Part 15✯ Euforia First Konser

80 9 0
                                    

.

Setelah menyelesaikan sarapannya, ia pun menanyakan arti kertas-kertas tadi dengan memfotonya dan hendak dikirimkan nya pada Wonu.

Tapi setelah membuka aplikasi chat, ternyata disitu sudah banyak sekali pesan yang dikirim oleh Wonu. Arum pun membacanya satu persatu.

[Sudah bangun? Apakah tidurmu nyenyak?]

[Maaf ya aku tak sempat berpamitan sebelum pergi ㅠㅠ]

[Kamu udah sarapan? Aku gak bisa masak, jadi cuma bisa bikin sandwich untuk sarapan kamu. Gapapa kan?]

[Beberapa hari lagi aku dan member akan melakukan World Tour konser, jadi dalam waktu yang mungkin panjang kita akan susah untuk bertemu]

[Kalau kamu ada waktu, datanglah ke tempat dimana kami mengadakan konser. Aku sudah meninggalkan beberapa tiket konser VVIP dan akses khusus ke backstage juga kartu ID staff.]

[Jika keadaan tak memungkinkan ke backstage, kamu bisa gunain kartu ID staff itu untuk keadaan urgent.]

[Aku menunggumu]

Arum pun mengetikkan balasan untuk masing-masing pesan yang dikirim oleh Wonu. Setelah itu dia langsung menelusuri laman Web Naver dan mencari tahu tentang konser grup SEVENTEEN. Ternyata ada beberapa negara yang akan grup itu kunjungi.
Ada lima negara dan masing-masing mengadakan konser dua hari. Jadi total kertas-kertas tiket yang diberikan Wonu tadi berjumlah sepuluh, belum lagi ditambah kartu akses backstage dan kartu ID staff.

Arum menyimpan kertas-kertas tersebut setelah mencatat tanggal tepat konser dan membooking tiket pesawat beserta hotel.

Hari ini, ia akan menyelesaikan seluruh pekerjaannya agar tak ada yang tertinggal, karena ia berencana untuk liburan keliling dunia.
Ya, dunianya yaitu Wonu.
Ia akan mengelilingi luar negeri hanya untuk menemui Wonu.

Kejar deadline pun dimulai.

*

Hari ini keberangkatannya ke US, Amerika. Tempat dimana konser pertama digelar.
Sebelumnya Arum sudah memesan tiket pesawat dan juga sudah membooking hotel untuk tempatnya berdiam selama beberapa hari disana.

Sesampainya di hotel ia membaringkan tubuhnya diatas bed dan mengecek isi hp nya. Ternyata ada chat masuk dari Wonu beberapa jam yang lalu. Mungkin sewaktu dia masih di pesawat.
[Kamu lagi dimana?]

[Aku udah di hotel. US] balas Arum.

Tak mendapat jawaban, Arum menutup hp nya diletakkan diatas nakas. Diapun tertidur.

Hari pertama konser pun tiba.
Shubuh tadi, pagi-pagi sekali chat Wonu masuk dan mengatakan bahwa Arum tak perlu repot mengantri. Cukup tunjukkan tiket dan salah satu golden card ke orang yang memakai baju SVT STAFF agar Arum bisa diantar langsung ke tempat duduk dengan nyaman.

Awalnya Arum tak tahu apa maksudnya, tetapi setelah sampai di stadion tempat dimana konser itu akan dimulai, barulah Arum menyadari banyaknya manusia disitu yang rela berpanas-panasan hanya demi melihat penampilan idola mereka. Bahkan ada yang sudah berada disitu dari subuh untuk mengantri.
Arum memperhatikan satu persatu orang-orang yang menyebut dirinya fans tersebut, mereka membawa barang-barang yang biasanya digunakan untuk menonton konser, seperti Lightstick, slogan, dan berbagai macam jenis lainnya.
Sedangkan Arum? Dia tak membawa apapun selain badan dan tas sandang kecil untuk menyimpan hp dan dompetnya.
'apakah aku tak perlu membeli senter itu?' Batin Arum yang melihat semuanya rata-rata membawa Lightstick.
Mirip seperti senter, Light stick akan menyala dalam gelap. Dan saat para penggemar bersama-sama menghidupkan light stick nya, maka seketika itu juga venue konser yang tadinya gelap akan meriah dengan gemerlap cahaya yang menari-nari mengikuti irama.
Setiap light stick punya warna dan bentuk yang berbeda, sesuai dengan grup idol yang mereka sukai. Dan light stick Seventeen sangat cantik, menurut Arum.

Tanpa pikir panjang diapun membeli light stick tersebut dan mengikuti instruksi Wonu tadi pagi agar ia tak repot-repot mengantri di panas terik begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa pikir panjang diapun membeli light stick tersebut dan mengikuti instruksi Wonu tadi pagi agar ia tak repot-repot mengantri di panas terik begini.

Arum berdiri di barisan paling depan, tepat didepan panggung utama.
Saat penampilan pertama dimulai, Arum terperangah melihat betapa kerennya seorang Jeon Wonwoo disitu.

'Ternyata ini hasil dari kerja keras dia selama ini.. pasti sulit dan melelahkan.. tapi lihat betapa bahagianya dia diatas panggung sana..' batin Arum yang terus fokus menatap ke arah Wonu.

Berbagai macam lagu silih-berganti dinyanyikan oleh SEVENTEEN. Melihat kekompakan idol dan penggemarnya disini, membuat Arum terkesima.
Ya, ini kali pertama Arum menonton konser seumur hidupnya. Sebelumnya ia tak pernah merasakan euforia ini.
Ternyata seru juga.
Disela-sela itu ternyata Wonu melihat ke arah Arum, tersenyum.
Arum pun membalas senyuman itu sambil melambaikan tangannya. Ternyata bukan hanya dia saja yang melambaikan tangan, semua penggemar di samping kiri-kanan maupun dibelakang Arum semuanya menjerit kesenangan kala Wonu melangkahkan kaki ke arah mereka.

Arum seketika berkecil hati, karena tak mungkin Wonu dapat melihatnya dengan jelas disaat ada beribu-ribu orang yang berada disini, mengaguminya. Tak mau merasa Ge-er, Arum pun perlahan menurunkan tangannya yang tadi melambai dan melunturkan senyumnya. Seperti ada sirat kecemburuan dan sedih secara bersamaan dirasakannya.
Kala itu pula Wonu tiba-tiba berjongkok mengikat tali sepatu di hadapannya.
Arum mendongak melihat hal itu dan Wonu menanyakan
"Apakah kamu sudah minum?"

Tapi tak terdengar jelas oleh Arum karena suara bising yang memenuhi sekitarnya. Wonu pun berbicara sambil menggerak-gerakkan tangannya isyarat sedang minum sambil meminta air kepada staff disitu.
Wonu meminum sedikit Pocari sweat yang diberikan oleh staff kemudian dia memberikan botol air tersebut langsung ke tangan Arum yang secara otomatis membuat wanita-wanita disekitarnya histeris.. banyak yang mengatakan iri kepadanya..
Yah, Arum memegang erat botol minuman tersebut sambil tersenyum ke arah Wonu.

.

Konser selesai dan bangku penonton hampir semuanya kosong.
Arum kebingungan kemana ia harus pergi.
Ia masih duduk di bangku dan memegang hp nya. Saat ia hendak mengirim chat kepada wonu tiba-tiba hp nya berdering di dalam genggamannya yang membuat ia terkejut karena disitu nama Minghao.

"Halo Arum-ssi kamu dimana? Masih disekitar aula konser kan?" Tanya Minghao di seberang sana.

"Ah, iya.. aku masih belum keluar dari sini. Aku ditempat duduk semula. Kalau aku keluar nanti fans lain pasti banyak diluar stadium sana."

"Tunggu disitu biar aku suruh manajer hyung-nim buat jemput kamu. Di tempat duduk VVIP kan?"

"Iya"

Tak berapa lama datanglah seorang laki-laki berpakaian hitam bertuliskan SVT STAFF menghampiri Arum.

"Arum-ssi? Anda Arum kan? Sepupu Myunghoo. Coba perlihatkan card anda" tanya manajer pada Arum.
Karena biasanya saudara atau family dari member SEVENTEEN yang hadir menonton konser pasti sebelumnya diberikan kartu pengenal agar memudahkan staff mengenali mereka dan memudahkan mereka untuk mengakses backstage bertemu dengan member.

"Ah, iya ini." Arum memberikan kartu akses yang sebelumnya sudah diberikan oleh Wonu padanya.

"Oke baiklah. Mari silahkan ikuti saya." Ajak manajer tersebut mengantarkan Arum ke tempat tujuan dimana Hao dan Wonu sudah menunggu.

Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang