01

1.7K 73 0
                                    

"Lo dimana?" sebuah teks wa terlihat di layar notifikasi ponsel Nino.

Dengan segera Nino meraih ponselnya membalas pesan dari salah satu sahabat dekatnya, "Gue bentar lagi otw, apa taruhan malam ini?"

"Geng Oscar meminta 200 juta sebagai taruhan malam ini, gimana?"

"Gaaasss, deal."

Setelah membalas chat, Nino mengambil jaket kulitnya dan segera keluar kamar dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan Mamanya.

Maklum walau setelan Nino begitu, tapi dia masih anak Mama. Baginya titah Mama tidak boleh dibantah, tapi mau gimana lagi hobinya balapan tidak bisa menghentikan niatnya untuk turun ke arena.

Nino Fernando, pemuda 18 tahunan yang hobi dengan balapan. Baik itu balapan mobil ataupun motor, di arena dia belum pernah terkalahkan.

Tapi siapa yang menyangka jika pemuda tersebut masih murid sekolah menengah atas (SMA) GMM school. Dia juga salah satu murid populer yang banyak di gilai para murid perempuan karena ketampanannya.

Hobinya yang suka dengan dunia balap membuatnya tidak tertarik dengan pelajaran yang ada di sekolah, dia juga terkenal sering bolos sekolah dan sering berantem.

Para guru sudah sangat hafal dengan kenakalan anak itu, tapi mau gimana lagi di tegur juga percuma. Disuruh mengerjakan tugas sekolah saja dia akan membayar orang untuk melakukannya. Prinsipnya semua akan selesai dengan uang, termasuk nilai juga bisa ia beli.

Nino juga menjadi ketua Genk motor Black Lion yang sangat disegani di kalangan Genk motor lainnya.

"Siapa yang lawan gue dari Genk Oscar?" tanya Nino yang baru saja tiba di lokasi tanpa turun dari motornya.

"Apon, si ketua Group." ini Ohm yang menjawab sambil menunjuk kearah lawan dengan dagunya.

"Ok, gue bersiap." Nino melajukan motornya ke posisi start lalu dia memakai helmnya.

Sorak sorai penonton membahana di sekitar lokasi, apalagi yang akan main dalah Nino sehingga para penonton semakin antusias.

"Nino, Nino, Nino, Nino, Nino," suara penonton riuh meneriakkan nama Nino.

"Cih, lihat saja gue akan ngalahin Lo malam ini." Apon berdecih melihat kearah Nino, dari raut wajahnya terlihat dia sangat berambisi mengalahkan Nino.

"Dari yang gue lihat, Lo bukanlah tandingan gue." Nino tersenyum meremehkan.

"Bangsat, Lo meremehkan kemampuan gue?" Apon terlihat emosi.

"Dari dulu sampai sekarang Lo emang bukan tandingan gue, jangan memaksakan diri." ejek Nino.

Apon semakin terlihat kesal dengan ejekan Nino padanya. Tak lama seorang gadis cantik nan seksi menjatuhkan sebuah kain sebagai pertanda jika balapan telah dimulai.

Suara penonton semakin ramai terdengar, "Gue pasang Nino," salah satu penonton memberikan uang taruhan pada Ohm.

"Gue juga pasang Nino, yakin gue dia pasti menang."

"Siapa yang bisa kalahin ketua Black Lion." Ohm membanggakan Nino.

Banyak dari para penonton bertaruh di pihak Nino, walau tidak sedikit yang berada di pihak Apon.

Genk Oscar bukanlah Genk abal-abal kemarin sore, tapi Genk Oscar sudah mempunyai nama besar sekelas dengan Black Lion. Hanya saja mereka masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan sang legend Genk motor Lucifer.

Susul menyusul pun terjadi antara Nino dan Apon, mereka sama-sama kuat di arena balap. Saat mendekati garis finis Nino langsung manarik gasnya dan mendahului Apon, hanya sepersekian detik Nino mampu menyalip Apon.

My Tutor, I'm In Love (DewNani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang