2 - Leader

1.2K 95 22
                                    

Author POV

Heza berjalan bersama dengan Arsen untuk ke kelasnya. Rumah Heza dan Arsen dekat jadi mereka sering berangkat ataupun pulang bersama. Top Visual Diamond, itu adalah julukan mereka. Entah siapa yang memberikan julukan itu, Heza dan Arsen hanya tertawa jika sudah ada yang memanggil mereka seperti itu. Rasanya aneh.

"Justin kayaknya takut deh sama lo Za." kata Arsen pada Heza.

"Lah? emang gue ngapain?"

"Kemarin baru hari pertama dia, tapi lo udah kayak gitu pas jelasin tugas Bahasa Indonesia, gimana gak shock anak orang?"

"Kayak gitu gimana? orang gue biasa aja."

"Nggak biasa aja ya nyet! Lo tuh galak."

"Emang dia bilang sama lo?" tanay Heza.

"Ya enggak, feeling gue aja sih. Soalnya dia ngeliat lo kayak takut gitu anjir."

"Lah gue cuma ngomong biar tugasnya dikumpulin, serem dari mananya?"

"Masih gak nyadar juga lo? Coba sekali-sekali lo marah di depan cermin deh. Liat muka lo kayak apa." kata Arsen. Orang lain mana berani bilang gitu ke Heza.

"Gue gak marah?!"

"Muka lo kayak orang marah." sahut Arsen.

Saat mereka masuk ke kelas, Jeremy dan Justin sudah ada di meja mereka. Jadi Heza langsung berjalan ke mejanya yang ada di depan meja Justin.

"Tin, lo takut ya sama gue?" tanya Heza to the point yang membuat Arsen menghela nafasnya kasar, Heza tidak punya filter sama sekali.

"Hah?" hanya itu respon yang bisa diberikan oleh Justin.

"Heza anjing???" kata Arsen.

"Kenapa? daripada salah paham kan mendingan tanya langsung." sahut Heza. Untung saja belum ada banyak orang yang masuk ke kelas.

"Gimana Tin?"

"Hah? enggak kok." kata Justin.

"Ok, bagus deh. Sorry ya, mungkin kemarin gue kelihatan galak atau nyebelin, or whatever you call that. Tapi itu demi kelas, kalo misalnya ada sikap gue yang bikin lo gak nyaman bilang aja. Gak perlu canggung sama gue." kata Heza lalu tersenyum. Ini jauh lebih ramah dari kemarin.

"Oke, thanks ya."

"Tuh sen, lo jangan menyimpulkan sendiri makanya." kata Heza pada Arsen.

"Terserah lo aja jing, gue capek." sahut Arsen.

Jeremy hanya bisa menertawakan Arsen yang mukanya sudah ditekuk saking tak habis fikirnya dengan tingkah Heza.

"Tin, lo belum milih ekskul kan?" tanya Jeremy.

"Belum."

"Rencananya mau pilih apa? biar bisa langsung daftar. Bentar lagi lomba antar kelas udah mulai." kata Heza.

"Adanya apa aja?" tanya Justin.

"Musik aja Tin, kan lo jago nyanyi. Gue, Arsen, sama Heza juga ngambil musik." kata Jeremy.

"Boleh deh." sahut Justin.

"Yaudah, ntar pas istirahat lo ikut gue buat daftar." kata Heza.

"Harus banget sat set gini?" tanya Justin.

"Ya lo maunya daftar kapan? bentar lagi udah mau lomba kelas."

"Lomba kelas gimana?"

"Habis ulangan kita bakalan adain lomba per kelas di setiap tingkat."

18 | Haruto Jeongwoo (Sequel Derana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang