TDLB 56 🐦

896 93 12
                                    

****

***Beberapa bangsawan mulai berdatangan di ruang rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Beberapa bangsawan mulai berdatangan di ruang rapat. Servian dan Allen juga dalam perjalanan dari kamar mereka ke Istana Matahari. Di tengah perjalanan, Allen berkata, "aku melihat seseorang yang familiar. Tapi aku lupa dia siapa." Servian melirik Allen dengan tatapan tidak peduli. Namun Allen tetap bicara, "dia perempuan. Aneh karena aku melupakannya. Karena dia cantik, biasanya aku tidak akan pernah melewatkannya dan mengajaknya berkencan." Allen terkekeh.

"Kau terlalu banyak mempermainkan wanita."

"Ha, seperti kau tidak saja. Kau juga mempermainkan wanita bahkan sampai menikahinya. Sekarang siapa yang lebih parah?"

Servian mengendikkan bahu acuh tak acuh, membuat Allen mendengus kesal. Ketika mereka masuk ke ruang rapat, Baginda Kaisar belum tiba, namun para menteri dan pejabat istana lain dan beberapa penguasa wilayah sudah tiba.

Para bangsawan kasak-kusuk membicarakan topik yang akan dibahas di rapat kali ini. Diantaranya adalah penguatan ketahanan negara terhadap ancaman luar negeri dan juga yang tidak kalah penting adalah upaya untuk menemukan Marquess Tillery yang kini masih menjadi buronan.

Servian duduk di dekat Grand Duke Rumano yang tak jauh dari kursi Kaisar. Ketika Putri Rosella tiba, mereka segera berdiri dan menyapa sang putri. Lalu tak lama kemudian, Kaisar juga tiba di ruang rapat. Rapat pagi itu pun dimulai.

Beberapa kali pejabat-pejabat pemerintahan itu nampak saling berdebat dan melempar tanggungjawab. Terutama saat Kaisar memerintahkan mereka untuk memperketat keluar masuknya orang-orang ke wilayah kekuasaan mereka. Servian yang pada akhirnya dituding melalaikan tugasnya. Namun pria itu tak lantas membalas perkataan mereka dan hanya menghela napas. Ia duduk tegak lalu berkata, "Bulan Mei tahun 1675 Kekaisaran, seorang buronan dari wilayah kekuasaan Count Aldof memasuki wilayah saya dengan menyamar sebagai seorang pedagang lengkap dengan sebuah karavan. Kemudian, seorang ksatria saya melaporkan bahwa salah satu anggota karavan itu merupakan buronan kasus pembunuhan seorang bangsawan. Berkat laporan itu, saya dapat mengatasinya hingga kasus serupa tidak terjadi lagi. Akan tetapi, ini merupakan benar kelalaian saya karena tidak menyangka bahwa Marquess Tillery akan mendapatkan bantuan dari seorang bangsawan dari County Anda, Count Aldof."

Servian menatap Count Aldof dengan tatapan tajam. Ia jelas terganggu dengan anggapan bahwa ia lalai dalam melakukan tugasnya. Sehingga semua akibatnya harus ia tanggung sendiri.

"Saya tidak mengerti mengapa Kaisar tidak dapat meminta kerjasama dari kalian. Bukankah kalian telah bersumpah setia kepada Baginda Kaisar?" Para bangsawan yang tadi nampak saling melempar tanggungjawab itu kini hanya bisa terdiam. Mereka bahkan tidak dapat menatap Servian dengan tatapan galak seperti tadi.

"Apa yang Duke katakan benar. Kalian sama saja tidak menganggapku, dengan mengabaikan perintahku seperti ini. Apa sumpah setia kalian tidak ada artinya lagi?" Evan juga nampak emosi ketika pemimpin wilayah yang seharusnya dapat saling menjaga kini malah seperti pengecut yang melemparkan tanggungjawab mereka.

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang