35. TDLB 🐦

1.2K 99 10
                                    

****

Jgn lupa pada vote dan komen ya.

Bsk aku upload lagi kalo banyak yg vote. 🫶

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Rumah tangga Camila dengan Servian hanya diisi dengan ketegangan dan sikap saling acuh tak acuh. Servian sibuk mengungkap kejahatan Marquess Tillery, ayah Camila. Sedangkan Camila sibuk mengurus dirinya sendiri. Ia telah memiliki status yang lebih tinggi dari ayahnya. Hanya saja, pria itu masih terus menekannya di setiap kesempatan. Salah satunya adalah untuk mendapatkan apa yang telah Servian janjikan sebelum pernikahan, yaitu tambang marmer yang dekat dengan wilayah Marquissate. Mengapa ayahnya itu tidak sabaran sekali? Mereka baru saja sebulan menikah.

Pasca kejadian di malam pertama, Camila memang benar-benar tak berani mengusik Servian. Ia takut saja nyawanya melayang.

Tapi hari ini, ia memberanikan diri menemui Servian di ruang kerjanya. Ia ingin membahas mengenai mahar yang pria itu ingin berikan.

"Kau sudah menunjukkan dirimu yang sebenarnya ya?"

"Ya? Bu-bukan seperti itu. Itu karena permintaan ayah saya."

"Ayahmu? Apa kau ingin menuduh ayahmu serakah?"

Camila menelan ludah. Ia terkenal sebagai Lady yang lemah lembut dan bahkan akan menyalahkan dirinya sendiri dari pada menyalahkan orang lain meski ia tak berbuat salah. Jadi, ini pasti terdengar seperti bukan Camila.

"Tentu saja saya tidak bermaksud menuduh siapapun. Ini murni karena kekhawatiran ayah saya. Dan sebagai putri serta istri yang taat, saya hanya ingin menyampaikan hal ini." Camila tersenyum lembut.

"Tentu kau akan segera mendapatkannya. Setelah aku kembali dari ibu kota."

"Anda akan pergi ke ibu kota?"

Camila merasa senang tentu saja. Ia merasa terbebani dengan tatapan tajam Servian yang selalu tertuju padanya. Ia yakin Servian tidak normal karena tidak tertarik padanya. "Saya akan menyiapkan keberangkatan Anda."

"Kau terlihat senang aku pergi."

Camila menahan senyumnya, merasa dongkol di dalam hatinya, "saya tidak senang. Justru saya merasa sedikit khawatir. Siapa yang tidak khawatir saat suaminya meninggalkan rumah. Saya harap perjalanan Anda lancar." ucap Camila sopan. Sebenarnya, ia berharap Servian akan mengalami kecelakaan kereta kuda seperti kedua orang tuanya.

Usai percakapan itu, Servian mengusir Camila. Perlu Camila tahu, Servian enggan berdekatan dengan wanita itu sebab aroma parfumenya yang menyengat dan membuat Servian sakit kepala. Aroma yang menurut Servian sangat murahan dan menjijikkan.

Tentu saja bukan karena Camila menggunakan merk parfume berharga murah. Justru sebaliknya, wanita itu membeli parfume dari seorang parfumer ternama di ibu kota duchy, dan harganya tentu saja lebih dari tiga bulan gaji seorang pelayan di kediamannya dulu. Aromanya juga sangat harum dan elegan. Hidung Servian memang agak lain.

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang