Part 13 ✯ Pengakuan dan rahasia

88 12 2
                                    

Masih POV MINGHAO
( Myunghoo nama Korea nya).

Setelah diam beberapa saat, aku pun membuka suara.

"Kenapa harus minta maaf Hyung? Apakah jatuh cinta itu berdosa? Kenapa harus minta maaf? disaat kita mencintai seseorang, bukankah kita harus mengejarnya? Dan aku... akan mendukung Hyung.
Tapi sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan pada member lain. Jadi... biarkanlah dulu untuk sementara ini menjadi rahasia kita, Hyung. Karena Hyung juga tahu sendiri, setelah menandatangani kontrak kedua, kita akan sangat sibuk sampai tak ada waktu. Apakah nuna itu tak keberatan Hyung? Dengan kesibukan kita?" Aku mengatakan itu untuk memenangkan kecemasan Wonu Hyung, dengan penuh kebijakan.
Tapi... kenapa rasanya agak berat setelah mengatakannya ya?
Apa artinya?
Ini seperti ..... tak, tak mungkin! Semoga saja aku bisa melupakannya. Perasaan kecil tak berguna ini.
Aku masih bingung, ini perasaan khawatir, penasaran, bimbang atau apa? Kenapa aku gelisah begini..??

"Iya. Aku minta tolong ya Myunghoo, untuk merahasiakan ini dulu sementara. Dan soal dia keberatan atau tidak kedepannya... aku sudah membicarakan hal ini dengannya. Tapi sepertinya itu akan sulit dan berat baginya.
Bagaimana ini Myunghoo?" Tanya Wonu hyung dengan wajah memelas dan malah mecemaskan wanita itu. Bukan malah karirnya.

Tapi, aku akan mendukungnya, karena walau bagaimanapun, aku tak pernah melihat Wonu Hyung sebahagia tadi saat bersama orang lain selain pada member. Sepertinya Wonu Hyung sudah bertemu dengan cinta sej-

Tunggu, Ada apa denganku? Kenapa berat sekali mengatakan kalimat cinta sejatinya, seperti itu?

"Jalani saja Hyung.. aku akan mendukung dan membantu sebisa ku. Kita sama-sama tahu jalan kedepannya pasti akan ada sedikit kesulitan, semoga kita bisa mengatasinya bersama. Hyung percaya saja padaku" Ujarku pada Wonu Hyung kemudian meninggalkan kamarnya.

POV end-

.

Beberapa hari setelah berada di dorm Wonu sudah merasa rindu ingin memakan nasi goreng kimchi buatan Arum.
Tapi dia tak bisa memakannya walaupun sangat ingin. Karena saat ini mereka akan meeting dan latihan.

Hari-hari yang melelahkan pun dimulai semenjak dia menginjakkan kaki di perusahaan dan memulai kembali pekerjaannya seperti biasa.
Biasanya dia tak mudah lelah dan terus bersemangat, tapi ntah kenapa kali ini rasanya berbeda.

"Hyung, istirahat lah dulu.. apa yang sedang Hyung pikirkan? Tubuh Hyung bergerak tapi tatapan dan pikiran Hyung ntah pergi kemana.." tanya Hao yang menghampiri Wonu.

"Ntah lah.. aku merasa tak bersemangat. Merasa lebih lelah dari biasanya." Jawab Wonu.

"Kita diberi waktu istirahat 30 menit. Ayok aku temani keluar cari minuman dingin." Ajak Myunghoo.

"Tapi disitu sudah banyak minuman yang disediakan oleh staff- " tunjuk Wonu pada meja cemilan yang memang selalu tersedia diruang latihan mereka. Dan ada kulkas minuman juga didepan pintu ruangan latihan mereka. Tapi Hao malah mengajaknya keluar perusahaan.

"Sudah, ikut saja.. Hyung pasti belum makan?" Tanya Hao yang dijawab anggukan oleh Wonu.

"Tapi nanti kita bakal kena marah kalau keluar dari - " belum sempat Wonu menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong oleh Hao.

"Tak akan.. Tenang aja, gak bakal jauh kok Hyung dari perusahaan.

Hao menarik tangan Wonu keluar mengajaknya ke parkiran perusahaan dan berhenti di mobil mereka. Mobil perusahaan yang membawa mereka kemanapun jadwal berada.

"Kenapa malah kesini? Katamu kita mau beli minuman dingin? Bukannya harus ke minimart sana?" Tanya Wonu terheran-heran.

Makin heran karena Hao terus tersenyum dari tadi dengan senyuman aneh.
Kemudian Hao menggeser pintu mobil dan tampaklah seorang gadis. Ya, dia Arum dengan penutup kepala, serta kacamata hitam bagaikan artis yang takut jika samarannya terlihat oleh fans.

"Arum-aa.. kenapa bisa ada disini?" Tanya Wonu tak menyangka Arum akan berada disini bahkan dalam mobil yang kuncinya seharusnya berada di tangan manajer mereka.
Kenapa Arum bisa ada dalam mobil perusahaan itu?

"Hao membantuku. Aku ingin mengantarkan ini" Arum menyerahkan sekantong besar yang berisi makanan dan camilan yang dibuat oleh tangannya sendiri.

"Ini semua kamu yang buat?" Tanya Wonu.

"Iya. Kalau kebanyakan kamu bisa bagiin sama member lain. Aku sengaja membuatnya banyak." Jawab Arum.

"Enggak ah. Kamu sengaja bikin ini untuk aku atau untuk member? Kenapa malah disuruh bagi-bagi?" Tanya Wonu, cemberut.

"Ya untuk kamu. Kalau kamu bisa ngabisin semua itu sendirian sih gak masalah.. Tapi- "

"Eeyyyyy Hyung.. aku gak tahu kalau Hyung ternyata sepelit ini. Bagi-bagi lah hyungg... aku kan juga mau mencobanya" rengek Hao.

"Arasseo-arasseo. Sini peluk dulu.. sudah berapa hari aku gak liat kamu, hm?" Wonu merentangkan tangannya dan memeluk Arum.

"Kangennn" Arum mengatakannya dalam bahasa Indonesia.

"Kamu bilang apa?" Tanya Wonu melepas pelukan dan menatap Arum.

"Kangen"

"Artinya apa?"

"Bogosippoooo" Jawab Arum sembari tersenyum seperti anak kecil.

"Gimana cara ngomongnya? Kang? Kang apa?"

"Ikuti, KANG-" Arum mengeja nya untuk Wonu

"KANG- "

"EN. KANG - EN"

"KANG - EN" Jawab Wonu.

"Coba lebih cepat eja nya, KANGEN"

"KANGEN. KANGEN KANGEN KANGEN KANGEN" Jawab Wonu cepat sambil memeluk kembali Arum.

"Ekhem! Hyung, bentar lagi kita mau latihan loh ini.. Yok masuk. Arum nanti biar manajer yang mengantar nya keluar." Hao mengingatkan hyungnya yang sepertinya mulai tak sadar diri setelah bertemu Arum. Bahkan tak menyadari keberadaan dia, tanpa segan menunjukkan kebucinan yang terasa sangat asing bagi Hao.
Jelas, dia anti romantic guy.

"Makasih ya, sudah menyempatkan waktu kesini. Aku akan pulang ke apart kalau ada waktu senggang."

"Jangan dipaksa.. fokus aja sama kerjaan kamu. Aku juga kayaknya bakal ngambil job lagi disini biar gak bosan." Jawab Arum.

"Jangan lupa kabarin aku. Hati-hati dijalan.. kasih kabar kalau udah sampai apart ya." Wonu mengelus pucuk kepala Arum dan keluar dari mobil.

"Hyung, aku mau suruh manajer buat nganterin Arum keluar dulu ya.
Hyung duluan aja ke ruangan latihan. Sini biar ini aku yang bawa masuk nanti" Hao mengambil bungkusan yang dibawa Arum tadi dari tangan Wonu dan hendak pergi.

"Hey, kamu berhutang penjelasan sama aku nanti ya. Aku tunggu" Ucap Wonu

"Arasseo Hyung, tenang aja.." ujar Hao dan mereka berdua pun pisah arah.

*

Dorm

"Hyung ini." Hao menyerahkan bungkusan tadi pada Wonu setelah mereka sampai di dorm. Wonu dan Hao sekamar.

Mereka membuka bungkusan tadi dan isinya lumayan. Ada nasi goreng kimchi! Tangan Wonu langsung mengarah ke makanan yang sudah dia rindukan itu. Dan bergegas menghangatkannya sebentar didalam microwave.
Padahal selain nasgor masih ada makanan lainnya seperti bakpao, kukis, mini cake dan klepon.

"Hyung sebaiknya kita bagi ke member lain. Sebanyak ini mana bisa kita menghabiskannya sendiri."

"Bagaimana caramu menjelaskannya pada mereka ini semua berasal darimana?" Tanya Wonu.

"Dari kenalanku." Jawab Hao santai.

"Apa tadi manajer juga kamu bilang kenalan?"

"Tentu tidak Hyung. Aku bilang saudariku, makanya manajer hyung-nim mau menjemput serta mengantarkannya keluar masuk perusahaan."

"Baiklah, ni maemderohae (terserah kamu aja)" jawab Wonu.




Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang