~Pengobatan Sheira~

1.7K 93 0
                                    

Sheira sudah diperbolehkan pulang setelah seminggu dirawat dirumah sakit sejak dia sadar. Setelah Sheira diperbolehkan pulang, dia langsung menjalankan fisioterapi yang disarankan oleh dokter. Terhitung sudah dua minggu Sheira melakukannya. Dalam satu minggu, Sheira menjalani dua sesi fisioterapi.

Saat ini Sheira dan Bella tengah berada ditempat fisioterapi. Bella selalu mengantar Sheira saat fisioterapi, tak hanya itu saja Bella juga mengantar Sheira untuk kontrol ke rumah sakit yang merawat Sheira. Sheira selalu mengatakan jika Bella tidak usah mengantar Sheira, lebih baik Bella istirahat saja, tapi Bella selalu menolaknya karena Bella ingin menemani Sheira.

Setelah Bella menunggu fisioterapi Sheira selama satu jam, akhirnya sesinya telah selesai. Kemudian Bella masuk keruangan dokter karena dokter akan menjelaskan mengenai kondisi Sheira.

“Saya akan menjelaskan mengenai kondisi pasien”. Ucap dokter saat Bella dan Sheira telah berada dihadapannya.

“Pasien mengalami peningkatan yang sangat baik. Pasien sudah mampu untuk menggerakan kakinya dan megangkat sedikit, tapi pasien masih belum kuat untuk berdiri. Untuk melatih kekuatan ototnya, bisa dengan memperbanyak menggerakan kaki. Seperti saat duduk dikursi roda bisa menaikan penyangga kaki agar kaki pasien menapak dengan tanah atau lantai. Kemudian pasien bisa menggerakan kursi roda dengan kekuatan kaki”. Jelas dokter yang diangguki oleh mereka berdua.

“Apa ada batasan saat saya melakukan itu dok? Emm... seperti kapan saya harus berhenti..”. Tanya Sheira.

“Anda bisa melakukannya kapan saja, tapi saat anda merasa pegal maka anda harus berhenti dan tidak boleh memaksa. Satu lagi, meskipun sudah ada peningkatan tetap obat harus diminum sampai anda benar-benar sembuh”. Jawab dokter.

“Baik dok. Terima kasih”. Ujar Sheira.

“Baik itu saja yang saya sampaikan untuk fisioterapi kali ini. Semoga proses penyembuhan selalu lancar dan segera pulih”. Kata dokter.

“Baik dok kalau begitu kami permisi, terima kasih”. Ucap Bella.

Setelah itu Bella mendorong kursi roda Sheira untuk keluar dari ruangan dokter. Sesudah diluar ruangan dokter, ada sopir yang membantu Bella untuk mendorong kursi roda Sheira. Sheira sendiri yang meminta seperti itu. Saat Sheira dan Bella sedang keluar rumah atau berjalan-jalan, Sheira meminta agar orang lain saja yang mendorongnya. Alasannya karena Sheira tidak ingin Bella kecapean dan Sheira juga tidak tega jika Bella harus mendorongnya dalam keadaan hamil besar seperti saat ini.

“Udah nyaman belum by duduknya?”. Tanya Bella setelah mereka masuk ke kursi penumpang yang ada ditengah.

Untuk urusan Sheira berpindah tempat tanpa kursi roda, selalu dibantu dengan orang lain. Kadang Papa Willy, Lexa, bahkan pekerja dirumah Bella.

“Udah sayang”. Jawab Sheira sambil tersenyum.

“Makasih udah nemenin aku fisioterapi”. Lanjut Sheira.

“Sama-sama by. Aku seneng banget karena kondisi kamu meningkat”. Ucap Bella sambil mengelus lengan kanan Sheira.

“Itu juga doa dari kamu sayang dan kamu selalu support aku yang buat aku semangat untuk sembuh. Aku mau saat baby lahir nanti, aku bisa gendong dan timang-timang dia tanpa harus duduk dikursi roda dan bisa bantuin kamu buat ngurusin baby”. Ucap Sheira sambil mengelus perut Bella.

“Semoga cepet pulih ya sayang. I love you sayangnya aku”. Ucap Bella sambil mengelus pipi Sheira.

“I love you too cintanya aku”. Balas Sheira, kemudian mencium kening Bella.

Setelah dari dokter fisioterapi mereka akan pergi menuju rumah sakit untuk memeriksa kondisi luka yang ada dipelipis dan tangan. Luka memar yang ada diwajah dan badan Sheira sudah sembuh. Hanya tersisa luka dipelipis dan tangan yang masih diperban.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai dirumah sakit. Sopir menggendong Sheira untuk keluar dari mobil dan menempatkan Sheira dikursi roda.

“Hati-hati pak”. Peringat Bella saat sopir mulai menggendong Sheira.

“Makasih pak”. Ucap Sheira setelah duduk dikursi roda.

“Iya non sama-sama”. Balas sopir.

“Udah nyaman belum by duduknya?”. Tanya Bella.

“Udah sayang”. Jawab Sheira sambil tersenyum.

Setelah itu mereka berjalan masuk ke rumah sakit dengan Sheira yang didorong sopir dan Bella berada disebelah kanan Sheira sambil menggandeng tangan Sheira. Saat tiba didepan ruang dokter, gantian Bella yang mendorong Sheira masuk yang dibantu oleh sopir membuka pintu.

“Selamat siang dokter”. Sapa Bella sambil berjalan ke arah meja dokter.

“Siang Bella. Silahkan duduk. Kalian apa kabar?”. Tanya dokter yang sudah akrab dengan Sheira dan Bella.

“Baik dokter”. Jawab Sheira dan Bella.

“Perkembangan fisioterapinya gimana Shei?”. Tanya dokter setelah Bella duduk.

“Ada peningkatan dok. Saya bersyukur sudah bisa menggerakan kaki saya dan sedikit mengangkatnya, hanya saja masih belum kuat untuk berdiri”. Jawab Sheira.

“Syukurlah kalau gitu. Wajar kalau belum kuat buat berdiri karena baru beberapa sesi fisioterapinya”. Ujar dokter.

“Obatnya rutin diminum nggak Shei?”. Tanya dokter sedikit tersenyum mengejek karena selama dirumah sakit, dokter tau kalau Sheira susah minum obat.

Kata Sheira ‘obat itu pahit, aku gak suka pahit’, tapi karena Bella yang meminta Sheira untuk minum, mau gak mau Sheira harus nurut dan minum obat. Jadi sampai sekarang, Sheira rutin meminum obatnya.
Bella yang mendengar pertanyaan dokter, reflek tertawa pelan sambil memandang Sheira yang memasang wajah malu.

“Rutin dokter karena kalau nggak, nanti pawangnya marah.. hehe...”. Ucap Sheira yang membuat dokter dan Bella tertawa.

“Kamu ada ngerasa sakit atau nggak enak nggak sama badan kamu?”. Tanya dokter.

“Nggak ada dok cuma luka dipelipis saya kadang gatal”. Jawab Sheira.

“Yaudah kita periksa sekarang ya”. Ucap dokter.

“Iya dokter”. Balas Sheira.

Dokter memeriksa tangan Sheira terlebih dahulu setelah itu dokter memeriksa kepala dan pelipis Sheira. Setelah beberapa saat, akhirnya dokter selesai dengan pekerjaannya.

“Dari hasil pemeriksaan, cedera otak kamu sudah semakin membaik, itu yang mengakibatkan kamu sudah bisa menggerakan kaki, tetapi otot kaki masih belum kuat untuk berdiri. Untuk tangan kamu juga mulai membaik, makanya saya lepas gipsnya dan diganti dengan perban. Untuk luka dipelipisnya udah hampir sembuh dan mengering, itu yang membuat gatal. Luka dipelipis kamu sudah nggak perlu diperban atau diplester, biarin gitu aja biar cepet kering”. Jelas dokter.

“Obatnya masih harus diminum ya Shei sampai kamu bener-bener sembuh”. Lanjut dokter.

“Iya dok”. Ucap Sheira.

“Pemeriksaan Sheira sudah selesai. Apa ada yang mau ditanyakan?’. Tanya dokter.

Bella dan Sheira saling pandang, kemudian Sheira menjawab tidak. Setelah itu dokter mempersilahkan mereka untuk pulang dan beristirahat.



♡__*To Be Continued*__♡



Sorry for typo🙂🙏

Choice of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang