. Setelah itu aku melepas pelukan kami.
“Dengerin aku baik-baik ya. Aku gak akan ninggalin kamu apapun keadaan kamu dan ini udah kewajiban aku sebagai seorang istri untuk ngerawat kamu”. Jelasku.
![](https://img.wattpad.com/cover/354612631-288-k874234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice of My Heart
Storie d'amoreKetika hatiku sudah memilihmu, maka itu sebuah ketetapan💖