Wonu mendengar kabar bahwa Arum sudah sadar dan segera menuju rumah sakit. Dengan tergesa dia hampir menabrak orang-orang yang dilewatinya untuk menuju ke ruangan dimana Arum berada.Sesampainya disana, dia melihat ada Hao disitu, tapi fokusnya sedang pada Arum. Segera dia menghampiri Arum yang sedang terduduk dengan menatapnya heran.
"Arum.. Arum-aa.. akhirnya kamu sadar.." ingin menggenggam tangan Arum namun ditepis oleh si empunya.
"Siapa sih kalian ini? Kenapa memanggilku Arum Arum Arum. Namaku bukan Ar- Aaaarrrgghhhh!!!" Tiba-tiba Arum mengalami sakit kepala hebat yang membuatnya menjerit histeris sambil meremas kuat rambutnya.
Mereka terkejut saat Arum berteriak dan menjambak rambutnya, segera mereka menarik tangan Arum dan mencoba menenangkannya.
"Hey, hey.. Arum, jangan ditarik rambutnya sayang, nanti kamu sakit.. hey, hey.. bilang sama aku, yang mana yang sakit, hm??" Wonu mencoba untuk meraih tangan Arum yang sedang menunduk frustasi sambil menahan sakit kepala yang sangat.
"Kepala aku sakit.. sakitt banget.. kepalaku sakiittt.. hiks hiks hiks.. kenapa aku sakit.. kenapa aku dirumah sakit.. kenapa aku disini sama kalian semua.. aku ini siapanya kalian.. aku sakit apa... Hiks.. hiks..." Arum mulai meracau karena obat penenang sudah masuk ke tubuhnya melalui jarum yang disuntikkan oleh Leo tadi tanpa disadari oleh Arum.
Saat Arum sudah tenang dan tertidur kembali, Leo memeriksa keadaannya dan akan melihat apa yang tiba-tiba membuat Arum mengalami sakit kepala yang hebat seperti tadi, itu akan ia cari tahu penyebabnya.
Saat Leo dan Yoo Ra istrinya dan beberapa perawat membawa ranjang Arum keruangan lain untuk di periksa lebih lanjut, tersisa lah didalam ruangan ini hanya empat orang, kedua orang tua Arum yaitu Baba dan Umma, dan juga ada Hao dan Wonu.
"Wonu-yaa, sini duduk dulu sama Appa. Udah tenang aja, Arum pasti akan baik-baik saja, kita do'akan yang terbaik untuknya." Baba mencoba menenangkan Wonu yang tampaknya terkejut dengan kondisi Arum. Dia tak ingin Arumnya kenapa-napa. Walaupun Arum tak akan mengingatnya, setidaknya biarkan Arum baik-baik saja dan hidup sehat. Jangan sakit seperti ini, dia tak sanggup.
"Kamu Hao, kan? Temannya Wonu?" Tanya Baba.
"I-iya pak. Teman Arum juga"
"Makasih ya.. karena kamu disini saat kami tidak ada, jadi dokter jadi mengetahui keadaan Arum saat sadar."
"I-iya pak, sama-sama. Bukan apa-apa kok"
Wonu hanya mendengarkan saja pembicaraan mereka tanpa merespon apapun. Matanya hanya menatap kosong langit-langit ruangan dengan sorot yang berkaca-kaca.
"Udah nak.. kamu yang kuat.. kita yang kuat.. kalau kita kuat, Arum pasti dengan cepat mengingat kita kembali. Semoga saja.. jangan terpuruk nak, kamu itu seorang idol. Walau bagaimanapun ini semua jangan sampai mempengaruhi karirmu, menghambat pekerjaanmu, dan jangan sampai terpuruk karena cinta. " Appa mencoba menasihati Wonu.
"Pak.. Aku menyesal tidak berada disini saat Arum tersadar.. Aku menyesal tak bisa selalu ada disini untuk menjaganya.. A- akuu.. " Tak sanggup Wonu melanjutkan kalimatnya, dadanya kembali sesak.
"Sudah sudah.. Appa sangat paham dengan apa yang kamu rasakan, appa sangat mengerti itu.. Tegar kamu, Wonu-yaa"
Wonu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
•••
Dua tahun berlalu setelah kejadian itu, Wonu tak pernah lagi bertemu Arum barang sebentar pun. Arum yang sudah mulai menerima bahwa dia mempunyai keluarga pun ikut dengan Baba dan Umma nya pulang kerumah mereka dengan ingatan dan kepercayaan yang belum sepenuhnya ada.
Arum mulai menerima orang-orang di sekitarnya, mulai mengenal keadaan, mengenal lingkungan. Ingatan boleh saja hilang, tetapi ada satu atau dua kebiasaan yang pasti diingat oleh tubuhnya walaupun otaknya tak mengingat itu.
Satu hal yang pasti, Arum sangat membenci Wonu. Jeon Wonwoo. Kekasih yang dulu amat sangat dicintainya, mereka saling mencintai satu sama lain, kini menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Ya, Wonu sewaktu itu berusaha untuk mengejar kembali cinta Arum beserta ingatannya, tetapi semakin Wonu berusaha malah membuat Arum semakin membencinya. Bahkan kata-kata lembut yang Wonu keluarkan dibalas tamparan keras di pipi Wonu, Arum menjerit histeris dengan wajah yang frustasi dia mengatakan bahwa dia sama sekali tak ingin melihat wajah Wonu lagi.Wonu tahu kalau Arum pasti akan melupakan nya, tetapi Wonu tak menyangka Arum akan membencinya bahkan sampai separah ini. Setelah itu Wonu di larang keras oleh Leo untuk bertemu Arum lagi demi kesehatan mental Arum.
Kemudian Wonu pun mulai di sibukkan dengan jadwal-jadwal nya yang memang padat dengan statusnya sebagai idol tersebut.Wonu menyibukkan dirinya sampai-sampai tak ada waktu baginya untuk beristirahat. Ia melakukan itu semua dalam dua tahun ini untuk tak terlalu fokus memikirkan Arum. Jika dia lengah sedikit saja, atau free tanpa melakukan apapun, ingatan nya pasti tertuju pada Arum yang membuat dia kehilangan Arah, yang membuat perasaannya tak terbendung, yang membuatnya serasa ingin berlari ke tempat dimana Arum berada jika ia membiarkan dirinya lengah tanpa bekerja. Dia tak bisa menahan rindunya.
Tapi, dimana kini Arum berada? Wonu pun tak tahu.. Wonu bahkan sudah bertanya pada Baba dan Umma tentang Arum, mereka menjawab tentang keadaan Arum namun tidak tempat nya berada. Wonu tak diberitahu dimana persis Arum berada saat ini. Bisa saja Arum tinggal di Turki untuk masa pemulihannya.
Ntahlah...
Wonu berjalan di sekitar apartemen nya, dengan sedikit harapan semoga bisa bertemu Arum yang sedang berjalan menuju Apartemen nya atau tak sengaja bertemu di minimart di kawasan tinggal mereka atau tak sengaja bertabrakan bahu dijalan. Bukan seperti di drama, tapi Wonu benar-benar sangat ingin bertemu Arum dan memeluknya sambil menangis meluapkan kerinduannya yang selama ini terpendam.
Apartemen Arum yang berada di seberang apartemen nya sekarang sudah kosong. Tidak ada lagi penghuni nya. Walaupun rumah itu masih milik keluarga Arum dan diatas namakan Arum, namun tak pernah sekalipun Arum menginjakkan kakinya disana lagi semenjak insiden dua tahun lalu itu yang menyebabkan ia kehilangan ingatan. Mungkin itu faktor utama Arum tak kembali, mungkin Arum bahkan tak mengingat bahwa ia pernah tinggal disini dan selalu berada disini.
Hanya Wonu yang mengingat itu semua. Tentang bagaimana awal mula pertemuan mereka, bagaimana lihainya tangan Arum jika sudah berada di dapur, dan sangat piawai dalam memegang alat dapur. Wonu terheran kenapa Arum tak menjadi chef saja? Karena Arum sangat pintar memasak. Juga sangat cantik saat memasak.
Mengingat bagaimana mereka menghabiskan waktu luang dengan bermain game, melihat salju pertama turun, sangat-sangat banyak hal yang mereka lakukan berdua di tempat ini, dimana Wonu sedang berjalan di tempat-tempat ia dan Arum pernah lewati. Semua kenangan itu datang bertubi-tubi menghantam kepala Wonu yang setiap harinya semakin menumpuk yang membuatnya mabuk. Hari ini dia tak minum, bahkan setelah mulai berpacaran dengan Arum dia sudah tak lagi minum-minum alkohol, dia hanya menggantinya dengan minuman bersoda.Ya, hari ini Wonu tidak mabuk, tapi kepalanya sempoyongan, seharian ini dia tak punya jadwal dan tak melakukan apapun, itu membuat ingatan tentang Arum tiba-tiba membuncah. Hari ini dia tak ingin menghindarinya. Dia ingin menikmatinya kali ini, menikmati kenangan-kenangan indah namun pahit itu, kenangan yang takkan bisa diulang. Dia merindukan sesosok yang lembut nan cantik itu.. Sesosok yang mampu menenangkannya dengan hanya melihat wajahnya.
Dia berlari seperti orang gila yang kehilangan arah dengan membawa dadanya yang sesak.
Dia berlari seperti orang gila setiap kali kenangan itu membuncah seperti saat ini.
Dia berlari seperti orang gila di tempat-tempat dimana ia dan Arum sering meluangkan waktu bersama.
Dia tak bisa kemanapun. Dia tak akan kemanapun. Dia tak bisa melarikan diri dari kenangan indah yang menyakitkan ini. Dia akan tetap disini menunggu Arum jika itu diperlukan..
.
.
.
Dengerin lagunya guys, serius ngena banget🥺
Dan itu adalah lagu yang bikin aku termotivasi untuk menciptakan cerita ini. Lagu FAV aku di Seventeen.- I can't Run away -
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Dan Translator Muslimah | JEON WONWOO
Fanfiction''THIS IS REAL MY KARYA'' --------------------------- Kisah seorang idol (Jeon Wonwoo / Wonu) yg menyukai translator nya, Arum. Tetapi Agama menjadi penghalang bagi mereka berdua. Suatu hari Kecelakaan besar menimpa Arum dan itu membuat Arum amnesia...