26 - Fear

709 77 23
                                    

Author POV

Heza menjalani hari sekolahnya seperti biasa, sebentar lagi mereka akan mulai melakukan segala persiapan menjelang ujian akhir jadi saat ini Heza tidak lagi sibuk dengan semua kegiatan sekolahnya, dia dan seluruh teman seangkatannya hanya akan fokus pada persiapan untuk ujian mendatang.

"Za, kapan mulai persiapan ujian bareng kelas?" tanya Nakula pada Heza. Teman-teman sekelasnya mulai mempersiapkan diri untuk ujian, bukan karena mereka sesenang itu untuk belajar, tapi mereka merasa khawatir tentang bagaimana nilai mereka nantinya. Lulus dengan nilai yang baik tentu saja menjadi impian semua orang, apalagi bagi 12 A ini adalah last battle mereka dan hasilnya akan menjadi yang paling diingat nantinya.

"Ujian masih 2 bulan lagi." kata Heza. Bukannya terlalu cepat?

"Tapi kan kita perlu review dari pelajaran kelas 10 Za, pasti butuh waktu yang lebih banyak dan nanti juga ada pemantapan dari sekolah yang pastinya waktu belajar kita bakalan kepotong-potong." sahut salah satu teman kelasnya.

"Bener Za, kalo lo mah gak perlu khawatir. Belajar H-1 juga nilai lo bakalan bagus." sahut yang lain.

"Mana ada kayak gitu? Gue juga perlu waktu belajar yang sama kayak kalian." sahut Heza.

"Yaudah mulai belajar minggu depan aja gimana?" tanya Heza lagi.

"Kenapa nggak langsung aja?" tanya Jeremy. Jeremy tentu saja akan perlu waktu yang banyak untuk belajar agar otaknya tidak berasap saat ujian.

"Gue mau ijin seminggu, mulai dari sabtu. Atau kalau kalian mau, kalian bisa mulai belajar dulu tanpa gue." sahut Heza mengundang tatapan tanya dari yang lainnya.

"Ijin ngapain?" tanya Justin. Heza tak bilang apa-apa padanya perihal ini.

"Gue ada urusan Tin."

"Urusan apa?" tanya Justin lagi.

"Nanti gue jelasin." sahut Heza.

"Kenapa tiba-tiba banget?" tanya Arsen.

"Nggak tiba-tiba sih, emang udah planning, trus baru tadi dapet ijin dari sekolah tadi pagi."

"Emang kemana?" tanya Jeremy.

"Gak bisa bilang."

"Melbourne?" tanya Justin pada Heza.

"Apasih? Gak usah dibahas lagi." kata Heza. Jujur saja dia masih sensitif perihal ini.

"Trus kemana?" tanya Justin lagi.

"Keluar kota doang."

"Dalam rangka apa anjir?" tanya Jeremy masih penasaran.

"Nanti gue cerita kalo udah balik." sahut Heza.

"Siapa aja yang tau?" tanya Justin.

"Ayah doang."

"Kenapa harus rahasia?"

"Ya nggak papa. Emang kenapa sih? lagian cuma seminggu doang, itu juga deket."

"Ya bilang aja lo kemana biar kita tau."

"Hadehh nanti aja Justin. Gue emang berniat nggak kasi tau siapa-siapa dulu."

"Tapi lo kasi tau ayah"

"Kan uangnya dari dia."

"Lo manggil ayahnya Heza 'ayah'?" tanya salah satu teman sekelasnya yang dari tadi mendengar percakapan mereka. Membuat Heza dan Justin diam sebentar.

"Iya." sahut Justin.

"Kenapa?"

"Kita saudara." sahut Justin yang membuat teman-temannya kaget.

18 | Haruto Jeongwoo (Sequel Derana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang