"Sayang, kau sudah tau sebelumnya kan?" Tanya Leo pada istrinya, Han Yoo Ra.
"Tentang apa?"
"Arum berpacaran dengan idol. Apa kau sudah tahu sebelumnya? Tak mungkin dia tak bercerita denganmu"
Lama Yoo Ra terdiam. Tak sabar, Leo kembali berbicara.
"Kalian sengaja merahasiakannya dariku atau tak punya waktu untuk memberitahu ku? Han Yoo Ra, aku tanya padamu, apa yang harus aku lakukan untuk adikku itu? Selain membiarkannya."
"Apa yang ingin kamu lakukan terhadap mereka? Mereka sedang jatuh cinta, kamu tak berhak atas cinta mereka, sayang.." ucap Yoo Ra lembut agar tak memancing tensi suaminya itu.
"Tapi aku berhak atas masa depan adikku! Bagaimana bisa dia berpacaran dengan seorang idol? Kalau manusia biasa seperti kita aku masih bisa mengatasinya. Ini Idol?"
"Tidak ada masa depan untuk mereka Yoo Ra.. terutama Arum. Idol sampai kapanpun tetaplah idol, bahkan sampai matipun. Mereka tak mudah untuk melepaskan status mereka. Dan seumur hidup mereka akan terus tersorot kamera, dan Arum? Dia akan di caci maki, di bully oleh fans fanatik mereka. Aku tak akan diam saja membiarkan hal itu terjadi." Leo menatap tajam ke depan, membayangkan nasib adiknya jika suatu hari hubungan adiknya itu diketahui publik.
"Aku harus melakukan sesuatu Yoo Ra. Beri aku saran, bagaimana cara memisahkan mereka sebelum terlambat"
"Walaupun itu menyakiti Arum?" Tanya Yoo Ra menatap kedalam manik mata Leo untuk melihat apakah suaminya itu tega membuat adiknya terluka.
Leo terdiam. Dia bingung. Dia bahkan tak pernah bersikap keras pada adiknya selama ini. Tapi dia hanya takut bahwa adiknya itu akan terluka oleh perasaannya sendiri.
"Sayang... Arum sudah dewasa. Jika suatu saat dia terluka karena cinta, itu hal yang wajar. Biarkan dia belajar dari itu semua. Kita tak berhak ikut campur dalam kisah cintanya. Dia juga baru pertama merasakan cinta itu sendiri, jadi biarkanlah dia menjalaninya untuk kali ini.." Yoo Ra berusaha untuk membujuk suaminya itu.
Karena sebelumnya saat masih dalam keadaan emosi suaminya berkata akan mendatangi agensi pacar Arum dan meminta Wonwoo untuk memutuskan Arum saat itu juga jika ingin karir Wonwoo baik-baik saja kedepannya.
Tapi Yoo Ra terus berusaha untuk membuat suaminya itu tenang dengan nada lembut di setiap kalimat yang dia ucapkan untuk suaminya. Dan hari ini mereka mengambil cuti dari tugas-tugas rumah sakit untuk membicarakan masalah Arum, agar suaminya itu tak gegabah mengambil keputusan. Kasihan Arum jika memang benar-benar harus putus dengan Wonu saat ini."Baiklah. Aku akan membiarkannya. Tapi jangan harap aku akan menyukai pemuda itu!"
"Dan jangan pernah harap dia meminta restu dariku sebelum dia benar-benar menunjukkan keseriusannya!" Leo sangat serius mengatakan hal ini dengan penekanan setiap suku katanya.
***
Arum menangis sesenggukan sambil menyetir mobilnya, rasanya sesak sekali mendengar bentakan itu dari kakaknya. Kenapa kak Leo tak bisa memahami perasaannya? Padahal kak Leo sendiri pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Air matanya terus mengalir dengan sendirinya tanpa bisa ia tahan. Karena masih teringat jelas olehnya setiap kata dan penekanan yang keluar dari mulut kak Leo tadi.
Sesampainya di apartemen, dia langsung berlari ke tempat tidur dan memeluk bantalnya dengan erat sambil mengeluarkan sisa-sisa air matanya hingga dia tertidur. Kelelahan.
Yang tanpa ia sadari ternyata dilayar ponselnya sudah penuh puluhan panggilan tak terjawab dan puluhan chat masuk dari Wonu.
Arum tak menyadari hal itu karena sedari tadi ponselnya mode hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOO
Fanfiction''THIS IS REAL MY KARYA'' --------------------------- Kisah seorang idol (Jeon Wonwoo / Wonu) yg menyukai translator nya, Arum. Tetapi Agama menjadi penghalang bagi mereka berdua. Suatu hari Kecelakaan besar menimpa Arum dan itu membuat Arum amnesia...