Part 33✯ Menyusul

78 7 4
                                    

"Kak, aku duluan ya.. Janji besok nyusul! Jangan sampe lebaran ini kakak gak pulang lagi loh!" Omel Arum.

Ya, hari ini dia balik ke Indonesia, karena dua hari lagi lebaran idul Fitri. Mereka semua berjanji akan berkumpul dirumah orang tua mereka kali ini. Dan... Ada berita bahagia yang akan dibagikan oleh kakak ketiga, yaitu Aydin.

Arum berencana akan pulang kampung dengan kak Leo, tapi mengingat kak Leo masih menyelesaikan urusannya di rumah sakit, jadilah dia pulang ke Indonesia sendirian.

"Halo assalamu'alaikum ummi, Arum bentar lagi take off, iya pulang sendiri. Kak Leo? Besok nyusul katanya bareng kak Yoo Ra. Iya Ummi, Arum jalan dulu ya, Assalamu'alaikum.."

Menutup ponselnya dan Segera duduk di kursi penumpang dan mulai memasang headset. Perjalanan Indonesia Korea tak terlalu jauh. Ntahlah, mengingat betapa seringnya dia pulang pergi kesini dan menganggap bahwa Korea adalah rumah keduanya. Dan sejujurnya iya, memang dia lebih nyaman tinggal disini. Apalagi ada pekerjaan yang sangat ia sukai, membuatnya semakin betah untuk tetap tinggal.
Tapi dia ingat, bahwa dia masih mempunyai orang tua, dan di hari besar seperti inilah waktunya Wajib untuk berkumpul di rumah Utama mereka.

Saat Arum sedang menikmati pemandangan awan dan langit dibalik jendela, dia merasa ada orang duduk dikursi sebelahnya.
Padahal kursi itu kosong sedari tadi, kenapa orangnya baru duduk sekarang? Batin Arum, tanpa menoleh sedikitpun ke kursi disampingnya tersebut.
Dia masih saja menikmati awan ditemani musik ballad yang sangat membuatnya nyaman sampai dia tak menyadari orang yang duduk disebelahnya tersebut memperhatikannya sedari tadi dengan seksama.

Arum sontak kaget dan langsung menoleh saat dengan lancangnya orang disebelahnya tersebut memegang tangannya. Hampir saja tangan Arum yang kosong menampar orang tersebut sesaat ia tahu bahwa orang itu adalah seorang yang tak pernah disangkanya akan muncul didepannya saat ini dan berada tepat didepan wajahnya sekarang!

Tersenyum manis. Sangat manis.
Orang tersebut tersenyum sangat manis didepan wajah Arum yang masih melongo. Antara kaget, terpesona dan tidak menyangka.

Bagaimana bisa?
Tapi dia sibuk.  Kenapa sekarang malah berada disini? Duduk di kursi penumpang kelas bisnis? Untung saja pesawat ini tak padat penumpang dan kebanyakan isinya orang tua.

"Wonu! Kenapa kok.. kamu bisa ada disini?!"

"Ini turunin dulu tangannya.. kamu beneran mau nampar aku tadi? hm?" Sambil sebelah tangannya menurunkan tangan Arum yang mengambang di udara akibat tak jadi mendarat di pipi Wonu. Tangan Wonu yang sebelah lagi masih setia memegang tangan Arum yang membuat Arum terlonjak kaget tadi.

"Habisnya kamu ngagetin tauk!! Mana ada orang tiba-tiba duduk tanpa aba-aba langsung megang tangan sembarangan! Kan aku jadinya kaget, takut plus marah makanya aku refleks hampir aja nampar kamu."

"Maaf yaaa... Habisnya aku suka liat wajah kaget kamu. Lucu"

"Udah deh... Jangan mulai. Pertanyaan ku tadi belum dijawab. Kamu kenapa bisa ada disini? Kalian gak ada jadwal? Kalo gak salah aku liat kemarin kamu ada jadwal pemotretan Minggu ini."

"Minggu ini jadwalku kosong. Pemotretannya di undur. Jaehyung Hyung udah atur jadwalnya buat aku bisa nemenin kamu."

"Emang bisa begitu?"

"Bisa dong. Kamu kok gak ngajakin aku buat pulang ke Indonesia? Kamu gak mau ngenalin aku sama calon mertua aku?"  Tanya Wonu.

"Emm... Bukan gitu... Mmm" Arum bingung menjawab apa. Bukannya dia tak ingin mengajak Wonu untuk bertemu orang tuanya, tapi disitu nanti ada kak Leo, yang jelas-jelas sangat tidak menyukai Wonu. Dia tak mau membuat kesan pertama Wonu di depan orang tuanya jadi buruk.
Dia memang ada niat memperkenalkan mereka, tetapi tidak sekarang.
Nanti. Mungkin nanti, ada masanya. Dan ini terlalu tiba-tiba.

Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang