Setelah world Tour berakhir, barulah setiap anggota dari grup SEVENTEEN bisa bernafas lega. Karena setidaknya jadwal grup tidak begitu padat dan punya waktu beristirahat.
Masing-masing member mempunyai jadwal tersendiri mengisi kesibukan begitu pula Wonu. Dia ingin membereskan semua jadwalnya dalam waktu singkat karena Minggu depan dia ada janji dengan Arum. Dia ingin membuat surprise memperingati 150 days mereka menjalin hubungan. Biasanya orang-orang Korea (anak-anak muda terutama) merayakan 100 hari hubungan mereka. Tapi karena jadwal Wonu yang tak memungkinkan merayakannya disaat yang tepat, jadilah di hari yang ke 150 dia sempat untuk memberi kejutan untuk Arum.
.
[Sebentar lagi aku kesana jemput kamu. Kamu siap-siap ya] SEND.
Wonu sedang menyelesaikan jadwal terakhirnya, yaitu pemotretan Brand Ambassador sebuah produk global yang terkenal. Jadi tidak boleh ada kesalahan untuk ini. Dia harus berhati-hati dan berusaha keras agar tak mengecewakan. Disamping itu dia sudah menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk surprise nanti malam. Ya, dia berencana mengajak Arum untuk dinner dan memberikan surprise pada saat itu.
Disisi lain, Arum yang sudah siap saat ini sedang menunggu Wonu untuk menjemputnya. Tetapi sepertinya Wonu telat dan dia berinisiatif untuk pergi sendiri ke tempat janji temu mereka. Arum sangat anggun malam ini, dia memakai long dress mewah namun simpel dan tak terlalu mencolok tapi sangat cocok dipakai di badan Arum yang bak seperti model. Dia sangat cocok memakai apapun, bahkan aktris Korea saja mungkin akan kalah.
[Sepertinya kamu telat. Aku akan menunggu di tempat janji temu kita saja. Kamu selesaikanlah dulu urusannya, aku akan menunggumu. Jangan terlalu bekerja keras, chagi ] SEND. Arum mengirim pesan pada Wonu sebelumnya akhirnya berangkat ke tempat tujuan.
.
"Bagaimana ini? Sepertinya mereka kurang puas dengan kinerjaku. Padahal kita sudah bekerja keras. Aku sudah harus menemui Arum saat ini. Apa aku kurang fokus? Aku sedari tadi terus memikirkannya" ucap Wonu pada Manajer nya.
"Sabar.. kau harus profesional. Hyung yakin Arum pasti mengerti. Kita selesaikan ini sedikit lagi dan Hyung akan beri kabar padanya bahwa ada kendala yang membuatmu sedikit terlambat. Dan menyuruhnya menunggu sebentar lagi." Manajer Jae Hyung-nim menenangkan Wonu yang sedang panik karena jadwal yang belum selesai tepat waktu.
"Baiklah Hyung. Aku akan berusaha menyelesaikan ini dengan cepat. Tolong beri kabar padanya ya Hyung.." ucap Wonu kemudian bersiap lagi menuju tempat pemotretan yang belum kunjung selesai. Dia tidak memeriksa ponselnya yang berada didalam saku jas di ruang ganti. Karena saat ini dia sedang memakai pakaian yang disediakan oleh brand. Dia sama sekali tak ingat akan ponselnya saking sibuknya saat ini, yang mungkin akan membuat dia tak bisa mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya.
.
Arum berdiri di sebuah taman tempat mereka membuat janji temu. Disini Arum menunggu Wonu dan sesekali memeriksa ponselnya yang mungkin akan berdering. Tapi nihil. Bahkan pesan yang ia kirim sebelumnya tak terbaca oleh Wonu sama sekali. Tak berapa lama ia merasa butiran salju turun mengenai pundaknya. Dia menjulurkan tangan untuk menampung butiran-butiran salju yang sedang berjatuhan bak kelopak bunga di musim semi. Dia lupa memeriksa prediksi cuaca dan tak tahu bahwa hari ini akan turun salju. Ya, salju pertama yang seharusnya dia saksikan bersama Wonu. Konon menurut kepercayaan Korea, jika melihat salju pertama turun dengan pasangan akan membuat hubungan itu awet dan bertahan lama. Ia berpikir, apakah tadi ia bersiap terlalu cepat karena saking senangnya untuk bertemu atau memang Wonu yang telat. Kalau Wonu telat dia bisa memaklumi karena memang pekerjaan Wonu yang mengharuskan dia seperti itu, bekerja terlalu keras. Membuat Arum sampai tak tega menuntut banyak pada Wonu. Kadang ia juga merasa seperti tak punya kekasih, karena selalu menunggu dan menunggu. Apakah ini resiko orang yang menjalin hubungan dengan seorang publik figur? Selain harus bersembunyi juga harus pandai menahan diri dari rasa rindu yang kadang bergejolak. Hingga tanpa sadar salju sudah mulai menumpuk dan Arum tak membawa baju hangat sama sekali. Dia malah memakai long dress yang cukup dingin. Saat ini dia sedang berdiri di tempat terbuka dan jauh dari rumah teduh yang bisa menghangatkannya. Jika ia pergi, bagaimana Wonu nanti bisa menemukannya? Tapi jika ia tetap disini, apakah ia bisa bertahan? Sedangkan saat ini saja seluruh badannya seperti sudah membeku karena sedari tadi ia terlalu larut dalam pikirannya sampai-sampai tak sadar dinginnya salju sudah menggerogoti tubuhnya. 'apakah aku harus coba menghubungi Wonu? Ah, tidak. Nanti aku malah membuatnya tak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan membuatnya lebih lama kesini. Jadi aku harus hubungi siapa ya? Duh.. aku tak tahan.. dinginn..' batin Arum. Dia menggenggam ponselnya untuk menelpon Wonu tapi tak kunjung diangkat sampai akhirnya.... BRUKK! Dia terjatuh dengan posisi ponsel yang masih dalam menghubungkan panggilan.
.
"Hyung, bagaimana ini? Mengapa aku tak menyadarinya sama sekali? Aku membuatnya menunggu terlalu lama disana sendirian!! Aku seharusnya menunda jadwal pemotretan itu!! Kenapa, kenapa harus saat ini?!!!! Hyuungg....?!!!!" Ucap Wonu frustasi di ruang tunggu. Baru kali ini dia menunjukkan emosi nya. Mereka telah membawa Arum ke rumah sakit dan Arum sedang di periksa oleh dokter. Kondisi tubuhnya membeku dan biru, sangat dingin bak es. Wonu kalut saat ini. Dia juga tak menyadari akan turun badai salju malam ini. Dia juga tak mengetahui bahwa Arum tak menunggu di rumah, melainkan malah menunggu di tempat janji temu. Dia menyesal, sangat menyesal mengapa ia tak memeriksa ponselnya disela-sela waktu istirahat tadi? Ia sangat menyesal apa sebaiknya dia tak menerima jadwal pemotretan itu untuk hari ini? Walaupun itu jadwal yang sangat genting seharusnya dia menundanya saja, atau menolaknya. Kenapa harus hari ini? Disaat hari yang sudah lama ia tunggu-tunggu dan hari yang sangat dinantikan oleh Arum untuk bertemu dengannya. Kenapa ia malah mementingkan kesibukannya daripada Arum? Kenapa dia sebodoh ini? Dia kesal. Dia terus menyalahkan diri sendiri atas apa yang menimpa Arum. Dia merasa semakin tak pantas, merasa semakin menyakiti Arum. Semakin dia mencintai Arum, sepertinya dia terus menyakiti Arum. Buktinya sudah cukup dengan hari ini.
Ceklek~
Pintu ruangan terbuka dan dokter keluar dari situ. Wonu langsung berdiri dan menghampiri dokter untuk menanyakan bagaimana kondisi Arum. Dokter pun mengajaknya masuk ke ruangan dokter itu dan menjelaskan hasil pemeriksaan tadi.
"Dia mengidap Hipotermia.. Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat Celcius, sementara ketika kamu mengalami hipotermia, suhu tubuh akan berada di bawah 35 derajat celcius. Dibawah itu dia mungkin akan merasa dingin dan harus mengenakan baju tebal. Tetapi yang dihadapi nya tadi badai salju, dengan tubuh yang tidak dibaluti pakaian hangat. Tadi hampir saja jantungnya berhenti berdetak karena membeku. Untung saja segera dibawa kerumah sakit dan kami bisa langsung menanganinya.
Suhu di dalam ruangannya saat ini lumayan tinggi, karena untuk proses pemulihannya. Jika menjenguknya sekarang anda akan kepanasan berada di ruangan itu terlalu lama. Kami akan terus memantau perkembangannya dan akan melaporkannya pada anda. Ini mohon di tanda tangani dan bawa ke tempat administrasi. Terimakasih." Jelas dokter tersebut.
Wonu berjalan lemah di lorong rumah sakit yang sunyi itu. Dia memakai masker dan topi. Manajer Jae Hyung menyarankan agar dia saja yang mengurus administrasi rumah sakit. Jangan Wonu. Nanti masalahnya akan besar jika ada yang tahu bahwa Wonu berada di rumah sakit. Dan akan menjadi santapan media untuk dijadikan berita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOO
Fanfiction''THIS IS REAL MY KARYA'' --------------------------- Kisah seorang idol (Jeon Wonwoo / Wonu) yg menyukai translator nya, Arum. Tetapi Agama menjadi penghalang bagi mereka berdua. Suatu hari Kecelakaan besar menimpa Arum dan itu membuat Arum amnesia...