.
.
POV Minghao'aku berangkat. Besok pagi-pagi sekali aku sudah sampai di Korea. Jemput aku. Kita kerumah Wonu Hyung sama-sama'
SEND to Mingyu.Sebaiknya aku istirahat, mulai lusa dan seterusnya aku dan para member harus bekerja keras lagi.
.
Sesampainya di Korea.
"Yaa..!! Yeogisseo!! (Hey..!! Disini!!)" Mingyu melambaikan tangannya pada Minghao yang sedang celingak-celinguk mencari keberadaan dirinya.
"Ah, ternyata kau disini. Untung bandara tak terlalu ramai. Masih sangat gelap. Jam 4.57 pagi." Ujar Minghao sambil duduk disamping bangku kemudi dan memasang seatbelt nya.
Kopernya sudah ia masukkan ke bagasi dibantu oleh Mingyu sebelum keduanya masuk mobil bersama-sama.Mingyu menyetir dengan sangat pelan karena kondisinya yang masih agak mengantuk saat ini. Minghao memaklumi hal itu.
Sesampainya di kawasan apartemen elit yang ditinggali Wonu, merek berhenti di gerbang penjaga dan memberikan kartu identitas keanggotaan kepada salah seorang satpam di pos agar diperbolehkan masuk.
Setelah terverifikasi barulah gerbang yang besar nan megah itu terbuka otomatis dan Mingyu pun melajukan mobilnya menuju rumah Wonu yang jaraknya sekitar kurang lebih 1 km dari gerbang utama. GILA!! Gak kebayang kawasannya seelit apa.
Saat hendak masuk ke apartemen Wonu pun masih ada gerbang lagi.
Mereka tinggal memasukkan password atau kartu identitas saja maka gerbang akan terbuka otomatis juga seperti tadi. Tapi gerbang rumah Wonu tidaklah sebesar gerbang Utama di pos penjagaan tadi.Mingyu memarkirkan mobilnya di carport milik Wonu dan mereka masuk kerumah itu bersama-sama.
Aku membuka pintu dan kami pun masuk kerumah seperti biasanya.
Tapi ada hal yang tak biasa disini.
Ya, aku mendengar samar-samar suara wanita.
Aku menghentikan langkah Mingyu yang terburu itu dan mengajaknya mencari tahu ke arah sumber suara.Saat kami mengintip dibalik dinding ternyata Wonu Hyung sedang berbincang dan tertawa ringan dengan seorang wanita.
Tunggu!!! Sepertinya aku pernah melihat wanita itu di suatu tempat.
Ya, aku mengenali rambut hitamnya yang panjang dan senyum ramahnya yang manis, serta matanya yang teduh itu.'ahh.. ternyata ketahuan!' Batinku Saat dia memekik terkejut karena melihat kepala kami berdua yang menyembul di balik dinding ini.
Wonu Hyung terlihat canggung karena kami asal masuk tanpa tahu dirumahnya sedang ada seorang wanita.
Sepertinya aku harus menanyakan kepada Wonu Hyung nanti tentang ini.
Apakah benar dia wanita yang dimaksud oleh pikiranku dari tadi atau bukan.
Tapi firasat ku mengatakan bahwa aku pernah bertemu wanita ini. Dan kenapa Wonu Hyung bisa mengenalnya.Seluruh pertanyaan-pertanyaan ini menyerbu otakku.
Saat Wonu Hyung menyuruh kami membersihkan badan, kami pun masuk ke kamar yang memang kami tinggali jika kami bosan tinggal di dorm.
Biasanya kami akan pulang ke apartemennya Wonu Hyung atau Mingyu, atau Scoups Hyung.
Tetapi aku lebih sering kesini, bersama Wonu Hyung."Ya! Apa kau lapar? Mau makan ramyeon?" Tanya Mingyu padaku.
"Boleh juga" jawabku.
Setelah membersihkan badan, mandi, dan membereskan sedikit barang kami, kami pun keluar kamar menuju dapur.
"Hyung! Kami lapar, mau masak ramyeon." Ucap Mingyu.
"Kalian tidak usah masak lagi, itu ada nasi goreng kimchi tersedia diatas meja. Makan itu saja" tawar Wonu Hyung.
"Hyung yang memasaknya?" Tanya Mingyu
"Bukan. Tapi dia yang memasaknya" tunjuk Wonu Hyung pada wanita tadi.
Ternyata dia belum pulang. Dan malah repot-repot memasakkan sarapan untuk kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOO
Fiksi Penggemar''THIS IS REAL MY KARYA'' --------------------------- Kisah seorang idol (Jeon Wonwoo / Wonu) yg menyukai translator nya, Arum. Tetapi Agama menjadi penghalang bagi mereka berdua. Suatu hari Kecelakaan besar menimpa Arum dan itu membuat Arum amnesia...