11. Mistake

146 12 0
                                    

Alam mulai menerbitkan fajarnya, diwaktu seperti ini aktivitas manusia sudah dimulai.
Seorang perempuan keluar dari kamar, sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Oo, kau kenapa nak? Apa kepalamu sakit kembali?" Wanita paruh baya, yang sedang memasak. Mengalihkan atensinya kepada anak tunggalnya itu.

"Ne, eomma. Kepalaku sangat pusing" Keluh perempuan itu.

"Ini, kau minumlah nak, agar pusingnya bisa mereda" Ibunya menyodorkan segelas teh hijau yang masih hangat. Teh ini bisa membantu mengatasi nyeri dan ampuh untuk meredakan sakit kepala.

"Apa kau bermimpi hal aneh lagi nak?"
Tanya seorang lelaki paruh baya, yang baru saja datang dari arah luar rumah.

Perempuan itu mencoba mengingat.
"Ne appa, aku bermimpi... Aku sedang bersama lelaki itu lagi, di... Awww...." Ia memegang kepalanya.
Semakin ingin mengingat, kepalanya semakin terasa pusing.

"Sudah lah nak, kau tak perlu mengingatnya. Itu hanyalah bunga tidur. Istriku, kau siapkan lah sarapan. Sebentar lagi aku akan kepasar, untuk menjual ikan ini" Lelaki tua itu, hanya mengalihkan topik.

"Baiklah"
"Anakku, kau istirahat saja dulu. Nanti setelah selesai memasak. Eomma akan memanggilmu" Wanita itu mengusap rambut anaknya dengan lembut.

Perempuan itu hanya mengangguk. Ia merasa bingung dengan apa yang terjadi padanya. Mengapa ia selalu memimpikan sesuatu, yang terlihat seperti nyata.
_________________________________________

Tepat pukul 07.15. Hara telah selesai membersihkan seluruh ruangan yang ada dirumahnya. Terkecuali kamar dari suaminya itu, ia tidak punya cukup nyali untuk masuk kedalam sana.

Sedari dulu, hara memang sudah terbiasa bangun subuh untuk membereskan rumahnya sendiri. Ia tidak suka, jika dirumahnya ada orang lain. Maka dari itu, waktu mertuanya sempat ingin mencarikan pembantu untuk rumah mereka, ia dengan segera menolaknya.

Saat ini hara sedang menggunakan apron biru, untuk segera mulai memasak sarapan. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, dan membuka lemari makanan. Seketika wajahnya merasa murung, karena makanan semalam yang ia simpankan untuk suaminya itu. Sama sekali masih utuh dan tandanya makanan itu belum tersentuh. Dan yang membuatnya kesal adalah, makanan itu menjadi basi.

Tidak lama kemudian, baekhyun yang baru terbangun dan membuka pintu kamarnya, seketika langsung menghirup aroma masakan yang sangat harum di indera penciumannya. Ia paham betul, bahwa hara pasti sedang memasak dibawah sana.

Hara yang melihat baekhyun turun menatapnya dengan sinis, dan setelahnya ia tidak begitu memperdulikan pria itu. Baekhyun yang ditatap seperti itu, merasa kebingungan.

"Ada apa dengan wanita itu" Batinnya.

Baekhyun duduk dimeja makan dan hara masih sibuk menghidangkan masakannya.

"Apa kau yakin makanan ini cukup lezat hara-shi?" Tanya baekhyun. Ia meremehkan masakan wanita itu.

"Tentu saja" Ujar hara dengan singkat. Sambil duduk dikursi dan segera memulai aksi makannya.

Baekhyun yang merasa heran dengan sikap hara pagi ini, membuatnya berpikir. Biasanya wanita itu pasti akan mengoceh panjang lebar, apalagi kalau sengaja diremehkan seperti itu, pasti ia tidak terima.
"Apa dia marah, karena aku pulang larut tadi malam?" Batin baekhyun.

Baekhyun mulai mencicipi makanan itu, dan ternyata sup itu benar-benar sangat lezat. Hara bukan hanya seorang owner restaurant saja, tapi ia memang sangat mahir dalam memasak.

(Ilustrasi)

(Ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage Life (Byun Baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang