The Duke's Little Bird

2. TDLB 🐦

🔊🎶Faery Harp - Derek Fiechter

Rayyan mengerjapkan matanya ketika semburat sinar mentari mulai menyinari. Malam berlalu dengan lambat karena ia merasa antusias. Ia lelah tidur. Di rumah yang mirip istana ini, ranjang terbuat dari bahan yang kuat dan kasur terasa empuk. Ia bahkan mendapat sebuah selimut hangat dan lembut. Serta jangan lupakan bantal yang nyaman ini. Rayyan pikir, ia pasti tengah bermimpi, namun nyatanya tidak.

"Aku harus membalas kebaikan Nyonya Martha. Aku tidak boleh menjadi anak nakal dan pemalas." Ia kerap disebut sebagai kotoran di panti asuhan. Fisiknya yang sebenarnya cantik tertutup debu dan lumpur karena ia tak diperbolehkan mandi. Ia juga kerap dihardik oleh pemilik panti karena dianggap menyusahkan. Tidak ada orang yang mau mengadopsinya sehingga menurutnya, memelihara Renatta tidak menghasilkan apapun selain kerugian.

Renatta kecil tidak tahu bagaimana bisa ia sampai di panti. Penjaga panti pernah berkata "pantas saja kau dibuang, aku juga akan melakukan hal yang sama jika anak sepertimu keluar dari rahimku." ketika ia memarahi Renatta. Yang dapat Renatta simpulkan bahwa orang tuanya masih hidup. Mereka hanya tak ingin memiliki anak sepertinya.

Apapun yang terjadi nanti, kini orang tuanya adalah Martha dan Thomas. Mereka tidak pernah memarahinya atau memukulnya. Mereka juga memberinya kamar yang bagus dan makanan yang hangat. Dan sampai kapanpun, ia hanya akan menjadi Rayyan Lopez.

Gadis kecil itu segera membersihkan kamarnya dan mandi. Ia kemudian mencari seorang pelayan yang akan menunjukkannya jalan menuju kandang kuda. Kata mereka, keluarga Duke sangat kaya raya. Kaya raya adalah ketika uangmu tak akan habis hanya untuk makan makanan enak dan membeli sebuah rumah besar. Sedangkan Rayyan tahu, makanan yang biasa ia makan sangatlah jauh dari kata enak. Setengah potong roti keras dan bubur yang mirip seperti campuran air dan sedikit daun bawang. Dan di tempat ini, mereka punya sesuatu yang lembut yang disebut sup labu, lalu rotinya masih hangat dan enak. Penjaga panti selalu berkata bahwa setiap orang yang mengadopsi mereka harus memberikan sejumlah uang. Mereka mengeluh jika anak seperti Renatta yang diadopsi, maka uangnya pasti akan sedikit. Sangat tidak cukup untuk membeli sebuah rumah kecil seukuran kandang anjing.

Jadi, Rayyan sekarang tahu... keluarga Duke adalah keluarga yang kaya raya.

"Rayyan, kau sudah siap?" tanya Emmy. Wanita berambut pendek itu menghampiri Rayyan. Ia baru saja selesai menyiapkan makanan dan segera menemui Rayyan.

Gadis kecil itu mengangguk. "Saya sudah siap Bibi." kata Rayyan menggemaskan. Emmy tak bisa menahan diri untuk tersenyum. Ia mencubit pipi Rayyan dan segera menggandengnya keluar mansion.

Mereka melewati banyak lorong yang tak pernah Rayyan lewati sebelumnya. Dan Rayyan sangat kagum dengan semua yang ada di lorong tersebut. Ketika mereka melewati jalanan dengan taman bunga di bagian kanan dan kirinya, Rayyan tak bisa berhenti membuka mulutnya. Merasa sangat kagum dan terpesona dengan keindahan bunga-bunga yang mekar di musim semi.