Bab 22

893 63 11
                                    

"Nanda." panggil Bryan.

"Hem apa?" Nanda balik bertanya, ia berjalan mendekati Bryan yang sedang berdiri di depan meja bartender yang ada di cafe markas mereka.

"Dew udah ngabarin gue." Bryan mendorong ponselnya yang ada diatas meja kearah Nanda yang baru saja sampai di depan meja bartender.

Nanda segera meraih ponsel Bryan, melihat apa yang dimaksudkan oleh pria itu. "Lo naksir Iwin?" Nanda berteriak kencang sambil membelalakkan matanya tak percaya.

"Ck, kecilkan suara Lo Anjing." Bryan memukul kepala Nanda. "Bukan itu poinnya." kesal Bryan merebut kasar ponselnya dari tangan Nanda.

"Hah? Jadi maksud Lo apa?" Nanda bingung dengan maksud Bryan menyuruh dia melihat ponsel miliknya.

"Lo nggak baca?" tanya Bryan.

"Udah, ya gue cuman terkejut aja. Itu Dew bilang Lo naksir sama Iwin, sejak kapan?" jawab Nanda semakin menggoda Bryan yang kini pipinya sudah memerah.

"Lo naksir Iwin, Bry?" Off yang baru datang langsung menanyakan pertanyaan yang sama dengan apa yang ditanyakan Nanda.

"Haish, satu lagi datang. Bukan itu intinya, Dew bilang kalau Nino udah sama dia. Kok jadi bahas gue sama Iwin sih." gerutu Bryan.

"Dari pada kabar Nino yang udah ketemu, kabar Lo naksir seseorang itu jauh lebih penting. Sejak kapan Lo suka sama tuh bocah? Memang imut sih, apalagi kalau dia pas senyum, tapi gue ga expect kalau Lo suka sama tuh bocah." ucap Nanda membayangkan seindah itu senyuman Iwin.

"Anjing, ga usah Lo bayangin juga Bego. Mau mati Lo? Itu punya gue." kan kena gaplok lagi sama Bryan, sampai-sampai nanda mengusap kepalanya.

"Sakit Babi." kesal Nanda.

"Sekarang jawab gue, sejak kapan Lo suka sama Iwin? Gue sih penasaran aja apa yang bocah itu lakuin sampai seorang Bryan bisa naksir sama dia." Off masih mencecar Bryan dengan pertanyaannya.

"Papi, bukannya itu bagus kalau phi Bry bisa naksir seseorang. Setidaknya ada yang bisa ngendaliin dia kalau pas lagi kalap gitu. Dan lagi biar ketampanan phi Bry tidak diragukan lagi seandainya dia berhasil dapetin Iwin." Gun yang berada disamping Off ikutan senang mendengarnya.

"Nong Gun nggak salah, tapi rasanya gue masih belum puas aja kalau belum dengar alasan dia sebenarnya." ucap Off sambil melingkarkan tangannya di pinggang Gun.

"Ck, ah sudahlah males gue. Gue cabut duluan." Bryan meninggalkan mereka bertiga yang masih penasaran dengan alasan dia naksir si pemuda bergigi kelinci teman Nino itu.

"Lah kabur dia," ucap Nanda sambil terkekeh melihat Bryan meninggalkan mereka bertiga.

"Nanda, jadi beneran dia naksir Iwin anak Black Lion?" tanya Off.

"Gue juga kagak tau, tapi barusan gue baca chat dia sama Dew. Dew bilang kalau Iwin itu gebetannya Bry." jawab Nanda.

"Emang isi chatnya gimana? Semakin penasaran gue." tanya Off.

" tanya Off

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Tutor, I'm In Love (DewNani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang