.
.
.
"Arum, bangun... Hei.." panggil Wonu.
Tapi Arum tak kunjung bergerak ataupun membuka matanya. Padahal dari tadi mereka sudah sampai.Ya, mereka sampai apartemen saat hari sudah gelap. Sepanjang perjalanan pulang Arum ketiduran di mobil Wonu, mungkin dia kelelahan setelah bertemu banyak orang hari ini.
Wonu takut membangunkannya karena Arum kelihatan sangat kelelahan.
Juga ada alasan utama ia tak memaksa membangunkan Arum, yaitu karena dia menikmati wajah damai Arum saat tertidur.Tak lepas. Pandangan matanya tak lepas sedari tadi memperhatikan setiap inci wajah Arum.
'Sungguh, perasaan apakah ini?
Kenapa nyaman sekali berada didekatnya?
Kenapa damai sekali melihat wajahnya?
Kenapa aku bisa bertemu dia?' pertanyaan-pertanyaan itu muncul dikepala Wonu.Saat Wonu tak henti melihat wajah Arum yang duduk di kursi sebelahnya, Arum perlahan membuka matanya dan detik itu juga tatapan mereka bertemu!
Sontak dada Arum rasanya seperti bergemuruh, seperti ada desiran angin yang berhembus. Rasa ngantuk yang tadi ia rasakan seolah hilang begitu saja saat dia bertatapan langsung dengan sepasang bola mata Wonu yang berada tepat didepannya.
"A-a- aku ketiduran. Maaf. Kenapa tidak membangunkanku saja?" Tanya Arum terbata-bata.
"Ah, eummmm,, ki- kita baru sampai kok. Ini mau membangunkanmu tapi sudah bangun duluan" Jawab Wonu sekenanya. Padahal dari tadi dia menikmati wajah Arum yang tertidur. Dia juga tak menyangka bahwa Arum akan bangun tiba-tiba dan membuat tatapan mereka jadi bertemu.
"Mm baiklah. Aku turun dulu. Terimakasih ya untuk hari ini " Ucap Arum. Ia ingin membuka pintu mobil tapi tangannya tertahan saat Wonu bilang,
"Tunggu!"
Arum berbalik melihat kearah Wonu dengan menautkan kedua alisnya. Heran.
'kenapa?' wajahnya seolah bertanya demikian.
Wonu bergegas turun dari mobil dan ternyata ia ingin membukakan pintu untuk Arum.
(Oohh... Act of service of Wonu...)
"Silahkan.." Wonu mempersilahkan Arum keluar dari mobilnya membuat pipi Arum merona kemerahan.
"Gomawo"
"Ya sudah kamu cepatlah beristirahat" ucap Wonu.
"Aku mau lihat kamu pergi dulu" Jawab Arum.
"Iya.. kamu masuklah duluan. Aku akan pergi setelah melihatmu masuk."
Arum pun masuk dengan melambaikan tangannya pada Wonu.
Wonu yang berdiri menyandar ke mobil sambil memasukkan tangannya ke kantong celana itu balas melambai pada Arum juga. Dia memperhatikan Arum sampai benar-benar masuk ke apart dan tak terlihat lagi.Senyumnya?
Jangan tanya. Wonu tak henti-hentinya tersenyum sampai pipinya kaku mungkin? Haha.'kebetulan yang sangat indah. Siapa sangka dia benar-benar tinggal di sekitarku? Yang awalnya ia hanya kulihat dipinggir jalan sedang membantu orang lain, sampai akhirnya aku melihat dia didepan mataku dan aku bertukar kalimat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOO
Fiksi Penggemar''THIS IS REAL MY KARYA'' --------------------------- Kisah seorang idol (Jeon Wonwoo / Wonu) yg menyukai translator nya, Arum. Tetapi Agama menjadi penghalang bagi mereka berdua. Suatu hari Kecelakaan besar menimpa Arum dan itu membuat Arum amnesia...