"Soul hebat!"
"Soul cantik!"
Gauri tak menghitung pasti ia sudah beberapa banyak dalam mengeluarkan seruan pujiannya untuk putri kecil Hemmy Weltz. Namun, tiap menit hampir diucapkan.
Gauri terlalu senang melihat bayi perempuan berusia satu tahun itu lahap menyantap bubur buatannya.
Soul bisa makan makan dengan baik, walau belepotan. Memegang sendok juga sudah begitu benar.
"Wah, bagus, Anak Cantik."
Soul juga memamerkan senyuman lebar padanya dan memerlihatkan dua gigi yang baru tumbuh. Ia dibuat gemas akan ekspresi lucu bayi perempuan itu.
Sejak bertemu Soul, sudah disayangi dengan tulus seperti buah hatinya sendiri.
Sempat diutarakan keinginan mengadopsi Soul pada Affandra, namun sang suami tidak setuju.
Bukan karena mereka akan punya anak sendiri, namun Affandra bilang jika Hemmy akan mengembalikan ibu Soul pada bayi perempuan itu, yakni Sanji Dermawan.
Sang suami juga mengatakan padanya akan membantu Hemmy. Sebagai istri, ia tentu mendukung niat Affandra.
Akan banyak risiko, namun Gauri percaya jika suaminya dan Hemmy pasti mampu mencapai tujuan dibuat.
Dirinya juga ingin melihat Soul memiliki ibu.
"Sudah habis? Wah, keren, Anak Pintar!"
"Yeeehhh!"
Gauri terkikik senang menyaksikan bagaimana bayi cantik Hemmy berseru kencang dan bertepuk tangan sarat akan rasa gembira yang nyata terlihat.
Gauri membelai-belai rambut halus Soul. Dan kian lebar cengiran lucu dipamerkan oleh bayi perempuan itu.
"Iya, Mama. Iya. Menantu Mama the best."
Gauri menoleh ke kamar sang mertua, saat mendengar celotehan dan tawa Hemmy.
Pria itu berdiri di depan pintu, posisi masih menghadap ke dalam ruang tidur.
Lalu, didengar samar suara mertuanya. Tapi tak cukup jelas apa yang dibicarakan.
"Mama sering-sering lagi minta dipeluk mantu Mama dibandingkan aku. Hahaha."
Gauri hanya bisa mengernyit karena tak bisa memahami apa yang dibahas oleh Hemmy dan mertuanya. Walau cukup ingin tahu.
Apalagi tadi didengar kata 'menantu', seperti merujuk pada dirinya. Entah apa tujuannya.
"Selamat bermanjaan dengan menantu Mama dan aku pilih mengalah. Aku keluar. Haha."
Gauri pun kian penasaran.
Untung, Hemmy mendekat ke arahnya. Jadi ia bisa langsung bertanya pada pria itu.
"Soul makan apa, Nak?"
"Bubur? Siapa yang buat, Sayang?"
Saat Hemmy melirik padanya, pria itu pun melangkah hingga mencapai kursi kosong tepat di sebelahnya, dipisahkan meja.
Gauri pun mantap ingin bertanya soal apa yang jadi pembicaraan antara pria itu dan sang mertua. Ia harus tuntaskan rasa ingin tahu agar tidak menghantui menerus.
"Kamu sama Ibu Aida bahas apa tadi?"
Hemmy tertawa lagi.
Baiklah, akan ditunggu sampai gelakan pria itu berhenti, baru akan ditanya kembali.
"Mama tadi protes soal pelukan."
"Kata Mama, kamu waktu meluk Mama itu halus dan bicara lembut. Berbeda denganku yang kata Mama cengeng saat meluk Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Untuk Mantan Suami
General Fiction[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap] Pasca bercerai dari Affandra Weltz, Gauri Chandrata mendapati dirinya mengandung bayi sang mantan suami. Tak akan mudah melewati kehamilan hanya seorang diri, namun ia sudah bertekad untuk melahirka...