19. A Process

127 12 0
                                    

Jam baru menunjukkan pukul 05.00 pagi. Yoora sudah mulai terbangun dari tidurnya dan setengah bangkit dari ranjang lalu menyandarkan tubuhnya.

Ia merasakan sakit dikepalanya.
"Byun Baekhyun, apa lelaki itu orang yang selama ini aku mimpikan"

Yoora terdiam sejenak, ia berusaha untuk merangkai cuplikan mimpi-mimpi, yang sudah membayanginya selama beberapa tahun.

"Toko bunga, taman, restaurant yang kemarin aku datangi.. Awww.." Ia memegangi kepalanya.

"Pulau jeju, kalungg, aww.... Mengapa kepalaku selalu terasa sakit, jika aku mencoba mengingatnya" Ia bermonolog sendiri.

Ia tidak menyadari bahwa, semua yang ia sebutkan tadi, merupakan kenangan yang sudah ia ciptakan bersama kekasihnya dulu.

Yoora memegang liontinnya.
"Apa hubunganku dengan lelaki itu?"

Yoora kemudian bangkit, lalu membuka laci. Dan mengambil sebuah album foto.
Ia membukanya dan mencoba merenungi foto-foto dirinya sewaktu kecil, bersama dengan keluarganya.

"Aku bahkan tidak pernah mengingat foto-foto ini. Semua ini begitu asing untukku" Gumamnya.

_________________________________________

Tepat pukul 07.45. Hara terjaga dari tidurnya. Ia merasakan sesuatu, yang sedang melingkari perutnya. Ketika membuka mata, ia baru menyadari bahwa baekhyun telah memeluk dirinya.

Perlahan hara mencoba untuk memiringkan tubuhnya, menghadap kearah baekhyun.
Bahkan ketika tidur pun, pria itu masih terlihat sangat tampan.
Kemudian hara memberanikan tangannya, untuk mengelus wajah polos itu sambil tersenyum.

"Apa kau senang memandangi wajahku?" Tiba-tiba baekhyun bersuara.
Sebenarnya ia sudah terjaga, tapi enggan untuk bangkit dari ranjangnya. Karena ia merasa sangat nyaman dengan posisi itu.

Hara terperanjat, lalu menjauhkan tangannya.
"Aa,, mianhe"

Baekhyun lalu membuka mata. Posisi mereka sangat intim sekarang, wajah keduanya juga begitu sangat dekat.

"Untuk apa kau meminta maaf?"

Suara baekhyun terdengar sangat lembut ditelinga hara.
Hara tidak berani untuk menatapnya.

"Aku sudah mengganggu tidurmu"

Baekhyun tersenyum kecil, bahkan hembusan nafasnya bisa dirasakan oleh hara.
"Tidak, aku sudah terbangun sedari tadi. Tapi aku sangat nyaman memelukmu seperti ini, jadi aku menunggumu sampai terjaga"

Wajah hara memerah, ia sangat malu dengan perlakuannya tadi.

"Kau malu ya, karena aku menyadari bahwa kau sedang mengelus wajah tampanku tadi"

"Aa,, ti-tidak. Aku tidak bermaksud melakukan itu. Aku hanya... Hanya..."

"Hanya apa? Hmmm?"

Hara menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Sedangkan baekhyun hanya terkekeh pelan, lalu menyingkirkan tangan hara agar ia bisa lebih leluasa memandangi wajah cantik istrinya.

"Apa aku boleh menciummu?"

Hara menatap baekhyun, ia tidak tau harus berkata apa.
"Mengapa dia harus izin dulu" Pikirnya.

Karena hara terlalu lama terdiam, menurut baekhyun itu adalah tanda bahwa ia diperbolehkan untuk melakukannya.

"Cupppp"

Ciuman singkat itu membuat hara terkejut.

Baekhyun mengelus wajah hara.
Kemudian baekhyun memulai kembali ciuman itu.
Hara pun mulai terbawa suasana dengan situasi itu, ia membalas ciumannya.

Marriage Life (Byun Baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang