Part 38✯ Ini Aku, sayang..

73 7 3
                                    

"Umma..." Panggil Aydin saat melihat kelopak mata umma nya perlahan terbuka.
Umma baru sadar dari pingsannya. Aydin selaku dokter di rumah sakit itu, terus mengecek keadaan umma nya dan setia menemani umma nya di samping ranjang tempat tidur.

"Arum mana Arum? Aydin cepat cari adek kamu.. kasian dia kedinginan disana sendiri.." Umma nya menangis mengingat apa yang terjadi pada anak bungsunya.

"Ayo kita cari adek kamu sekarang"

"Gak Umma, kondisi umma sekarang masih lemah. Umma masih butuh istirahat disini. Dan soal adek, dia udah ditemuin oleh Baba dan sekarang udah aman sama kak Leo dan Baba di Korea." Terang Aydin panjang untuk mencegah umma nya bertindak gegabah yang bisa membahayakan diri sendiri. Umma nya tadi ingin beranjak dari tempat tidur dan hampir mencabut paksa selang infus jika tidak dicegah oleh Aydin.

"Dia.... Udah aman? Dia udah aman kan sama baba dan Leo? Iya kan Aydin? Kamu gak bohong kan?" Tanya umma nya.

"Iya umma. Sebaiknya umma istirahat yang penuh biar kondisi umma membaik. Besok kita susul Adek kesana. Biar Aydin yang siapkan segala keperluannya. Udah ya.. umma istirahat ya.. jangan khawatir lagi soal adek. Dia baik-baik aja kok Ma." Ucap Aydin menenangkan umma nya.

"Alhamdulillah ya Allah..."

.
Keesokan paginya kondisi umma benar-benar membaik, dan siang ini mereka berencana untuk terbang kesana menggunakan jet. Mereka tak ingin menaiki pesawat karena semua penerbangan masih ditunda karena insiden semalam.

Tak butuh waktu lama untuk sampai, membuat Umma langsung berlari menghampiri putri bungsunya di ruangan khusus yang memang sudah tersedia dirumah sakit mereka melihat Arum sedang terbaring lemah dengan kepala yang diperban itu. Masih dalam keadaan koma.
Disisi kanan sudah ada Baba yang kondisinya juga sudah membaik dan menemani Arum di dalam ruangan. Saat ini ruangan itu sudah lengkap dengan kehadiran kakak pertama mereka yang terbang dari Turki semalam sore.
Kak Adskhan langsung terbang begitu Baba nya menelpon mengabarkan bahwa adiknya terlibat dalam kecelakaan pesawat yang menghebohkan beberapa negara tersebut.

Mereka dengan setia menunggu di sisi Arum.
Perlahan Leo membuka suara untuk mengabarkan kondisi Arum setelah ia melakukan operasi darurat pada Arum semalam. Dia mengatakan pada keluarga besarnya bahwa kemungkinan Arum mengalami Amnesia karena hantaman keras pada kepalanya.
Dia mengatakan hal ini agar keluarganya dapat menerima dan bersabar jika saat terbangun Arum tak akan mengenali mereka. Semoga saja itu bisa disembuhkan.

Umma semakin menangis mendengarnya. Anaknya.... Dia tak kehilangannya. Syukurlah dia tak kehilangannya. Tetapi, apa yang harus dia lakukan jika anaknya tak mengenalinya sebagai ibu? Dan menganggap orang asing. Umma sudah mengalami kesedihan tentang pemikiran bahwa Arum akan menganggapnya orang asing dan dia akan kehilangan sosok putri nya yang manja tersebut.

Baba mengelus pelan punggung tangan umma menyuruh nya untuk tetap tabah dan sabar.

.
*
Disisi lain, Wonu dan manajernya, Jaehyung Hyung, sudah berada dirumah sakit dan Jaehyung sedang menanyakan ruangan Arum ke meja resepsionis dengan Wonu yang mengekor di belakangnya dengan gelisah.
Tiba-tiba seorang wanita dengan jubah dokternya datang mendekati Wonu dan menyapanya.

"Permisi, Wonu-ssi."

Yang dipanggil sontak menengok ke samping dan mendapati seorang yang tidak asing baginya. Tapi ia lupa.

"Wonu-ssi bukan? Aku Yoo Ra kakaknya Arum. Kamu mau cari ruangan Arum kan? Ayo biar diantar"

"Nuna... Nuna, Gimana keadaan Arum? Dia baik-baik aja kan nuna?" Sambil berjalan Wonu menanyakan tentang kegelisahannya yang dipendamnya dari semalam yang membuatnya tak bisa tenang. Dia sangat mengkhawatirkan Arum.

Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang