24 - The Deal

747 88 16
                                    

Author POV

Adrian menemui Heza yang sedang tiduran di sofa rumahnya, sudah lama Adrian ingin bicara dengan Heza tapi selalu tidak ada waktu. Entah dia yang sedang sibuk atau Heza yang sibuk, intinya mereka tak pernah ada waktu untuk bisa mengobrol. Baru sore ini Adrian bisa bicara dengan Heza, itupun setelah menunggu Heza pulang dari les.

"Bang," panggil Adrian sambil duduk di sofa di samping Heza.

"Ya?" sahut Heza.

"Main basket yuk."

"Tiba-tiba banget?" kata Heza sambil menatap Adrian aneh. Tumben?

"Ayo bang, udah lama banget nggak main bareng."

"Kenapa sih tiba-tiba pengen main basket? Males ah yah." tanya Heza.

"Nggak mau?"

"Mager yah."

"Beneran nggak mau?" tanya Adrian sekali lagi.

"Yaudah iya, ayo main basket." kata Heza, dia selalu lemah jika dihadapkan dengan ayahnya yang seperti ini.

"Gitu dong. Sana ganti bajunya."

"Sekarang banget?" tanya Heza.

"Iya, sekarang banget." sahut Adrian.

Heza menghela nafasnya lalu bangun untuk mengganti bajunya sambil merenggut pada Adrian.

-

Heza dan Adrian sudah sampai di lapangan basket yang ada di dekat kompleks perumahan mereka, Heza langsung duduk di lapangan bersiap untuk mulai bermain.

"Mau tanding nggak bang?" tanya Adrian.

"Rewardnya apa?" tanya Heza menantang.

"Yang menang bisa minta apa aja, trus yang kalah harus mau ngasi apa aja. Gimana?" tanya Adrian membuat Heza tergiur dengan tawarannya.

"Serius apa aja?"

"Yang penting nggak aneh-aneh."

"Batas aneh-aneh ayah tuh yang gimana?" tanya Heza.

"Yang nggak bahaya atau bikin luka."

"Ok deal." kata Heza dengan semangat.

Mereka lalu mulai bermain basket bersama. Sudah lama sekali sejak terakhir kali mereka melakukan ini. Heza juga tidak begitu aktif di basket tapi kadang dia masih sering bermain. Mereka bermain dengan penuh tawa seolah menghilangkan ketegangan dan masalah yang melibatkan mereka kemarin.

Lemparan terakhir Heza membuatnya menang dengan gap score yang lumayan banyak, membuat Adrian merenggut. Tadinya dia ingin membuat perjanjian dengan Heza jika dia menang tapi malah Heza yang menang jadi mau tidak mau dia harus menuruti keinginan Heza.

Heza duduk di lapangan dengan nafas ngos-ngosan, Adrian pun tak jauh berbeda, mereka memang jarang melakukan kegiatan seperti ini jadi sekali melakukannya rasanya nafas mereka rasanya seperti akan habis.

"Nih bang." kata Adrian sambil melemparkan minuman untuk Heza yang langsung ditangkap oleh Heza.

"Nyesel kenapa ayah nggak latihan dulu." kata Adrian.

Heza tertawa lalu minum sebelum menjawab ayahnya.

"Ayah latihan juga tetep aku yang menang."

"PD banget."

"Emang bener."

"Ah males banget. Padahal ayah udah punya permintaan." kata Adrian.

"Apa?"

18 | Haruto Jeongwoo (Sequel Derana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang