1 - In another life

3.2K 110 26
                                    

Author POV

Justin menginjakkan kakinya di Diamond High School yang berdiri megah di depannya. Diamond High School merupakan sekolah Swasta yang bisa dikatakan berada pada jejeran sekolah terpandang bertaraf International.

Justin tidak suka adaptasi, tapi dia terpaksa harus melakukan ini karena ibunya baru saja membuka cabang baru store brand miliknya di sekitar sini. Untung saja disini ada Om nya dan ada sepupunya, jadi setidaknya ada seorang saja yang tidak asing untuknya.

"Tin!" sapa Jeremy yang merupakan sepupunya yang juga sekolah disini, untung saja ada Jeremy jadi dia tidak luntang-lantung sendirian disini.

"Ayo masuk, ngapain bengong disini?" tanya Jeremy padanya.

Jeremy mengantarkan Justin ke ruang kepala sekolah karena ini hari pertama Justin jadi akan ada perkenalan dulu.

Justin menunggu di ruang kepala sekolah beberapa saat lalu tak lama seseorang yang seumuran dengannya masuk ke ruangan juga lalu sedikit membungkuk untuk memberi salam pada kepala sekolah.

"Heza, ini Justin. Siswa baru yang akan menjadi bagian dari kelas 12-A, jadi akan satu kelas dengan kamu." kata Kepala sekolah.

Justin mendapat nilai tes diatas rata-rata yang membuatnya bisa masuk ke kelas 12-A padahal dia sudah takut kalau-kalau dia berada di kelas 12-E. Dulu waktu di Polaris High Scool -sekolahnya yang lama, dia menjadi salah satu dengan ranking tertinggi tapi setelah membaca profile Diamond dia menjadi sedikit kehilangan percaya diri.

"Baik pak." Sahut pemuda bernama Heza itu.

"Kamu ajak keliling dulu ya, kasi tau fasilitas yang ada disini trus sama ruangan-ruangannya juga biar gak bingung. Nanti kamu ajak kesini lagi."

"Iya pak."

"Justin, ini Heza. Ketua OSIS Diamond, dia juga ketua kelas di 12-A jadi kamu nanti bisa langsung tanya-tanya sama Heza ya." kata Kepala sekolah.

"Halo, Gue Heza." kata Heza lalu mengulurkan tangannya. Justin terasa sangat familiar, seolah mereka adalah teman dekat yang sudah lama tidak bertemu. Tapi Heza yakin ini pertama kalinya dia bertemu dengan Justin.

"Justin." sahut Justin singkat menyambut uluran tangan Heza. Bukan hanya Heza, Justin juga merasakan rasa familiar yang sama. Seolah mereka dua orang yang menyimpan rindu yang dalam. Ada perasaan yang tidak bisa Justin mengerti.

Mereka menatap mata satu sama lain sesaat mencoba mengingat dimana mereka pernah bertemu sebelumnya.

Menurut Justin, Heza ini terlihat baik. Tidak se-ramah itu tapi juga tidak judes. Heza terlihat terlalu mengintimidasi, aura pemimpin yang kuat, Justin tidak heran kalau Heza menjadi ketua OSIS.

Sedangkan menurut Heza, Justin terlihat seperti seorang yang introvert. Sulit diajak berbaur.

"Pindah dari mana Tin?" Tanya Heza setelah mereka keluar dari ruang OSIS. Mencoba mengakrabkan diri.

"Oh itu, dari Polaris." sahut Justin. Sekolah lamanya juga tergolong bagus, dan terkenal. Walaupun levelnya masih di bawah Diamond.

Mereka keliling sekolah sambil Heza menjelaskan apa saja ruangan yang ada disana. Jujur saja Justin merasa sedikit tertekan berada bersama dengan Heza. Justin memang orang yang sedikit introvert dan canggung jika berada bersama dengan orang baru. Ditambah Heza ini memiliki aura preman yang kuat padahal dia ketua OSIS yang tentunya dia bukan siswa bermasalah. Tapi siapa tahu di belakang dia suka membully? tidak ada yang tahu.

Setelah mereka selesai keliling, Heza langsung kembali ke kelasnya sementara Justin masuk ke ruang guru untuk menemui wali kelasnya yang nantinya akan memperkenalkannya ke kelas. Part yang paling Justin benci.

18 | Haruto Jeongwoo (Sequel Derana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang